Siklus Hidup Tumbuhan Angiospermae

Siklus hidup tumbuhan angiospermae merupakan suatu ilmu pengetahuan yang sangat penting untuk dipelajari bagi para ahli flora, mengingat bahwasanya angiospermae adalah sejenis tanaman yang dapat menghasilkan bunga atau dengan kata lain adalah sebuah mesin reproduksi tanaman. Permualaan siklus angiospermae ini dimulai dengan penyerbukan dan kemudian berakhir dengan pembentukan buah yang berisi dengan biji berkecambah manjadi tanaman baru yang mendewasakan sampai hingga mereka dapat mencapai tahap berbunga yang selanjutnya dapat menyelesaikan satu lingkaran penuh. Tanaman berbunga merupakan jenis tanaman yang paling sukses karena seperti yang kita ketahui bahwasanya bunga mempunyai berbagai macam gaya dan warna juga penampilannya yang cantik dan menyenangkan untuk dipandang dan beberapa sangat harum untuk di hirup baunya.

Siklus hidup tumbuhan angiospermae ini di dominasi oleh generasi sporofit. Angiospermae adalah sejenis tanaman bunga yang paling melimpah dan sangat beragam di bumi. Angiospermae berevolusi beberapa kali untuk beradaptasi dan menghasilkan reproduksi yang kemudian memberikan kontribusi pada keberhasilannya. Siklus hidup tumbuhan angiospermae sama seperti tumbuhan vascular lainnya yang mana siklus hidup mereka sangat di dominasi oleh generasi sporofit. Bunga yang terbentuk dari tanaman sporofit dominan maka akan terdiri dari tanaman jantan yang sangat khusus dan juga organ reproduksi pada tanaman betina, selanjutnya bunga menghasilkan spora yang berkembang menjadi gametofit. Gametofit jantan terdiri dari beberapa sel dalam sebutir serbuk sari dan menghasilkan sperma. Gametofit betina juga memproduksi telur yang berada dalam ovarium bunga karena bunga menarik hewan penyerbuk.

Setelah seluruh proses terjadi dalam siklus hidup tumbuhan angiospermae ini pada tanaman bunga tersebut, yang mana generasi gametofit terjadi pada tanaman bunga dan kemudian terbentuk pada suatu tanaman sporofit yang matang. Perlu diketahui bahwasanya setiap gametofit jantan, hanya memiliki beberapa sel saja di dalam setiap butir serbuk sari. Dan pada setiap gametofit betina dapat menghasilkan telur hanya dalam sebuh bakal biji saja. Maka, penyerbukan yang terjadi antara betina dengan jantan haruslah terjadi untuk melangsungkan pembuahan. Selanjutnya, zigot berkembang menjadi embrio di dalam biji dan kemudian generasi sporofit berikutnya dapat tumbuh dan berkembang.

Selanjutnya, jika penyerbukan pembuahan terjadi, maka zigot diploid akan terbentuk dalam sebuah ovula pada ovarium zigot dan berkembang menjadi embrio didalam biji yang mana terbentuk oleh ovula yang di dalamnya juga terdapat makanan untuk diberikan kepada embrio. Ovarium yang berada disekitar benih selanjutnya dapat berkembang menjadi buah dan buah inilah yang kemudian menarik hewan untuk membubuhkan benih yang dikandungnya. Kemudian, siklus ini dapat membuahkan benih yang berkecambah dan memungkinkan sebuah tumbuhan itu berkembang menjadi tanaman sporofit dewasa dan siklus hidup tumbuhan angiospermae ini akan terus berulang.

Artikel Lainnya :

  • Pengertian Garis Wallace

Related Posts