Fungsi Mikrofilamen Sebagai Penguat Otot

Fungsi Mikrofilamen Sebagai Penguat Otot – Dalam mempelajari fungsi fisiologis tubuh, tentu tidak hanya berhenti pada fungsi organ-organ tubuh bagian terluarnya saja, melainkan juga perlu mempelajari secara lebih dalam dan mendetail mengenai fungsi-fungsi sel yang ada dalam tubuh. Misalnya saja, mempelajari fungsi mikrofilamen yang banyak ditemukan di sebagian besar sel, dan mempunyai fungsi sebagai penyokong jaringan otot. Oleh karena banyak ditemukan di jaringan otot, mikrofilamen ini mempunyai bentuk panjang, tipis, dan berserat protein, misalnya saja pada bagian aktin, sementara pada bagian miosin, lebih dikenal sebagai miofibril. Secara umum, bagian mikrotubulus ini dapat pula disebut sebagai penguat otot tubuh, terutama karena dapa ditemukan secara bebas, mengambang di membran sel, dan terhubung dengan bagian filamen bagian tubulus lainnya. Mikrofilamen juga dapat dengan mudah ditemukan berlabuh ke protein di dalam bagian membran sel.

Secara umum, dengan bentuk mikrofilamen yang panjang, tipis, dan cenderung berserat protein, mikrofilamen mampu mengikat protein dengan kuat dan bebas sehingga mampu membantu pergerakan sel secara lebih mudah. Sementara apabila mikrotubulus ditemukan dalam otot, maka disebut juga sebagai miofibril, dan tetap mempunyai fungsi mikrofilamen yang seluruhnya hampir sama dengan inangnya. Berdasarkan fungsinya, yaitu sebagai penguat gerakan otot, setiap gerakan dari membran sel, organel, dan sitoplasma sel terikat kuat dan bebas dengan tubulus dan filamen, sehingga hal ini menyebabkan terbentuknya gerakan yang dinamis, harmonis, dan teratur, yang dihasilkan oleh tubuh. Selain terhubung dengan tubulus dan filamen, setiap bagian dari mikrotubulus dan mikrofilamen tergabung menjadi satu struktur, dan membentuk sitoskeleton sel. Sel sitoskeleton ini terletak di bagian sitoplasma, atau biasa disebut juga sebagai sitosol, dan menyediakan struktur keras dalam plasma yang hanya berupa cairan.

Dalam fungsi mikrofilamen untuk menghubungkan ke setiap organel dan setiap bagian dari membran sel sehingga mampu membentuk gerakan otot yang harmonis dan dinamis, protein dari myosin dan aktin bekerja secara protagonis untuk menyebabkan gerakan pada otot. Misalnya berupa gerakan relaksasi, saat otot istirahat, dan gerakan kontraksi, saat otot tengah mengejang.

Keduanya disebut pula sebagai akto-myosin karena bekerja saling membutuhkan satu sama lain. Pada fungsinya, ion dalam sel otot turut berperan dalam menggabungkan benang protein, sehingga akan menghasilkan gerakan kontraksi otot yang cukup besar. Kumpulan akto-myosin yang bekerja sama disebut juga dengan sarkomer.

Beberapa fungsi mikrofilamen, bersama dengan mikrotubulus yaitu membentuk suatu struktur dalam otot yang kuat, sehingga memungkinkan sel untuk mempertahankan bentuknya sesuai dengan bentuk aslinya, mendukung tubuh untuk melakukan gerakan sendiri, baik secara sadar dan tidak sadar, serta bergerak dengan organelnya. Pada pergerakan sel, mikrofilamen mampu mengikat protein sehingga dapat menghasilkan gerakan sel melalui kontraksi dan relaksasi otot yang terjadi secara bergantian.

Artikel Lainnya :

  • Sel Tumbuhan dan Fungsinya

Related Posts