FAUNA adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan semua jenis hewan yang hidup di suatu daerah atau periode waktu tertentu. Fauna mencakup berbagai spesies hewan, mulai dari serangga dan moluska, hingga ikan, burung, mamalia, dan reptil. Fauna dapat ditemukan di berbagai habitat, seperti darat, air tawar, dan lautan.

Fauna adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan semua jenis hewan yang hidup di suatu daerah atau periode waktu tertentu. Fauna mencakup berbagai spesies hewan, mulai dari invertebrata seperti serangga dan moluska, hingga vertebrata seperti ikan, burung, mamalia, dan reptil. Fauna dapat ditemukan di berbagai habitat, termasuk darat, air tawar, dan lautan. Keanekaragaman fauna memberikan kontribusi penting bagi ekosistem dan juga memberikan manfaat bagi manusia.
Pengertian Fauna
Fauna berasal dari bahasa Latin “Faunus,” yang merupakan nama dewa hutan dan padang rumput dalam mitologi Romawi. Dalam konteks biologi, fauna merujuk pada semua jenis hewan yang ditemukan di suatu wilayah tertentu. Fauna berbeda dari flora, yang merujuk pada semua jenis tumbuhan di suatu wilayah.
Keanekaragaman Fauna
Keanekaragaman fauna mencerminkan jumlah dan jenis spesies hewan yang ada dalam suatu ekosistem. Keanekaragaman ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk iklim, topografi, dan ketersediaan sumber daya alam. Berikut adalah beberapa contoh keanekaragaman fauna di berbagai habitat:
1. Fauna Darat
Contoh fauna darat meliputi mamalia seperti gajah, harimau, dan rusa; burung seperti elang dan burung hantu; serta serangga seperti kupu-kupu dan semut.
2. Fauna Air
Fauna air mencakup ikan seperti hiu, paus, dan ikan mas; mamalia air seperti lumba-lumba dan anjing laut; serta invertebrata seperti ubur-ubur dan krustasea.
3. Fauna Udara
Contoh fauna udara meliputi berbagai spesies burung seperti elang, burung camar, dan burung merpati; serta serangga seperti lebah dan capung.
Klasifikasi Fauna
Fauna diklasifikasikan berdasarkan berbagai karakteristik biologis menjadi beberapa kelompok utama. Berikut adalah klasifikasi fauna yang umum digunakan:
1. Invertebrata
Invertebrata adalah hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Contohnya termasuk serangga, arachnida (seperti laba-laba), moluska (seperti siput), dan krustasea (seperti kepiting dan udang).
2. Vertebrata
Vertebrata adalah hewan yang memiliki tulang belakang. Kelompok ini mencakup lima kelas utama:
- Mamalia: Hewan yang memiliki kelenjar susu, seperti manusia, gajah, dan kucing.
- Burung: Hewan yang memiliki bulu dan sayap, seperti elang, merpati, dan burung hantu.
- Reptil: Hewan yang memiliki kulit bersisik, seperti ular, kadal, dan buaya.
- Amfibi: Hewan yang hidup di dua habitat (air dan darat), seperti katak dan salamander.
- Ikan: Hewan yang hidup di air dan memiliki insang, seperti hiu, ikan mas, dan pari.
Ciri-Ciri Utama Fauna
1. Mobilitas
Sebagian besar hewan mampu bergerak untuk mencari makanan, pasangan, atau tempat tinggal baru. Mobilitas ini bervariasi dari hewan yang sangat aktif hingga yang bergerak sangat lambat.
2. Metabolisme Tinggi
Hewan umumnya memiliki metabolisme yang lebih tinggi dibandingkan dengan tumbuhan, yang memungkinkan mereka untuk cepat bereaksi terhadap perubahan lingkungan.
3. Sistem Saraf dan Indra
Hewan memiliki sistem saraf dan organ indra yang berkembang dengan baik untuk mendeteksi rangsangan dari lingkungan dan bereaksi dengan cepat.
4. Reproduksi Seksual
Sebagian besar hewan bereproduksi secara seksual, yang melibatkan kombinasi gen dari dua individu, meskipun ada juga yang bereproduksi secara aseksual.
Peran Fauna dalam Ekosistem
1. Pemangsa dan Mangsa
Hewan berperan sebagai pemangsa dan mangsa dalam rantai makanan, yang membantu mengontrol populasi spesies lain dan menjaga keseimbangan ekosistem.
2. Polinasi
Beberapa hewan, seperti lebah dan burung kolibri, berperan dalam penyerbukan tumbuhan, yang penting untuk reproduksi banyak jenis tanaman.
3. Pengurai
Hewan pengurai, seperti cacing tanah dan beberapa jenis serangga, membantu menguraikan bahan organik mati dan mengembalikan nutrisi ke tanah.
4. Pemencar Biji
Hewan seperti burung dan mamalia membantu dalam penyebaran biji tanaman, yang penting untuk regenerasi hutan dan pertumbuhan tanaman baru.
Satwa liar dan fauna domestik
Cara lain untuk mengklasifikasikan fauna adalah dengan memperhatikan hubungannya dengan manusia, membedakan antara hewan liar dan hewan peliharaan:
- Fauna liar atau liar. Hewan-hewan yang belum pernah atau sedikit sekali berhubungan dengan manusia, dan tidak terbiasa dengan kehadirannya, sehingga tidak mempunyai ikatan dengan manusia. Mereka merupakan hewan otonom, terbiasa hidup di habitatnya masing-masing dan berpotensi membahayakan manusia.
- Fauna domestik atau peliharaan. Sebaliknya, hewan-hewan yang terbiasa berinteraksi dengan manusia dan telah menjalin ikatan hidup berdampingan dengan mereka, harmonis atau tidak. Yang termasuk dalam kategori ini adalah hewan ternak, misalnya, serta hewan peliharaan yang kita miliki di rumah, dan yang sebagian besar bergantung pada kita untuk penghidupannya. Nasib hewan-hewan ini terkait erat dengan nasib manusia.
- Fauna liar. Hewan-hewan yang dulunya merupakan hewan peliharaan, namun karena perubahan habitat yang radikal, kembali ke alam liar dan, dalam kasus terbaik, berada dalam ruang peralihan antara alam liar dan hewan peliharaan.
Fauna dan Flora

Secara ekologis, flora dan fauna tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Sama seperti fauna yang mencakup spesies hewan di suatu lokasi geografis, flora mencakup spesies tumbuhan dan jamur. Konsep ini bekerja dengan cara yang identik dengan fauna, membedakan habitat suatu spesies dan membangun hubungannya dengan manusia (misalnya, gandum dan jelai adalah spesies domestik, terbiasa dengan budidaya pertanian; spesies tumbuhan hutan, sebaliknya, tidak).
Flora dan fauna menjalin hubungan yang sangat erat satu sama lain dan secara ekologis tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dengan kata lain, setiap ekosistem mengandung unsur-unsur yang saling berkaitan, dan sering kali perubahan yang terjadi di salah satu ekosistem akan mengubah ekosistem lainnya secara permanen. Oleh karena itu, kita sering membicarakan kebutuhan mendesak untuk melestarikan ekosistem flora dan fauna di dunia.
Selengkapnya di: Flora dan fauna
Referensi
- “Fauna” di Wikipedia.
- “Flora dan fauna” di Icarito (Chili).
- “Fauna dan rekreasi: pemanfaatan, penyalahgunaan dan peluang” oleh Olga M. González di Universitas Buenos Aires (Argentina).
- “Fauna” dalam Kamus Biologi.
- “Fauna (dewi Romawi)” dalam The Encyclopaedia Britannica.
Untuk bacaan lebih lanjut tentang fauna, pertimbangkan referensi berikut:
- Hickman, C. P., Roberts, L. S., & Keen, S. L. (2018). Integrated Principles of Zoology. McGraw-Hill Education. ISBN: 978-1259756887.
- Campbell, N. A., Reece, J. B., & Mitchell, L. G. (2008). Biology. Pearson Education. ISBN: 978-0321558237.
- Wilson, E. O. (1984). Biophilia. Harvard University Press. ISBN: 978-0674074422.
- Krebs, C. J. (2009). Ecology: The Experimental Analysis of Distribution and Abundance. Pearson. ISBN: 978-0321507433.
Kesimpulan
Fauna adalah komponen penting dari keanekaragaman hayati yang mencakup semua jenis hewan yang hidup di berbagai habitat. Fauna diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama: invertebrata dan vertebrata, dengan masing-masing kelompok memiliki karakteristik dan peran khusus dalam ekosistem. Hewan berperan penting dalam rantai makanan, polinasi, penguraian bahan organik, dan penyebaran biji, yang semuanya berkontribusi terhadap keseimbangan dan kesehatan ekosistem. Memahami lebih dalam tentang fauna membantu kita menghargai keanekaragaman hayati dan pentingnya konservasi alam.