Keanekaragaman Hayati – Konsep, evolusi, ancaman dan cara melindunginya

Data Relevan:

  • Keanekaragaman Genetik: Keanekaragaman genetik mengacu pada variasi genetik yang ada dalam suatu spesies. Keanekaragaman genetik penting untuk adaptasi, evolusi, dan ketahanan terhadap penyakit.
  • Keanekaragaman Spesies: Keanekaragaman spesies mencakup jumlah dan variasi spesies yang ada di suatu ekosistem. Semakin tinggi keanekaragaman spesies, semakin stabil dan produktif ekosistem tersebut.
  • Keanekaragaman Ekosistem: Keanekaragaman ekosistem mencakup keragaman habitat, komunitas organisme, dan interaksi di antara mereka.

Penjelasan:
KEANEKARAGAMAN HAYATI adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keragaman kehidupan di planet Bumi. Ini mencakup keanekaragaman genetik, spesies, dan ekosistem. Keanekaragaman hayati adalah salah satu aspek paling penting dari planet kita.

Keanekaragaman genetik merujuk pada variasi genetik yang ada dalam suatu spesies. Semakin tinggi keanekaragaman genetik, semakin besar kemampuan suatu spesies untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan dan bertahan dari penyakit. Misalnya, ketika suatu spesies menghadapi tekanan seleksi seperti perubahan iklim, individu dengan variasi genetik yang berbeda dapat memiliki kemampuan untuk bertahan hidup dan berkembang biak.

Keanekaragaman spesies mencakup jumlah dan variasi spesies yang ada di suatu ekosistem. Semakin banyak spesies yang ada, semakin stabil dan produktif ekosistem tersebut. Setiap spesies memiliki peran dan fungsi unik dalam ekosistem, seperti produsen, konsumen, atau pengurai. Jika satu spesies menghilang, hal itu dapat mengganggu keseluruhan rantai makanan dan keseimbangan ekosistem.

Keanekaragaman ekosistem mencakup keragaman habitat, komunitas organisme, dan interaksi di antara mereka. Setiap ekosistem memiliki fitur dan karakteristik yang unik. Misalnya, hutan hujan tropis memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi dengan berbagai jenis tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme.

Sayangnya, keanekaragaman hayati saat ini menghadapi ancaman serius. Aktivitas manusia seperti perusakan habitat, perubahan iklim, dan eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan telah menyebabkan kepunahan spesies secara massal. Kehilangan keanekaragaman hayati dapat memiliki dampak yang signifikan, termasuk terganggunya siklus alam, penurunan produktivitas pertanian, dan ketidakseimbangan ekosistem.

Penting untuk melindungi dan memulihkan keanekaragaman hayati. Upaya konservasi termasuk pembentukan dan pengelolaan taman nasional, kawasan konservasi, dan perlindungan habitat penting. Pendidikan dan kesadaran masyarakat juga penting untuk menghargai keanekaragaman hayati dan mendorong tindakan yang berkelanjutan.

Sumber Daya:

  • “Keanekaragaman Hayati: Pengantar Ekologi” oleh Edward O. Wilson
  • “Konservasi Keanekaragaman Hayati” oleh Andrew S. Pullin
  • “Konservasi Hayati: Pendekatan, Keragaman, dan Ekosistem” oleh Richard Primack dan Anna Sher
Keanekaragaman hayati merujuk pada keragaman kehidupan di planet Bumi, termasuk keanekaragaman genetik, spesies, dan ekosistem. Keanekaragaman hayati sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem, penyediaan sumber daya alam, dan keberlanjutan lingkungan. Namun, keanekaragaman hayati saat ini menghadapi ancaman serius akibat aktivitas manusia seperti perusakan habitat, perubahan iklim, dan eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan.

Keanekaragaman hayati adalah salah satu ciri unik dan terpenting dari planet kita.

Apa itu keanekaragaman hayati?

Keanekaragaman hayati atau keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman ekosistem, dan spesies berbeda yang mengintegrasikan masing-masing ekosistem, yang ada di planet ini, sebagai hasil evolusi selama jutaan tahun. Ini adalah salah satu ciri unik dan terpenting dari planet kita, di mana terdapat banyak spesies yang beradaptasi dengan lingkungan hidup yang berbeda, membawa variabilitas genetik yang sangat besar.

Ketika memikirkan keanekaragaman hayati, semua bentuk kehidupan di planet ini dipertimbangkan, baik tumbuhan dan hewan, serta jamur dan protozoa. Istilah ini tidak hanya mengacu pada jumlah spesies yang mungkin ada, tetapi juga pada keanekaragaman genetik dalam spesies itu sendiri. Demikian pula, istilah ini berlaku untuk himpunan semua ekosistem yang mungkin ada.

Oleh karena itu, wilayah alami bumi yang berbeda mempunyai batas keanekaragaman hayati yang berbeda-beda, sehingga mencapai tingkat yang sangat tinggi di dekat khatulistiwa, di habitat hutan. Hal yang sama terjadi di terumbu karang samudera yang luas, tempat banyak spesies bawah air berputar-putar.

Lihat juga: Ekologi

Pengertian Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati mencakup seluruh variasi kehidupan yang ada di Bumi, baik itu flora, fauna, mikroorganisme, habitat, maupun ekosistem. Biodiversitas dapat dibagi menjadi tiga tingkatan utama:

  1. Keanekaragaman Genetik: Variasi genetik dalam populasi individu dalam satu spesies.
  2. Keanekaragaman Spesies: Variasi spesies yang berbeda dalam suatu ekosistem atau seluruh planet.
  3. Keanekaragaman Ekosistem: Variasi habitat, komunitas biotik, dan proses ekologis di dalam lingkungan.

Pentingnya keanekaragaman hayati

Keanekaragaman hayati adalah salah satu kekayaan terbesar planet kita. Keanekaragaman dan jumlah kehidupan yang ada sedemikian rupa sehingga hanya sebagian kecil dari seluruh spesies hewan dan tumbuhan yang diketahui.

Oleh karena itu, banyak jawaban yang dapat ditemukan dalam sebagian besar makhluk tak dikenal itu: obat-obatan, bahan-bahan, kunci untuk memahami kehidupan itu sendiri, atau bahkan untuk lebih memahami sejarah planet kita.

Mustahil mengetahui apa yang tersembunyi di antara besarnya kehidupan di planet ini. Oleh karena itu, tidak dapat dimaafkan jika kita menghancurkannya dan menghilangkan segala sesuatu yang dapat kita ketahui, pelajari, dan lakukan jika kita dapat memperoleh manfaat darinya terlebih dahulu tanpa merusaknya.

Di sisi lain, keanekaragaman hayati diperlukan untuk siklus biologis dan biogeokimia yang sangat kompleks yang terjadi di planet kita. Memiskinkan kehidupan di planet ini mempunyai dampak langsung, baik kita sadari atau tidak, terhadap kualitas semua kehidupan, termasuk umat manusia.

Misalnya, perusakan habitat liar akibat penggundulan hutan membuat kita terpapar pada bentuk-bentuk penyakit baru yang, jika penyakit tersebut tetap berada di wilayah asalnya, tidak akan pernah bersentuhan dengan kita atau membahayakan kesehatan kita.

Keanekaragaman hayati memiliki peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan keberlangsungan hidup manusia. Berikut adalah beberapa alasan mengapa biodiversitas sangat penting:

1. Stabilitas Ekosistem

Keanekaragaman hayati berkontribusi pada stabilitas dan ketahanan ekosistem. Ekosistem yang lebih beragam cenderung lebih tahan terhadap gangguan seperti perubahan iklim, penyakit, dan bencana alam.

2. Sumber Daya Alam

Biodiversitas menyediakan sumber daya alam yang vital bagi kehidupan manusia, seperti makanan, obat-obatan, bahan baku industri, dan air bersih.

3. Jasa Ekosistem

Ekosistem yang sehat memberikan berbagai jasa lingkungan, termasuk penyerbukan tanaman, pengendalian hama, penyaringan air, dan penyimpanan karbon.

4. Nilai Budaya dan Estetika

Keanekaragaman hayati juga memiliki nilai budaya, spiritual, dan estetika bagi banyak masyarakat. Banyak budaya tradisional yang sangat bergantung pada spesies dan ekosistem tertentu.

5. Penelitian dan Pendidikan

Keanekaragaman hayati menyediakan peluang untuk penelitian ilmiah dan pendidikan, yang dapat meningkatkan pemahaman kita tentang kehidupan dan membantu menemukan solusi untuk berbagai tantangan global.

Ancaman terhadap keanekaragaman hayati

Spesies seperti gajah terancam oleh kepentingan ekonomi manusia.

Meskipun benar bahwa bencana alam membahayakan keanekaragaman hayati, ancaman terbesarnya datang dari aktivitas ekonomi dan industri manusia. Kitalah, sebagai spesies, yang semakin memiskinkan keanekaragaman hayati di planet kita, dan pada akhirnya merugikan diri kita sendiri.

Sayangnya, keanekaragaman hayati saat ini menghadapi berbagai ancaman serius yang dapat menyebabkan penurunan drastis dalam jumlah spesies dan degradasi ekosistem. Beberapa ancaman utama termasuk:

1. Perubahan Iklim

Perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil dan deforestasi, mengubah habitat dan mengancam spesies yang tidak mampu beradaptasi dengan cepat.

2. Kehilangan Habitat

Penggundulan hutan, urbanisasi, dan perubahan penggunaan lahan mengakibatkan kehilangan habitat alami, yang merupakan ancaman terbesar bagi keanekaragaman hayati.

3. Spesies Invasif

Spesies invasif yang diperkenalkan ke lingkungan baru dapat mengalahkan spesies lokal, mengganggu ekosistem, dan menyebabkan kepunahan spesies asli.

4. Polusi

Polusi air, udara, dan tanah dapat merusak habitat dan mengancam kesehatan organisme hidup. Bahan kimia berbahaya dapat mengakibatkan penurunan populasi spesies sensitif.

5. Eksploitasi Berlebihan

Eksploitasi berlebihan terhadap sumber daya alam, seperti penebangan liar, perburuan, dan penangkapan ikan yang tidak berkelanjutan, mengancam keberlangsungan spesies tertentu.

Ancaman utama terhadap keanekaragaman hayati dari manusia adalah:

  • Itu modifikasi lahan, tanah dan wilayah untuk penggunaan pertanian dan peternakan.
  • Deforestasi berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan industri kayu dan kertas, atau untuk memperluas lahan pertanian.
  • Pemuliaan selektif dan intensif beberapa spesies yang bernilai komersial, sehingga merugikan keseimbangan biologis yang ada di alam.
  • Kegiatan pengerukan, penyaluran sungai, penimbunan lahan basah dan bentuk-bentuk perubahan habitat spesies lainnya.
  • Pencemaran berbagai ekosistem yang ada, akibat produk sampingan dari aktivitas industri atau meningkatnya timbulan limbah dan residu.
  • Perburuan tanpa pandang bulu terhadap beberapa spesies untuk tujuan komersial telah membawa mereka ke ambang kepunahan.
  • Perusakan tanah akibat penambangan terbuka dan pencemaran air permukaan dengan logam yang diekstraksi atau zat yang digunakan untuk mengekstraksinya.
  • Masuknya spesies secara tidak sengaja ke dalam ekosistem yang jauh, tempat mereka menyerang relung dan menyebabkan ketidakseimbangan biologis.
  • Gencarnya pertumbuhan populasi manusia dan perluasan geografis kota.

Keanekaragaman hayati dan evolusi

Keanekaragaman hayati adalah hasil evolusi. Seperti yang kita ketahui berkat Charles Darwin dan para pengikutnya di kemudian hari, spesies makhluk hidup bermula dari adaptasi spesies yang sudah ada sebelumnya terhadap kondisi kehidupan baru, menjauhkan diri secara fisik atau sosial dari nenek moyangnya hingga perbedaannya menjadi begitu besar sehingga mereka menjadi seperti itu. sudah menjadi dua spesies yang sangat berbeda.

Misalnya, Darwin menemukan bahwa beberapa spesies burung di Kepulauan Galapagos sangat mirip dengan burung yang hidup di darat, namun dengan modifikasi khusus pada bentuk paruhnya, yang membuktikan adanya adaptasi terhadap tempat makan yang berbeda: paruh panjang untuk menghilangkan cacing dari kayunya, paruh pendek yang kuat untuk membuka biji, dll.

Namun, mereka semua memiliki ciri-ciri umum yang membuktikan asal usul mereka yang sama, sehingga mereka dulunya merupakan spesies yang sama, namun seiring berjalannya waktu, adaptasi dan spesialisasi makanan mereka, mereka menjadi dua spesies baru, sehingga meningkatkan keanekaragaman hayati di wilayah tersebut.

Langkah-langkah untuk melestarikan keanekaragaman hayati

Perlindungan keanekaragaman hayati merupakan tugas yang harus dipikul oleh umat manusia, yang dalam banyak hal akan memerlukan pemikiran ulang mengenai cara berbagai kegiatan ekonomi dilakukan. Faktanya, banyak organisasi internasional yang mencoba menyatukan negara-negara yang berbeda sehingga, bersama-sama, mereka dapat mengambil keputusan yang relevan mengenai permasalahan tersebut.

Untuk melindungi dan melestarikan keanekaragaman hayati, berbagai upaya konservasi perlu dilakukan. Berikut adalah beberapa langkah penting yang dapat diambil:

1. Pembangunan Kawasan Lindung

Membentuk dan mengelola kawasan lindung seperti taman nasional, cagar alam, dan suaka margasatwa untuk melindungi habitat dan spesies yang terancam.

2. Restorasi Ekosistem

Melakukan upaya restorasi ekosistem yang rusak melalui penanaman kembali, rehabilitasi lahan, dan pengelolaan habitat untuk memulihkan fungsi ekosistem.

3. Pengendalian Spesies Invasif

Mengidentifikasi dan mengendalikan spesies invasif yang mengancam ekosistem lokal melalui metode fisik, kimia, atau biologis.

4. Pengurangan Polusi

Menerapkan kebijakan dan praktik yang mengurangi polusi air, udara, dan tanah untuk menjaga kesehatan ekosistem dan spesies yang bergantung padanya.

5. Pengelolaan Sumber Daya Berkelanjutan

Mengadopsi praktik pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan untuk memastikan bahwa eksploitasi tidak melebihi kapasitas regeneratif ekosistem.

6. Pendidikan dan Kesadaran Publik

Meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya keanekaragaman hayati dan melibatkan masyarakat dalam upaya konservasi melalui pendidikan, kampanye, dan partisipasi komunitas.

Namun, langkah-langkah paling mendesak untuk melindungi keanekaragaman hayati adalah:

  • Mengatur kegiatan eksploitasi ekonomi yang mempunyai dampak lingkungan yang tinggi, seperti penggundulan hutan, industri dasar, pertambangan atau pertanian ekstensif, sedemikian rupa sehingga keuntungannya terancam jika dilakukan dalam suasana yang tidak ramah lingkungan.
  • Demikian pula, mengejar dan menghentikan kegiatan ekonomi ilegal, yang tidak tunduk pada peraturan apa pun (baik ekologi maupun peraturan lainnya).
  • Mempromosikan konsumsi yang bertanggung jawab, penggunaan kembali dan daur ulang, sebagai bagian dari cara hidup yang lebih ramah lingkungan, dimana kita tidak memenuhi habitat makhluk hidup lain dengan sampah plastik dan bahan kimia.
  • Berinvestasi dalam bentuk energi berkelanjutan yang memiliki biaya ekologi lebih rendah dan tidak mengancam kehidupan di bumi. Sekaligus mengelola energi secara bertanggung jawab dan tidak boros.
  • Memperketat kendali atas pergerakan spesies hewan dan tumbuhan untuk mencegah masuknya spesies secara tidak sengaja ke dalam habitat dimana spesies tersebut dapat menjadi hama.
  • Memperketat kontrol terhadap perburuan tanpa pandang bulu terhadap spesies-spesies yang terancam punah, dan pada saat yang sama melakukan investasi dalam upaya proteksionis yang dilakukan oleh organisasi-organisasi yang berupaya membesarkan dan memperkenalkan kembali spesies-spesies tersebut ke habitatnya.

Lanjutkan dengan: Pelestarian lingkungan

Kesimpulan

Keanekaragaman hayati adalah aset berharga bagi kehidupan di Bumi, memberikan stabilitas ekosistem, sumber daya alam, dan jasa ekosistem yang tak ternilai. Namun, ancaman seperti perubahan iklim, kehilangan habitat, spesies invasif, polusi, dan eksploitasi berlebihan memerlukan perhatian serius dan tindakan konservasi yang efektif. Dengan upaya bersama, kita dapat melindungi dan melestarikan keanekaragaman hayati untuk generasi mendatang.

Referensi

Untuk bacaan lebih lanjut tentang keanekaragaman hayati, pertimbangkan referensi berikut:

  1. Convention on Biological Diversity (CBD). (2020). Global Biodiversity Outlook 5. Link.
  2. Wilson, E. O. (1988). Biodiversity. National Academy Press. ISBN: 978-0309037396.
  3. Millennium Ecosystem Assessment. (2005). Ecosystems and Human Well-being: Biodiversity Synthesis. Island Press. ISBN: 978-1597260404.
  4. Groom, M. J., Meffe, G. K., & Carroll, C. R. (2006). Principles of Conservation Biology. Sinauer Associates. ISBN: 978-0878935185.
  5. WWF. (2022). Living Planet Report 2022. Link.
  • “Keanekaragaman Hayati” di Wikipedia.
  • “Apa itu keanekaragaman hayati?” (video) di Institut Ekologi dan Keanekaragaman Hayati (Chili).
  • “Apa itu keanekaragaman hayati?” di Pemerintahan Argentina.
  • “Keanekaragaman hayati: apa itu, di mana ditemukan dan mengapa hal ini penting?” dalam Aksi Ahli Ekologi.
  • “Apa itu Keanekaragaman Hayati?” di Museum Sejarah Alam Amerika.
  • “Keanekaragaman Hayati” di National Geographic.
  • “Keanekaragaman hayati (ekologi)” dalam The Encyclopaedia Britannica.

FAQs tentang Keanekaragaman Hayati

Apa itu keanekaragaman hayati?

Keanekaragaman hayati, juga dikenal sebagai biodiversitas, mengacu pada variasi dan keragaman kehidupan di Bumi. Ini mencakup keanekaragaman genetik, keanekaragaman spesies, dan keanekaragaman ekosistem.

Apa pentingnya keanekaragaman hayati?

Keanekaragaman hayati sangat penting karena:

  • Menyediakan sumber daya alam: Keanekaragaman hayati memberikan sumber daya alam yang penting, termasuk makanan, obat-obatan, bahan bangunan, dan serat.
  • Mendukung ekosistem yang sehat: Keanekaragaman hayati memelihara keseimbangan ekosistem dan memastikan bahwa ekosistem berfungsi dengan baik.
  • Menyediakan layanan ekosistem: Keanekaragaman hayati memberikan layanan ekosistem yang penting, seperti penyediaan air bersih, kontrol banjir, dan penyerapan karbon.
  • Mendukung kehidupan manusia: Keanekaragaman hayati memberikan keindahan alam, rekreasi, dan kepuasan spiritual bagi manusia.

Apa penyebab utama penurunan keanekaragaman hayati?

Penurunan keanekaragaman hayati disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk:

  • Pembabatan hutan: Pembabatan hutan yang tidak terkontrol menghancurkan habitat alami dan mengurangi keanekaragaman hayati.
  • Perubahan iklim: Perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia dapat mengganggu ekosistem dan mengancam keberadaan spesies tertentu.
  • Pencemaran lingkungan: Pencemaran air, udara, dan tanah dapat merusak ekosistem dan mengancam kehidupan organisme.
  • Alien species: Spesies asing yang diperkenalkan ke ekosistem baru dapat mengganggu keseimbangan ekosistem dan mengurangi keanekaragaman hayati.
  • Overexploitation: Eksploitasi berlebihan terhadap sumber daya alam, seperti perburuan berlebihan dan penangkapan ikan berlebihan, dapat mengancam kelangsungan hidup spesies dan mengurangi keanekaragaman hayati.

Bagaimana kita dapat menjaga keanekaragaman hayati?

Untuk menjaga keanekaragaman hayati, kita dapat melakukan hal-hal berikut:

  • Melestarikan habitat alami: Melindungi dan melestarikan habitat alami adalah kunci untuk menjaga keanekaragaman hayati.
  • Mengurangi deforestasi: Mengurangi deforestasi dan mendorong praktik kehutanan yang berkelanjutan penting untuk menjaga keanekaragaman hayati.
  • Mengurangi emisi gas rumah kaca: Mengurangi emisi gas rumah kaca dapat membantu memperlambat perubahan iklim dan melindungi keanekaragaman hayati.
  • Mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya: Mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya, seperti pestisida dan herbisida, dapat melindungi keanekaragaman hayati.
  • Menggalakkan konservasi spesies: Melakukan program konservasi spesies, seperti penangkaran dan rehabilitasi, dapat membantu melindungi spesies yang terancam punah.

Apa peran individu dalam menjaga keanekaragaman hayati?

Setiap individu dapat berkontribusi untuk menjaga keanekaragaman hayati dengan melakukan hal-hal berikut:

Mengurangi jejak ekologis:

Tingkat konsumsi yang berlebihan dan pola hidup yang tidak ramah lingkungan dapat merusak keanekaragaman hayati. Dengan mengurangi jejak ekologis kita, seperti menggunakan energi yang lebih efisien, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, dan mendukung produk ramah lingkungan, kita dapat membantu menjaga keanekaragaman hayati.

Mengedukasi diri sendiri dan orang lain:

Mengetahui pentingnya keanekaragaman hayati dan dampak dari kegiatan manusia terhadapnya adalah langkah penting dalam menjaga keanekaragaman hayati. Dengan mengedukasi diri sendiri dan orang lain tentang keanekaragaman hayati, kita dapat meningkatkan kesadaran dan memotivasi tindakan yang berkelanjutan.

Mendukung organisasi dan program konservasi:

Mendukung organisasi dan program konservasi yang bekerja untuk melindungi keanekaragaman hayati adalah cara efektif untuk berkontribusi. Ini dapat dilakukan melalui sumbangan, menjadi sukarelawan, atau berpartisipasi dalam kegiatan konservasi yang diselenggarakan oleh organisasi tersebut.

Mendukung produk dan praktik yang berkelanjutan:

Dengan memilih produk yang dihasilkan secara berkelanjutan dan mempraktikkan gaya hidup yang ramah lingkungan, kita dapat mengurangi dampak negatif terhadap keanekaragaman hayati. Contohnya, memilih makanan organik, menggunakan produk daur ulang, dan mengurangi penggunaan air dan energi.

Apa yang terjadi jika keanekaragaman hayati terus berkurang?

Jika keanekaragaman hayati terus berkurang, dampak negatif yang signifikan dapat terjadi, termasuk:

  • Gangguan ekosistem: Penurunan keanekaragaman hayati dapat mengganggu ekosistem dan mengganggu keseimbangan alami.
  • Kehilangan sumber daya alam: Keanekaragaman hayati yang berkurang berarti kehilangan potensi sumber daya alam yang berharga.
  • Ancaman terhadap kesehatan manusia: Penurunan keanekaragaman hayati dapat berdampak negatif pada kesehatan manusia, seperti penyebaran penyakit zoonosis.
  • Punahnya spesies: Penurunan keanekaragaman hayati berarti risiko punahnya spesies, yang dapat menghilangkan sumbangan unik mereka terhadap planet ini.
  • Perubahan iklim yang lebih buruk: Keanekaragaman hayati yang berkurang dapat memperburuk perubahan iklim karena ekosistem tidak mampu beradaptasi dengan baik.

Bagaimana keanekaragaman hayati dapat mendukung pembangunan berkelanjutan?

Keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan saling terkait erat. Keanekaragaman hayati yang kuat dan sehat merupakan dasar bagi pembangunan yang berkelanjutan. Ini dapat membantu dalam:

  • Keamanan pangan: Keanekaragaman hayati menyediakan berbagai jenis tanaman dan hewan yang dapat digunakan sebagai sumber pangan yang berkelanjutan.
  • Pengembangan ekonomi: Ekowisata, obat-obatan alami, dan produk berbasis keanekaragaman hayati dapat memberikan peluang ekonomi yang berkelanjutan.
  • Penanganan perubahan iklim: Ekosistem yang sehat dapat berperan dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan memitigasi dampak perubahan iklim.
  • Kesehatan manusia: