Laring adalah salah satu organ penting dalam sistem pernapasan kita yang punya tugas ganda: membantu kita bernapas dan membuat suara. Mungkin laring lebih kita kenal sebagai “kotak suara” karena di sinilah suara kita diproduksi. Setiap kali kita berbicara, berteriak, atau bernyanyi, laringlah yang memainkan peran utama. Tapi, selain untuk bicara, laring juga berfungsi untuk melindungi saluran pernapasan dari benda asing yang mungkin masuk. Jadi, laring nggak cuma jadi penghasil suara, tapi juga penjaga utama saluran udara kita.
Nah, biar makin kenal, yuk kita bahas lebih dalam tentang ciri-ciri laring dan fungsinya dalam tubuh!
Terletak di Leher dan Menghubungkan Faring ke Trakea
Laring terletak di bagian depan leher, persis di atas trakea dan di bawah faring (tenggorokan bagian atas). Posisi ini memungkinkan laring untuk menjadi “gerbang” utama antara faring dan trakea, yang merupakan jalur untuk udara masuk dan keluar dari paru-paru. Setiap kali kita bernapas, udara akan melewati faring, masuk ke laring, dan diteruskan ke trakea. Posisi laring yang strategis ini memastikan bahwa udara bisa mengalir lancar menuju paru-paru.
Selain itu, posisi laring yang berada di leher dan bisa diraba juga membuatnya mudah dikenali. Coba deh raba bagian depan leher kamu, terutama di area bawah jakun (di leher pria biasanya terlihat jelas). Nah, bagian yang menonjol itu adalah laring. Jadi, secara fisik, laring punya lokasi yang cukup mudah dijangkau dan dikenali.
Terdiri dari Tulang Rawan, Termasuk Tulang Rawan Tiroid dan Krikoid
Laring terutama terbuat dari tulang rawan, bukan tulang keras. Tulang rawan ini fleksibel dan kuat, yang memungkinkan laring bergerak saat kita bernapas atau berbicara. Ada beberapa bagian tulang rawan di laring, tapi yang paling terkenal adalah tulang rawan tiroid dan krikoid.
Tulang rawan tiroid adalah bagian yang membentuk “jakun” pada pria. Bagian ini biasanya lebih menonjol pada pria dewasa, sehingga tampak lebih jelas di leher mereka. Sementara itu, tulang rawan krikoid terletak di bawah tulang rawan tiroid dan membentuk cincin penuh yang melingkari bagian bawah laring. Kombinasi dari tulang rawan ini memberi laring bentuk dan struktur yang kuat, sehingga bisa menahan perubahan tekanan udara ketika kita bernapas dan berbicara.
Mengandung Pita Suara yang Membuat Kita Bisa Bicara
Salah satu ciri khas paling penting dari laring adalah keberadaan pita suara. Di dalam laring terdapat dua pita suara yang berupa lipatan-lipatan otot elastis. Pita suara ini bergetar ketika kita mengeluarkan udara dari paru-paru, dan getaran inilah yang menghasilkan suara. Semakin kencang dan cepat pita suara bergetar, semakin tinggi nada suara yang dihasilkan. Begitu pula sebaliknya; jika pita suara bergetar lebih lambat, nada yang dihasilkan akan lebih rendah.
Pita suara inilah yang membuat kita bisa berbicara, tertawa, berteriak, bahkan bernyanyi. Ketika kita mau menghasilkan suara tertentu, otot-otot di sekitar laring akan mengatur seberapa tegang atau longgar pita suara kita. Misalnya, ketika kita bernyanyi nada tinggi, pita suara akan menegang dan memperkecil jarak antar pita suara agar menghasilkan nada yang lebih tinggi.
Dilengkapi Epiglotis, Penjaga Saluran Pernapasan
Epiglotis adalah semacam “penutup” yang ada di bagian atas laring, dan ini adalah salah satu ciri unik dari laring. Fungsi epiglotis adalah untuk menutup saluran pernapasan setiap kali kita menelan makanan atau minuman, agar benda-benda tersebut nggak masuk ke trakea dan paru-paru. Epiglotis bekerja otomatis, jadi kita nggak perlu repot memikirkannya setiap kali makan.
Ketika kita menelan, epiglotis akan turun dan menutup laring agar makanan langsung masuk ke kerongkongan dan tidak salah jalan. Namun, kadang epiglotis bisa “kecolongan,” seperti saat kita tersedak. Ini biasanya terjadi kalau kita berbicara atau tertawa sambil makan, yang membuat epiglotis sedikit telat menutup laring. Hasilnya, makanan atau minuman bisa masuk ke trakea, dan kita pun tersedak.
Dikelilingi Otot-Otot yang Membantu Mengatur Suara
Laring dikelilingi oleh beberapa otot penting yang berperan besar dalam mengatur pita suara dan membantu kita mengontrol nada dan volume suara. Otot-otot ini membantu mengatur seberapa tegang atau longgar pita suara, dan ini yang memengaruhi tinggi atau rendahnya suara kita. Ketika kita berbicara dengan nada tinggi, otot-otot ini akan menegang dan mempersempit jarak antar pita suara. Sebaliknya, saat kita bicara dengan nada rendah, otot akan mengendur, membuat pita suara lebih rileks.
Otot-otot di sekitar laring juga memungkinkan kita mengatur volume suara. Saat berbicara dengan volume keras, otot-otot ini bekerja lebih intens, menghasilkan suara yang lebih kuat. Di sisi lain, ketika kita ingin berbisik atau berbicara dengan lembut, otot-otot di sekitar laring akan bekerja lebih pelan. Otot-otot ini memberikan fleksibilitas yang luar biasa pada laring, memungkinkan kita menghasilkan berbagai nada dan volume suara yang berbeda.
Terlibat dalam Refleks Batuk
Selain membantu kita menghasilkan suara, laring juga memiliki fungsi sebagai bagian dari sistem pertahanan tubuh. Di dalam laring terdapat sel-sel sensorik yang sangat sensitif terhadap benda asing. Ketika sesuatu yang bukan udara (seperti debu, asap, atau bahkan makanan) masuk ke dalam laring, refleks batuk akan segera terjadi.
Refleks batuk ini adalah respons otomatis tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan dari benda asing. Misalnya, jika ada debu yang masuk, tubuh akan segera merespons dengan batuk untuk mengeluarkannya. Hal ini penting untuk menjaga kebersihan saluran udara dan melindungi paru-paru dari benda-benda yang bisa menyebabkan infeksi atau iritasi.
Memiliki Peran dalam Sistem Pernapasan dan Sistem Pencernaan
Laring memang bagian dari sistem pernapasan, tapi dia juga berperan dalam sistem pencernaan, berkat epiglotis yang ada di bagian atasnya. Setiap kali kita menelan, laring akan “diabaikan” sementara oleh tubuh karena epiglotis menutupnya agar makanan atau minuman tidak masuk. Begitu makanan sudah melewati laring dan masuk ke kerongkongan, laring kembali membuka untuk melanjutkan proses pernapasan.
Peran ganda laring ini membuatnya sangat penting bagi tubuh kita. Bayangkan saja kalau laring tidak bisa mengatur penutupannya dengan baik; makanan atau minuman bisa saja salah jalan dan masuk ke paru-paru, yang tentu saja bisa berbahaya. Inilah sebabnya laring sangat penting dalam menjaga keseimbangan antara pernapasan dan makan.
Peka terhadap Perubahan Suhu dan Kelembapan Udara
Laring sangat sensitif terhadap perubahan suhu dan kelembapan udara. Ketika udara terlalu dingin atau kering, laring bisa menjadi iritasi dan membuat suara kita jadi serak atau bahkan hilang. Inilah mengapa kadang-kadang kita kehilangan suara setelah berada di tempat yang dingin atau setelah berbicara terlalu lama di tempat yang berdebu atau kering.
Selain itu, laring juga bisa mengalami pembengkakan atau peradangan jika terkena iritasi berulang, seperti pada kasus laringitis (peradangan pada laring). Laringitis ini sering disebabkan oleh infeksi virus, alergi, atau terlalu sering berteriak dan bisa membuat suara hilang sementara. Jadi, laring memang sangat sensitif, dan menjaga kelembapan serta menghindari iritasi adalah hal penting untuk menjaga kesehatan laring.
Rentan terhadap Gangguan seperti Laringitis dan Nodul Pita Suara
Meskipun laring memiliki struktur yang kuat, ia tetap rentan terhadap beberapa gangguan, terutama jika sering digunakan berlebihan atau terkena infeksi. Dua masalah umum yang sering menyerang laring adalah laringitis dan nodul pita suara.
- Laringitis: Laringitis adalah peradangan pada laring yang biasanya disebabkan oleh infeksi atau iritasi. Ketika seseorang mengalami laringitis, pita suaranya bisa bengkak, sehingga suaranya terdengar serak atau bahkan hilang sama sekali. Laringitis biasanya bisa sembuh dengan istirahat suara dan menjaga kebersihan udara di sekitar kita.
- Nodul Pita Suara: Nodul pita suara adalah semacam benjolan kecil yang terbentuk di pita suara akibat penggunaan suara yang berlebihan, seperti sering berteriak atau berbicara keras. Kondisi ini umum terjadi pada penyanyi atau orang-orang yang menggunakan suara mereka secara intens. Nodul ini membuat suara jadi serak dan bisa memengaruhi kemampuan kita untuk berbicara dengan jelas.
Gangguan-gangguan ini menunjukkan bahwa laring harus dijaga kesehatannya, terutama jika kita sering menggunakan suara secara berlebihan. Dengan menjaga laring tetap sehat, kita bisa terus berbicara dan bernyanyi tanpa khawatir.
Kesimpulan
Laring adalah organ yang berperan penting dalam sistem pernapasan dan pembuatan suara. Dengan ciri-ciri seperti letaknya di leher, terdiri dari tulang rawan yang kuat, mengandung pita suara, dan memiliki epiglotis sebagai penjaga saluran udara, laring adalah pusat utama yang membuat kita bisa berbicara, bernapas, dan melindungi diri dari benda asing.
Jadi, meskipun kecil, laring punya peran besar yang tak tergantikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Memahami cara kerja dan ciri-cirinya membantu kita lebih menghargai laring, serta memberi kita alasan lebih untuk merawatnya, agar selalu sehat dan berfungsi optimal.