Pengertian Sitologi dan Histologi

Pengertian Sitologi dan Histologi – Histologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari fungsi anatomi mikroskopis dan struktur hewan dan tanaman. Anatomi mikroskopis mencakup : jaringan, sel, organ, dan organ sistem organisme.
Pembelajaran ini dilakukan dengan memeriksa jaringan dan sel. Hal pertama yaitu dengan memilih bagian tertentu dari organ dipilih, kemudian pewarnaan yang diikuti oleh pemeriksaan di bawah mikroskop elektron. Mikroskop merupakan alat dasar yang dipakai ketika studi histologis. Sitologi merupakan cabang biologi yang mempelajari dan berhubungan dengan organisasi dan fungsi sel serta berbagai fenomena, seperti faktor turunan, metabolisme, filogeni, dan diferensiasi ontogenetic.

Perbedaan Sitologi dan Histologi

  1. Dalam sitologi hanya membicarakan tingkat sel, sedangkan histologi meneliti arsitektur jaringan tertentu.
  2. Sitologi ialah pembelajaran mengenai fungsi dan struktur sel. Sedangkan Histologi ialah pembelajaran mengenai sel dan jaringan yang ada didalam organisme.
  3. Biaya studi sitologi lebih rendah dari studi histologi.
  4. Pengamatan sitologi bertujuan untuk sel, pengamatan ini memiliki rincian seluler yang baik seperti dalam pengamatan histologi.
  5. Sitologi tidak dapat mengamati details arsitekstur jaringan, rincian jaringan hanya hadir dalam pengamatan histologi.

Pengertian Sitologi dan Histologi – Sel adalah unit struktural terkecil dari makhluk hidup yang terdiri atas nukleus dan protoplasma, yang mampu hidup dalam suatu lingkungan yang mati.

Beberapa tanda sel itu hidup, diantaranya :

  1. Sel mampu bersifat iritabel yang berarti mampu menunjukkan respon stimuli kimia maupun listrik. Misalnya sel otot dan sel saraf.
  2. Sel mampu bersifat konduktifitas yang berarti sel mampu meneruskan rangsangan. Misalnya sel otot dan sel saraf.
  3. Sel mampu bersifat absorbi, sifat seperti ini dimiliki oleh semua jenis sel.
  4. Sel memiliki sifat sekresi, sifat seperti ini tidak baik dimiliki oleh sel kelenjar.
  5. Sel memiliki kemampuan respirasi, yang berarti sel memiliki kemampuan untuk menangkap oksigen untuk keperluan metabolisme dalam sel.
  6. Sel memiliki pertumbuhan dan perkembangan, yang berarti sel mampu membelah diri dan dapat menjadi banyak ( multipoten).
  7. Sel dapat bersifat kontraktifitas, yang berarti sel mampu memendekan protoplasma ke satu arah, ini terlihat ketika pembelahan sel.

Perubahan yang terjadi pada sitosol hanya dapat terlihat secara langsung pada makhluk hidup bersel satu, sedangkan pada makhluk hidu tingkat tinggi tidak dapat terlihat karena sel mengalami spesialis sel yang mengakibatkan terjadinya hubungan yang erat diantara fungsi dan bentuknya, bagian tubuh menjadi tergantung dari satu sama lain, dan sel tidak mampu mengubah bentuk.

Ada dua jenis sel menurut inti sel :

  1. Sel Eukariota, sel ini memiliki inti sel yang sejati. Misalnya sel tanaman, sel makhluk hidup tinggi.
  2. Sel prokariota, sel ini memiliki inti yang tidak sejati. Sel ini memiliki struktural interal yang sederhana :
  • Tidak memiliki organel yang terbungkus membran
  • Tidak memiliki inti sel yang terbungkus membran
  • Struktur DNA tak membentuk komplek dengan histon

sekian.

Artikel Lainnya :

  • Pengertian Uang Menurut Para Ahli Ekonomi

Related Posts