Perbedaan Sistem Kekebalan Aktif Dan Pasif

Perbedaan Sistem Kekebalan Aktif Dan Pasif – Setiap manusia bahkan bayi yang baru lahir dan hewan atau mahluk yang ada di alam semesta ini pasti memiliki sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan tubuh atau imunitas ini berfungsi untuk menghancurkan atau melawan benda asing yang masuk ke dalam tubuh, untuk menghentikan dampak yang lebih parah dari akibat masuknya benda asing tersebut. Adapun sistem kekebalan tubuh manusia ini terbagi atas dua macam, yaitu sistem kekebalan aktif dan sistem kekebalan pasif.
Sistem Kekebalan Aktif

Sistem kekebalan ini diperoleh ketika tubuh merespon atas masuknya patogen asing atau bakteri dan virus yang masuk kedalam tubuh.

Kemudian tubuh meresponnya dengan membuat anti patogen atau sistem imun untuk menangkal dan menghentikan patogen tersebut.

Dan bila suatu saat tubuh dimasuki lagi oleh patogen yang sama maka tubuh sudah ‘mengingat’ nya dan langsung membuat respon imun untuk melawan patogen tersebut.

Selain itu, imunitas aktif atau sistem kekebalan aktif ini bisa terjadi akibat adanya vaksinasi. Sebagai contoh adalah vaksin cacar. Seseorang tidak bisa terkena cacar untuk kedua kalinya, karena tubuh telah mengingat patogen cacar tersebut. Hingga ketika virus cacar akan masuk lagi, tubuh sudah siap dengan penangkalnya.

Sistem Kekebalan Pasif

Sistem kekebalan pasif ini biasanya terjadi pada bayi, bayi yang baru lahir. belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang memadai, lalu bagaimana jika bayi di vaksin?

Vaksinasi yang terlalu dini bisa berakibat buruk bagi bayi dan menyebabkan perkembangan yang kurang normal terhadap sistem kekebalan tubuhnya.

Perbedaan Sistem Kekebalan Aktif Dan Pasif – Lalu darimana kah bayi mendapat sistem kekebalan tubuh? Bayi mendapat imunitas melalui ibunya, yang mengalir melalui ASI. Oleh karena itu, selain ASI penting untuk gizi, sangat penting juga untuk sistem kekebalan tubuh bayi, terutama pada awal-awal bayi pertama kali lahir.

Sistem kekebalan ini disebut pasif karena tidak berasal dari diri bayi itu sendiri, melainkan di dapat dari luar yaitu dari ibunya melalui ASI.

Artikel Lainnya :

  • Jaringan Otot

Related Posts