apa saja ciri ciri struktur organisasi organik

Struktur organisasi organik ditandai oleh beberapa ciri-ciri yang membedakannya dari struktur organisasi mekanik atau tradisional. Struktur organisasi organik biasanya lebih fleksibel, adaptif, dan terdesentralisasi. Berikut adalah beberapa ciri-ciri umum dari struktur organisasi organik:

  1. Desentralisasi:
    • Keputusan-keputusan dibuat secara terdesentralisasi, artinya tanggung jawab dan kewenangan tersebar di berbagai tingkat organisasi.
  2. Fleksibilitas:
    • Struktur organisasi organik lebih fleksibel dan responsif terhadap perubahan lingkungan eksternal. Hal ini memungkinkan organisasi beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar, teknologi, atau kebijakan.
  3. Keterlibatan Karyawan:
    • Keterlibatan karyawan dalam pengambilan keputusan seringkali lebih tinggi. Karyawan memiliki peluang untuk memberikan masukan dan berkontribusi pada proses pengambilan keputusan.
  4. Komunikasi Lintas Fungsional:
    • Komunikasi antar departemen atau fungsional seringkali lebih terbuka dan mudah terjadi. Hal ini membantu dalam pertukaran informasi dan koordinasi antar unit kerja.
  5. Struktur Organisasi Horisontal:
    • Struktur organisasi organik lebih mirip dengan jaringan atau papan catur daripada piramida hierarki tradisional. Ada lebih sedikit tingkatan manajemen, dan kolaborasi antar level sering lebih terbuka.
  6. Spesialisasi Fleksibel:
    • Tugas dan tanggung jawab karyawan cenderung lebih fleksibel dan tidak terlalu tertentu. Karyawan dapat mengambil berbagai peran dan tanggung jawab sesuai dengan kebutuhan.
  7. Penekanan pada Kreativitas dan Inovasi:
    • Budaya organisasi organik lebih mendorong kreativitas, inovasi, dan pemikiran kritis. Karyawan dihargai atas ide-ide baru dan solusi yang ditemukan.
  8. Adanya Tim dan Proyek:
    • Karyawan seringkali bekerja dalam tim atau proyek lintas-fungsional, yang memungkinkan kolaborasi yang lebih erat dan pemecahan masalah yang lebih efektif.
  9. Perhatian pada Pengembangan Karyawan:
    • Organisasi organik sering menempatkan penekanan pada pengembangan keterampilan karyawan dan pemahaman yang lebih mendalam tentang berbagai aspek pekerjaan.
  10. Budaya Terbuka:
    • Terdapat budaya terbuka dan transparan di mana informasi lebih mudah diakses oleh semua anggota organisasi.
  11. Ketergantungan pada Hubungan Pribadi:
    • Hubungan interpersonal dan ketergantungan pada komunikasi informal sering kali lebih ditekankan daripada prosedur formal.
  12. Penekanan pada Nilai dan Tujuan Bersama:
    • Adanya fokus pada nilai-nilai bersama dan tujuan bersama sebagai pendorong tindakan dan kerjasama.
  13. Penggunaan Teknologi:
    • Penggunaan teknologi untuk mendukung kolaborasi dan komunikasi di seluruh organisasi.

Struktur organisasi organik tidak selalu cocok untuk setiap jenis organisasi atau situasi. Keputusan untuk mengadopsi struktur ini bergantung pada sejumlah faktor, termasuk sifat bisnis, lingkungan eksternal, dan budaya organisasi.

 

Related Posts