Piramida Penduduk Negara Berkembang

Piramida Penduduk Negara Berkembang – Piramida penduduk adalah sebuah grafik yang dibuat untuk menggambarkan komposisi penduduk suatu negara yang didasarkan pada jenis kelamin dan umurnya. Piramida penduduk negara berkembang berbentuk limas artinya bahwa penduduk yang berusia tua jumlahnya lebih sedikit daripada penduduk yang berusia muda. Ini berarti bahwa tingkat pertumbuhan penduduknya sangat tinggi, karena jelas bahwa tingkat natalitasnya lebih tinggi, sedangkan tingkat kematian di usia lanjut juga tinggi, sehingga bentuk grafiknya adalah semakin tua umurnya jumlah penduduknya akan semakin sedikit. Negara dengan jumlah pemuda yang lebih tinggi akan beresiko pada jumlah pengangguran yang lebih tinggi pula. Hal ini akan berdampak pada rendahnya derajad kesejahteraan penduduk. Seperti yang terjadi di Indonesia, salah satu profil negara berkembang, jumlah penduduknya yang sangat besar ternyata didominasi oleh penduduk yang berusia muda. Mulai dari bayi yang baru lahir, naik sampai anak-anak, sampai pada akhirnya penduduk yang berusia tua

Faktor utama yang melatarbelakangi grafik piramida penduduk negara berkembang seperti Indonesia berbentuk limas adalah:

 

  1. Bebasnya pernikahan di usia dini. Banyak kita temukan fenomena ini di sekitar kita, wanita yang baru lulus SMP, bahkan ada yang baru lulus SD, langsung menikah. Alasan yang paling mudah adalah ketidakmasimalan fungsi pendidikan bagi seorang wanita dalam dunia karir, toh ujung-ujungnya mereka akan kembali ke dapur. Tugas utama wanita di negara berkembang adalah berkutat pada tiga hal, dapur, sumur dan kasur. Untuk itu buat apa mereka menuntut ilmu tinggi-tinggi kalau pada akhirnya hanya kembali menjadi ibu rumah tangga. Pemahaman inilah yang akhirnya meningkatkan jumlah perkawinan dan secara otomatis meningkatkan jumlah kelahiran.
  2. Keyakinan yang berkembang di masyarakat bahwa banyak anak banyak rejeki, sehingga sulit untuk melakukan pembatasan terhadap jumlah anak dalam setiap keluarga. Setelah mereka menikah di usia muda, masyarakat pun sulit untuk dicegah dari perilaku banyak anak. Namun, disini ada sebuah keyakinan yang cukup bagus, yakni setiap anak yang lahir adalah ciptaan Tuhan yang pasti sudah memiliki suratan takdirnya masing-masing. Artinya pasti mereka akan memiliki rejeki, baik itu diberikan melalui orang tuanya atau melalui orang lain.
  3. Tingkat pendidikan masyarakat yang masih rendah. Ini menjadi faktor paling penting, karena pendidikan akan mempengaruhi pola pikir masyarakat untuk menempuh hidup
  4. Tingkat kesejahteraan hidup masyarakat negara berkembang yang rendah, sehingga mempengaruhi tingkat daya tahan untuk bertahan hidup pun rendah. Ini bisa dilihat dari jumlah penduduk lanjut usia yang jumlahnya sangat sedikit, artinya umur penduduk negara berkembang tidak sepanjang umur penduduk negara maju.
  5. Keadaan alam sebuah negara juga berpengaruh, meskipun kecil. Semakin tinggi intensitas bencana alam, maka tingkat mortalitas penduduk juga semakin tinggi.

Piramida penduduk negara berkembang ini sepertinya tidak akan pernah dapat berubah kecuali ada kemauan dari penduduknya untuk merubah pola kehidupannya. Dengan bantuan pemerintah, perbaikan pendidikan di negara berkembang adalah upaya awal yang harus segera dilaksanakan.

Artikel Lainnya :

  • Piramida Penduduk Negara Maju

Related Posts