Rukun Jual Beli Dalam Islam

Rukun Jual Beli Dalam Islam – Setelah sebelumnya membahas mengenai macam-macam atau jenis jenis jual beli menurut islam, kini kami akan menulis mengenai rukun jual beli menurut islam. Jual beli menurut islam tida bisa dilakukan dengan asal saja namun juga ada rukun-rukun jual beli yang harus terpenuhi agar transaksi jual beli tersebut bisa dinilai sah dan sesuai dengan kaidah atau ketentuan islam. Apa saja rukun jual beli dalam islam? Mari kita bahasa satu persatu dibawah ini :

Rukun yang Pertama jual beli dalam islam adalah Adanya Penjual dan Pembeli, Selain harus adanya penjual dan pembeli ini. Baik si penjual maupun si pembeli harus memenuhi syarat dan rukunnya, diantaranta adalah :
– kedua belah pihak (penjual atau pembeli) telah dewasa atau baligh

– Pembeli dan penjual berakal atau dengan kata lain keduanya bukan orang gila

– Pembeli dan penjual saat melakukan jual beli berada dalam keadaan sadar dan tidak dipaksa oleh siapapun

– Pembeli dan penjual suka sama suka terhadap apa yang akan diperjual belikan (an taraadhin)

Rukun yang Kedua ialah Ada Benda atau Barang Yang Diperjual belikan, Dan ini juga harus memenuhi syarat sebagai berikut :

– Barang yang diperjual belikan itu suci, bukan barang najis sepertu khamr, bangkai dan lain sebagainya

– Barang atau benda yang diperjual belikan ada manfaatnya atau memiliki manfaat

– Barangnya dapat dimiliki si pembeli

– Barang yang dijual milik penjual atau milik orang lain yang telah diwakilkan penjualannya kepadanya

– Barangnya dapat diketahui oleh keduanya

Rukun yang Ketiga ialah adanya Ijab Qabul (transaksi) ; Ijab penjual, misalnya saya jual barang ini seharga sekian…. ; dan Qabul Pembeli, misalnya saya beli (terima) barang ini seharga sekian.

Setelah rukun jual beli ada juga yang disebut dengan hukum-hukum dalam jual beli, adapun hukum-hukum dalam jual beli adalah :

Mubah, ini merupakan hukum asal dari jual beli.

Wajib, seperti wali anak yatim yang menjualkan harta anak yatim karena terpaksa.

Haram, yaitu jual beli yang tidak memenuhi syarat dan rukunnya.

Sunnah, Seperti menjual barang kepada orang yang sangat membutuhkannya dengan harga wajar.

Sekian pembahasan mengenai Rukun Jual Beli Dalam Islam dan hukum-hukum dalam jual beli menurut islam. Diharapkan kiranya bisa membantu dalam lebih memahami seperti apa dan bagaimana jual beli yang sesuai dengan landasan agama islam, sehingga setiap tingkah atau tindakan dalam proses jual beli tidak melenceng dari rukun jual beli islam. Mungkin demikianlah artikel mengenai rukun jual beli dalam islam, tak perlu kembali berpanjang kata. Apabila ada kesalahan mohon dimaafkan dan dikoreksi, jangan sungkan untuk berkomentar di artikel ini.

Artikel Lainnya :

  • Macam-Macam Jual Beli Dalam Islam

Related Posts