Fauna – Apa itu, konsep, fauna liar dan domestik, flora

Data Relevan:

  • Keanekaragaman Hayati: Fauna merupakan bagian dari keanekaragaman hayati di Bumi. Keanekaragaman hayati adalah keragaman genetik, spesies, dan ekosistem dalam suatu area tertentu. Fauna berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan berkontribusi pada fungsi-fungsi ekologis penting seperti penyerbukan, kontrol hama, dan pemulihan nutrien.
  • Habitat: Fauna dapat ditemukan di berbagai habitat, seperti hutan, padang rumput, sungai, dan lautan. Setiap habitat menyediakan lingkungan yang berbeda dan mendukung spesies-spesies hewan tertentu. Misalnya, hutan hujan adalah rumah bagi beragam spesies seperti kera, burung hantu, dan serangga eksotik, sedangkan terumbu karang menyediakan habitat bagi ikan tropis dan biota laut lainnya.
  • Spesies Terancam Punah: Sayangnya, banyak spesies fauna yang menghadapi ancaman kepunahan akibat deforestasi, degradasi habitat, perubahan iklim, dan aktivitas manusia lainnya. Beberapa spesies yang terancam punah termasuk harimau, badak, orangutan, dan gajah. Upaya konservasi dan perlindungan habitat penting dilakukan untuk menjaga kelangsungan hidup fauna yang rentan.
  • Fauna Endemik: Beberapa daerah memiliki fauna endemik, yaitu spesies hewan yang hanya ditemukan di daerah tertentu. Contohnya adalah burung Cenderawasih di Papua dan orangutan Sumatera di Indonesia. Fauna endemik memiliki nilai keunikan dan penting dalam menjaga keanekaragaman hayati global.

Penjelasan:
FAUNA adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan semua jenis hewan yang hidup di suatu daerah atau periode waktu tertentu. Fauna mencakup berbagai spesies hewan, mulai dari serangga dan moluska, hingga ikan, burung, mamalia, dan reptil. Fauna dapat ditemukan di berbagai habitat, seperti darat, air tawar, dan lautan.

Keanekaragaman hayati yang melibatkan fauna sangat penting bagi fungsi ekosistem. Fauna berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem dengan mengambil peran sebagai penyerbuk, pemakan hama, dan pemulih nutrien. Misalnya, serangga seperti lebah memainkan peran penting dalam penyerbukan tanaman, sedangkan predator seperti burung pemangsa membantu mengendalikan populasi hama.

Fauna dapat ditemukan di berbagai habitat yang berbeda. Setiap habitat menyediakan lingkungan yang unik dan mendukung spesies hewan tertentu. Hutan hujan, dengan kelembaban dan keragaman tumbuhan yang tinggi, menyediakan lingkungan yang ideal bagi spesies seperti kera dan burung hantu. Sementara itu, terumbu karang adalah rumah bagi spesies ikan tropis dan biota laut lainnya.

Namun, banyak spesies fauna yang menghadapi ancaman kepunahan. Deforestasi, degradasi habitat, perubahan iklim, dan aktivitas manusia lainnya telah menyebabkan banyak spesies, seperti harimau, badak, orangutan, dan gajah, terancam punah. Upaya perlindungan habitat dan konservasi sangat penting untuk menjaga kelangsungan hidup fauna yang rentan.

Beberapa daerah juga memiliki fauna endemik, yaitu spesies hewan yang hanya ditemukan di daerah tertentu. BurResources:

  • “Keanekaragaman Hayati Indonesia” oleh Soekadji, R. K. dan Kusumawati, R. (2014)
  • “Conservation Biology: Foundations, Concepts, Applications” oleh Primack, Richard B. (2012)
  • “The Sixth Extinction: An Unnatural History” oleh Elizabeth Kolbert (2014)
  • “Field Guide to the Birds of Indonesia” oleh MacKinnon, John dan Phillipps, Karen (2017)
  • “The Diversity of Life” oleh E.O. Wilson (1992)
Fauna
Fauna adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan semua jenis hewan yang hidup di suatu daerah atau periode waktu tertentu. Fauna mencakup berbagai spesies hewan, mulai dari invertebrata seperti serangga dan moluska, hingga vertebrata seperti ikan, burung, mamalia, dan reptil. Fauna dapat ditemukan di berbagai habitat, termasuk darat, air tawar, dan lautan. Keanekaragaman fauna memberikan kontribusi penting bagi ekosistem dan juga memberikan manfaat bagi manusia.

Semua hewan adalah bagian dari fauna.

Apa itu fauna?

Fauna adalah kumpulan makhluk hidup yang menghuni wilayah geografis tertentu, membentuk ikatan ekologi dari berbagai jenis di antara mereka sendiri dan berbagi waktu geologis yang sama. Artinya, hewan-hewan yang hidup berdampingan di suatu tempat tertentu selama waktu tertentu: predator, mangsa, parasit, dll. Semua hewan adalah bagian dari fauna.

Istilah “fauna” berasal dari bahasa Latin: ini adalah nama yang diterima dewi kesuburan ladang, hutan, dan alam dalam pemujaan Romawi kuno. Saat ini sering digunakan bersama dengan flora, yang mengacu pada kehidupan tumbuhan dalam istilah yang sama.

Fauna dapat diklasifikasikan dengan berbagai cara, bergantung pada lingkungan tempat mereka tinggal atau kondisi di mana mereka berada. Dengan cara ini, dan secara umum, kita biasanya membicarakan tentang:

  • fauna hutan. Yang hidup di kawasan vegetasi yang luas dan lebat di daerah tropis, seperti hutan Amerika Selatan atau Afrika.
  • Fauna Xerofil. Ciri khas gurun dan daerah gersang, dengan sedikit kelembapan dan sedikit tumbuh-tumbuhan.
  • Fauna kutub. Yang meliputi berbagai penghuni wilayah kutub bumi dan sekitarnya.
  • Fauna pegunungan tinggi. Sebagian besar terdiri dari burung dan bentuk kehidupan lain yang menyukai ketinggian dan iklim sejuk di puncak gunung.
  • Fauna laut. Yang hidup di lautan dan samudera, mendedikasikan sebagian besar keberadaannya untuk dunia bawah laut.
  • Fauna darat. Yang hidup di landas kontinen, bukan di laut.
  • fauna perkotaan. Yang khas kota dan hidup bersama dengan umat manusia, tanpa harus terdiri dari hewan peliharaan.

Lihat juga: Kerajaan hewan

Pengertian Fauna

Fauna berasal dari bahasa Latin “Faunus,” yang merupakan nama dewa hutan dan padang rumput dalam mitologi Romawi. Dalam konteks biologi, fauna merujuk pada semua jenis hewan yang ditemukan di suatu wilayah tertentu. Fauna berbeda dari flora, yang merujuk pada semua jenis tumbuhan di suatu wilayah.

Keanekaragaman Fauna

Keanekaragaman fauna mencerminkan jumlah dan jenis spesies hewan yang ada dalam suatu ekosistem. Keanekaragaman ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk iklim, topografi, dan ketersediaan sumber daya alam. Berikut adalah beberapa contoh keanekaragaman fauna di berbagai habitat:

1. Fauna Darat

Contoh fauna darat meliputi mamalia seperti gajah, harimau, dan rusa; burung seperti elang dan burung hantu; serta serangga seperti kupu-kupu dan semut.

2. Fauna Air

Fauna air mencakup ikan seperti hiu, paus, dan ikan mas; mamalia air seperti lumba-lumba dan anjing laut; serta invertebrata seperti ubur-ubur dan krustasea.

3. Fauna Udara

Contoh fauna udara meliputi berbagai spesies burung seperti elang, burung camar, dan burung merpati; serta serangga seperti lebah dan capung.

Klasifikasi Fauna

Fauna diklasifikasikan berdasarkan berbagai karakteristik biologis menjadi beberapa kelompok utama. Berikut adalah klasifikasi fauna yang umum digunakan:

1. Invertebrata

Invertebrata adalah hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Contohnya termasuk serangga, arachnida (seperti laba-laba), moluska (seperti siput), dan krustasea (seperti kepiting dan udang).

2. Vertebrata

Vertebrata adalah hewan yang memiliki tulang belakang. Kelompok ini mencakup lima kelas utama:

  • Mamalia: Hewan yang memiliki kelenjar susu, seperti manusia, gajah, dan kucing.
  • Burung: Hewan yang memiliki bulu dan sayap, seperti elang, merpati, dan burung hantu.
  • Reptil: Hewan yang memiliki kulit bersisik, seperti ular, kadal, dan buaya.
  • Amfibi: Hewan yang hidup di dua habitat (air dan darat), seperti katak dan salamander.
  • Ikan: Hewan yang hidup di air dan memiliki insang, seperti hiu, ikan mas, dan pari.

Ciri-Ciri Utama Fauna

1. Mobilitas

Sebagian besar hewan mampu bergerak untuk mencari makanan, pasangan, atau tempat tinggal baru. Mobilitas ini bervariasi dari hewan yang sangat aktif hingga yang bergerak sangat lambat.

2. Metabolisme Tinggi

Hewan umumnya memiliki metabolisme yang lebih tinggi dibandingkan dengan tumbuhan, yang memungkinkan mereka untuk cepat bereaksi terhadap perubahan lingkungan.

3. Sistem Saraf dan Indra

Hewan memiliki sistem saraf dan organ indra yang berkembang dengan baik untuk mendeteksi rangsangan dari lingkungan dan bereaksi dengan cepat.

4. Reproduksi Seksual

Sebagian besar hewan bereproduksi secara seksual, yang melibatkan kombinasi gen dari dua individu, meskipun ada juga yang bereproduksi secara aseksual.

Peran Fauna dalam Ekosistem

1. Pemangsa dan Mangsa

Hewan berperan sebagai pemangsa dan mangsa dalam rantai makanan, yang membantu mengontrol populasi spesies lain dan menjaga keseimbangan ekosistem.

2. Polinasi

Beberapa hewan, seperti lebah dan burung kolibri, berperan dalam penyerbukan tumbuhan, yang penting untuk reproduksi banyak jenis tanaman.

3. Pengurai

Hewan pengurai, seperti cacing tanah dan beberapa jenis serangga, membantu menguraikan bahan organik mati dan mengembalikan nutrisi ke tanah.

4. Pemencar Biji

Hewan seperti burung dan mamalia membantu dalam penyebaran biji tanaman, yang penting untuk regenerasi hutan dan pertumbuhan tanaman baru.

Satwa liar dan fauna domestik

Cara lain untuk mengklasifikasikan fauna adalah dengan memperhatikan hubungannya dengan manusia, membedakan antara hewan liar dan hewan peliharaan:

  • Fauna liar atau liar. Hewan-hewan yang belum pernah atau sedikit sekali berhubungan dengan manusia, dan tidak terbiasa dengan kehadirannya, sehingga tidak mempunyai ikatan dengan manusia. Mereka merupakan hewan otonom, terbiasa hidup di habitatnya masing-masing dan berpotensi membahayakan manusia.
  • Fauna domestik atau peliharaan. Sebaliknya, hewan-hewan yang terbiasa berinteraksi dengan manusia dan telah menjalin ikatan hidup berdampingan dengan mereka, harmonis atau tidak. Yang termasuk dalam kategori ini adalah hewan ternak, misalnya, serta hewan peliharaan yang kita miliki di rumah, dan yang sebagian besar bergantung pada kita untuk penghidupannya. Nasib hewan-hewan ini terkait erat dengan nasib manusia.
  • Fauna liar. Hewan-hewan yang dulunya merupakan hewan peliharaan, namun karena perubahan habitat yang radikal, kembali ke alam liar dan, dalam kasus terbaik, berada dalam ruang peralihan antara alam liar dan hewan peliharaan.

Fauna dan Flora

Secara ekologis, flora dan fauna tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

Sama seperti fauna yang mencakup spesies hewan di suatu lokasi geografis, flora mencakup spesies tumbuhan dan jamur. Konsep ini bekerja dengan cara yang identik dengan fauna, membedakan habitat suatu spesies dan membangun hubungannya dengan manusia (misalnya, gandum dan jelai adalah spesies domestik, terbiasa dengan budidaya pertanian; spesies tumbuhan hutan, sebaliknya, tidak).

Flora dan fauna menjalin hubungan yang sangat erat satu sama lain dan secara ekologis tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dengan kata lain, setiap ekosistem mengandung unsur-unsur yang saling berkaitan, dan sering kali perubahan yang terjadi di salah satu ekosistem akan mengubah ekosistem lainnya secara permanen. Oleh karena itu, kita sering membicarakan kebutuhan mendesak untuk melestarikan ekosistem flora dan fauna di dunia.

Selengkapnya di: Flora dan fauna

Referensi

  • “Fauna” di Wikipedia.
  • “Flora dan fauna” di Icarito (Chili).
  • “Fauna dan rekreasi: pemanfaatan, penyalahgunaan dan peluang” oleh Olga M. González di Universitas Buenos Aires (Argentina).
  • “Fauna” dalam Kamus Biologi.
  • “Fauna (dewi Romawi)” dalam The Encyclopaedia Britannica.

Untuk bacaan lebih lanjut tentang fauna, pertimbangkan referensi berikut:

  1. Hickman, C. P., Roberts, L. S., & Keen, S. L. (2018). Integrated Principles of Zoology. McGraw-Hill Education. ISBN: 978-1259756887.
  2. Campbell, N. A., Reece, J. B., & Mitchell, L. G. (2008). Biology. Pearson Education. ISBN: 978-0321558237.
  3. Wilson, E. O. (1984). Biophilia. Harvard University Press. ISBN: 978-0674074422.
  4. Krebs, C. J. (2009). Ecology: The Experimental Analysis of Distribution and Abundance. Pearson. ISBN: 978-0321507433.

Kesimpulan

Fauna adalah komponen penting dari keanekaragaman hayati yang mencakup semua jenis hewan yang hidup di berbagai habitat. Fauna diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama: invertebrata dan vertebrata, dengan masing-masing kelompok memiliki karakteristik dan peran khusus dalam ekosistem. Hewan berperan penting dalam rantai makanan, polinasi, penguraian bahan organik, dan penyebaran biji, yang semuanya berkontribusi terhadap keseimbangan dan kesehatan ekosistem. Memahami lebih dalam tentang fauna membantu kita menghargai keanekaragaman hayati dan pentingnya konservasi alam.

FAQs tentang Fauna

Apa itu fauna?

Fauna merujuk pada keseluruhan hewan yang hidup di suatu wilayah atau ekosistem tertentu. Ini termasuk semua jenis hewan mulai dari mamalia, burung, reptil, amfibi, ikan, serangga, hingga hewan laut dan mikroorganisme. Fauna sangat beragam dan berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati.

Apa perbedaan antara fauna dan flora?

Flora merujuk pada semua tumbuhan yang ada di suatu wilayah atau ekosistem, sedangkan fauna merujuk pada semua hewan yang ada di wilayah atau ekosistem yang sama. Perbedaan utama antara flora dan fauna adalah jenis organisme yang tercakup. Flora mencakup tumbuhan, sementara fauna mencakup hewan.

Apa peran fauna dalam ekosistem?

Fauna memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Beberapa peran penting fauna termasuk sebagai predator untuk mengontrol populasi hewan lain, sebagai pemakan serangga yang membantu dalam pengendalian hama, sebagai penyerbuk untuk memastikan penyerbukan tumbuhan, dan sebagai pengurai yang membantu dalam proses dekomposisi bahan organik.

Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman fauna?

Keanekaragaman fauna merujuk pada keragaman jumlah spesies hewan yang ada dalam suatu wilayah atau ekosistem. Semakin banyak spesies hewan yang ada dalam suatu wilayah, semakin tinggi keanekaragaman fauna di wilayah tersebut. Keanekaragaman fauna penting untuk menjaga stabilitas ekosistem dan memberikan manfaat ekonomi, ekologis, dan budaya.

Apa faktor yang mempengaruhi keanekaragaman fauna?

Berbagai faktor dapat mempengaruhi keanekaragaman fauna suatu wilayah. Faktor-faktor tersebut termasuk faktor geografis seperti topografi dan iklim, faktor lingkungan seperti ketersediaan sumber daya dan habitat, dan faktor manusia seperti perusakan habitat, perburuan berlebihan, dan perubahan iklim. Semua faktor ini dapat mempengaruhi keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman fauna.

Apa yang dimaksud dengan spesies invasif dalam fauna?

Spesies invasif dalam fauna merujuk pada spesies hewan yang tidak berasal dari suatu wilayah tertentu, tetapi berhasil masuk dan berkembang biak di wilayah tersebut. Spesies invasif dapat memiliki dampak negatif pada keanekaragaman fauna asli dan ekosistem. Mereka dapat mengganggu rantai makanan, mengambil sumber daya dari spesies asli, dan menyebabkan perubahan drastis dalam komunitas hewan.

Apa yang dimaksud dengan habitat dalam konteks fauna?

Habitat dalam konteks fauna merujuk pada tempat atau lingkungan di mana suatu spesies hewan tinggal, mencari makan, dan berkembang biak. Setiap spesies hewan memiliki habitat yang spesifik yang memenuhi kebutuhan hidupnya, termasuk sumber makanan, tempat berlindung, dan kondisi lingkungan yang sesuai. Kerusakan atau perubahan habitat dapat memiliki dampak negatif pada populasi dan keanekaragaman fauna.

Apa peran konservasi fauna?

Konservasi fauna adalah upaya untuk melindungi dan mempertahankan populasi hewan serta habitatnya. Tujuan utama konservasi fauna adalah untuk menjaga keanekaragaman hayati, melindungi spesies yang terancam punah, mengembalikan populasi hewan yang terancam, dan memastikan keberlanjutan ekosistem. Konservasi fauna melibatkan kegiatan seperti pembentukan taman nasional, rehabilitasi habitat, kontrol terhadap perdagangan satwa liar ilegal, dan pendidikan publiktentang pentingnya pelestarian fauna.

Apakah semua hewan dilindungi?

Tidak semua hewan dilindungi secara hukum. Ada beberapa hewan yang dilindungi secara khusus karena status mereka yang terancam punah atau penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Hewan-hewan ini sering disebut sebagai spesies terancam. Namun, ada juga hewan yang tidak dilindungi dan dapat diburu atau dieksploitasi secara legal dengan persyaratan dan regulasi tertentu.

Bagaimana kita dapat membantu melestarikan fauna?

Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk membantu melestarikan fauna:

1. Mendukung upaya konservasi

Kita dapat mendukung organisasi dan lembaga yang terlibat dalam upaya konservasi fauna. Ini dapat dilakukan dengan menyumbangkan dana, menjadi sukarelawan, atau berpartisipasi dalam program pelestarian hewan.

2. Mengurangi penggunaan bahan berbahaya

Bahan berbahaya seperti pestisida dan polutan dapat memiliki dampak negatif pada fauna. Dengan mengurangi penggunaan bahan berbahaya dan memilih alternatif yang lebih ramah lingkungan, kita dapat membantu melindungi fauna dari kerusakan dan keracunan.

3. Membangun kesadaran lingkungan

Membangun kesadaran lingkungan di sekitar kita adalah langkah penting dalam pelestarian fauna. Edukasi tentang pentingnya menjaga keanekaragaman hayati dan dampak negatif dari perburuan berlebihan, perusakan habitat, dan perdagangan satwa liar ilegal dapat membantu mendorong tindakan yang lebih baik dalam menjaga fauna.

4. Menghormati dan menghargai habitat hewan

Ketika kita berada di habitat hewan, penting untuk menghormati dan menghargai lingkungan tersebut. Tidak mengganggu atau merusak habitat, tidak membuang sampah sembarangan, dan tidak mengambil hewan liar sebagai hewan peliharaan adalah beberapa cara untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman fauna.

Apakah penting untuk melestarikan fauna?

Ya, sangat penting untuk melestarikan fauna. Fauna memiliki peran kunci dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati. Mereka membantu dalam proses penyerbukan, pengendalian hama, dan dekomposisi bahan organik. Selain itu, fauna juga memberikan manfaat ekonomi, ekologis, dan budaya yang signifikan bagi manusia. Pelestarian fauna penting untuk menjaga keberlanjutan ekosistem dan melindungi spesies yang terancam punah.

Mengapa keanekaragaman fauna perlu dijaga?

Keanekaragaman fauna perlu dijaga karena memiliki dampak penting bagi ekosistem dan manusia. Keanekaragaman fauna mencerminkan kesehatan ekosistem yang beragam dan stabil. Semakin tinggi keanekaragaman fauna, semakin besar peluang untuk menemukan solusi alami terhadap masalah seperti penyakit tanaman, hama, dan perubahan lingkungan. Selain itu, keanekaragaman fauna juga memberikan manfaat ekonomi melalui pariwisata, penelitian, dan pengembangan obat-obatan.

Apakah perburuan hewan liar berdampak negatif pada fauna?

Perburuan hewan liar dapat memiliki dampak negatif pada fauna terutama jika dilakukan secara berlebihan atau ilegal. Perburuan yang tidak terkontrol dapat mengancam kelangsungan hidup spesies tertentu dan mengganggu keseimbangan ekosistem. Selain itu, perdagangan satwa liar ilegal juga dapat menyebabkan penurunan populasi hewan yang signifikan dan merusak keanekaragaman fauna.