Pengertian dan Proses Spermatogenesis

Pengertian dan Proses Spermatogenesis – Spermatogenesis merupakan perkembangan sel-sel germinal primordial pada pria yang disebut spermatogonium yang menjalani meiosis, dan kemudian menghasilkan sejumlah sel ( Spermatozoa). Sel awal dalam jalur ini disebut spermatosit primer yang membelah diri menjadi dua spermatosit sekunder.

Kemudian sel ini berkembang menjadi sel sperma yang disebut spermatozoa matang.
Spermatozoa yaitu gamet jantan dewasa yang ada dalam organisme. Spermatogonesis biasanya hanya terjadi pada tubulus seminiferous testis dalam serangkaian yang diikuti kematangan epididimis, sehingga mereka siap menjadi air mani (sel sperma ) yang bersama dengan sekresi kelenjar.

Proses seperti ini terjadi ketika pubertas, akibat adanya tindakan kelenjar pituari, hipotamulus, dan sel leydig. Jumlah sperma akan berkurang secara bertahap, seiring dengan bertambahnya usia yang akhirnya menimbulkan infertilitas.

Fungsi Spermatogenesis

Tujuan spermatogenesis yaitu menciptakan gamet jantan yang dewasa, sehingga secara efektif dapat membuahi gamet betina yang sudah dewasa untuk menghasilkan organisme bersel tunggal atau yang sering disebut zigot. Kemudian pada akhirnya akan mengarah pada perbanyakan dan pembelahan sel yang akan membentuk janin. Jumlah kromosom harus terus dipertahankan dalam jumlah yang tetap pada tubuh, sehingga akan menghasilkan keturunan yang sehat. Spermatogenesis yang mengalami kegagalan , maka akan menyebabkan kelainan pada keturunan, misalnya sindrom down, sindrom klinefelter, atau bahkan harus melakukan aborsi janin.

Proses spermatogenesis merupakan pembentukan sperma pada bagian penting dari reproduksi yang terjadi pada manusia dan segala macam jenis hewan.

Tahapan-tahapan proses spermatogenesis :

1. Spermatogonium diploid yang asli hanya terletak pada tubulus seminiferus mempunyai dua kali jumlah sel kromosom yang mereplikasi secara mitosis saat interface sebelum meiosis 1 agar membentuk 46 pasang kromatid. Sel ini dipengaruhi oleh sel sertoli yang akan memberi nutrisi pada spermatogonium yang dapat berkembang menjadi spermatotid.

2. Kromatid akan bertukar informasi genetik dengan proses sinapsis melalui meiosis menjadi spermatosit haploid.

3. Tahapan divisi meiosis, yaitu dimana kedua anak sel baru akan membagi diri menjadi empat spermatid yang berisi kromosom unik yang memiiki setengah dari jumlahnya dengan spermatogenesis asli.

4. Tahapan selanjutnya yaitu, sel akan bergerak melaui lumen testis menuju epididimis. Mereka akan tumbuh menjadi empat sel sperma yang akan menumbuhkan mikrotubulus pada sel sentriol, kemudian akan membentuk axoneme yaitu : beberapa sel sentriol yang memanjang untuk membentuk ekor sperma yang di fasilitasi oleh testosterone, serta membentuk tubuh basal.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Spematogenesis

1. Adanya penyakit yang dapat mempengaruhi laju sel sperma.
2. Proses spermatogenesis yang sensitif, sehingga dapat di pengaruhi oleh kadar hormone yang dihasilkan oleh hipotamulus, sel leydif, kelenjar pituari seperti testosteron.
3. Proses spermatogenesis juga sensitive terhadap perubahan suhu.
4. Stres oksidasi akan mempengaruhi kerusakan pada DNA sel sperma, yang nantinya akan menyebabkan masalah pada saat pembuahan dan kehamilan.

Artikel Lainnya :

  • Pengertian Sentrosom dan Fungsinya

Related Posts