Relevant Data:
- Florence Nightingale: Seorang tokoh perawat terkenal yang dianggap sebagai pelopor keperawatan modern.
- Asuhan Keperawatan: Proses sistematis dalam menganalisis, merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi perawatan pasien.
- Etika Keperawatan: Prinsip-prinsip moral dan profesional yang menjadi landasan dalam praktek keperawatan.
Explanation:
Keperawatan merupakan disiplin ilmu dan profesi yang fokus pada pemberian asuhan holistik kepada individu, keluarga, dan masyarakat yang membutuhkan perawatan kesehatan. Perawat tidak hanya memberikan perawatan fisik, tetapi juga memberikan dukungan emosional, sosial, dan spiritual kepada pasien untuk mendukung kesembuhan dan kesejahteraan mereka.
Asuhan keperawatan adalah pendekatan sistematis yang digunakan oleh perawat dalam merawat pasien. Proses ini melibatkan evaluasi komprehensif terhadap kondisi pasien, perencanaan intervensi perawatan yang sesuai, pelaksanaan tindakan perawatan, dan evaluasi terhadap respons pasien terhadap perawatan yang diberikan.
Etika keperawatan menjadi landasan penting dalam praktek keperawatan. Perawat diharapkan untuk menjunjung tinggi prinsip-prinsip moral, integritas, kejujuran, dan kerahasiaan dalam memberikan asuhan kepada pasien. Etika keperawatan juga mencakup tanggung jawab profesional, kepatuhan terhadap standar keselamatan, serta sikap empati dan komunikasi yang baik terhadap pasien dan keluarganya.
Dengan pengetahuan ilmiah dan keterampilan yang dimiliki, perawat berperan penting dalam tim kesehatan untuk mendukung keselamatan pasien, mencegah penyakit, dan mempromosikan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Resources:
- Buku: “Dasar-dasar Keperawatan” oleh Prof. Dr. Siti Nurhayati.
- Jurnal: “Tantangan Profesionalisme dalam Keperawatan Modern” oleh Dr. Bambang Setiawan.
- Organisasi: Ikatan Perawat Indonesia (IPI) sebagai wadah untuk informasi dan perkembangan terbaru dalam bidang keperawatan.
Sekolah perawat pertama dibuka di India pada 250 SM
Apa itu keperawatan?
Keperawatan adalah profesi yang mencakup perawatan, perawatan otonom, dan kolaborasi kesehatan manusia. Perawat berdedikasi, secara umum, untuk menangani masalah kesehatan potensial atau nyata yang dialami seseorang.
Florence Nightingale mempromosikan teori keperawatan pertama sekitar 150 tahun yang lalu, dari mana model-model baru muncul, masing-masing memiliki filosofi berbeda dalam memahami keperawatan dan perawatan yang diberikan kepada pasien. Pada tahun 1852 merupakan awal mula keperawatan profesional, karena melalui penerbitan buku “Nursing Notes” karya Nightingale, perawat mulai merasa tertarik untuk memperoleh pengetahuan teknis tentang profesinya.
Keperawatan, saat ini, adalah karir tingkat universitas yang didedikasikan untuk perawatan dan perhatian pasien medis. Ada profesi lain dalam karir keperawatan yang menjalankan fungsi melengkapi fungsi perawat, yaitu tugas teknisi asuhan keperawatan, yang lebih sering disebut asisten perawat.
Lihat juga: Guru
perawat terkenal
- Florence Nightingale. Dia dianggap sebagai ibu dari keperawatan modern. Dia mempromosikan kepedulian terhadap lingkungan untuk mempercepat pemulihan bagi yang sakit.
- Marianne Mengatasi. Dia membuka dan menjalankan rumah sakit pertama di Amerika Utara, menerapkan standar kebersihan baru yang mempengaruhi perkembangan sistem rumah sakit Amerika.
- Dorothea Orem. Dia adalah penulis teori defisit perawatan diri.
- Hildegard Peplau. Dia menulis “Hubungan Interpersonal dalam Keperawatan” pada tahun 1952.
- Callista Roy. Dia menulis “Pengantar Keperawatan: Model adaptasi” pada tahun 1976.
- Jean Watson. Penulis faktor penyembuhan filosofis pada tahun 1975 dan ” Teori Kepedulian Manusia “.
- Martha Rogers. Teorinya tentang kesatuan manusia menyatakan bahwa manusia lebih dari sekadar penjumlahan bagian-bagiannya dan bahwa ia adalah pemilik perasaan dan gagasan.
- Santo Yohanes dari Tuhan. Dia adalah pendiri Ordo Hospitaller San Juan de Dios.
Sejarah keperawatan
Keperawatan adalah tentang intervensi ibu.
Pada zaman kuno dan bertentangan dengan pemikiran kebanyakan orang, profesi keperawatan dipraktikkan oleh laki-laki sepanjang sejarah. Ketika sekolah perawat pertama dibuka di India pada tahun 250 SM, hanya laki-laki yang dianggap cukup “murni” untuk mempelajari profesi tersebut.
Asal mula perawatan pasien dan praktik keperawatan berkaitan dengan intervensi ibu, yang menjamin kelangsungan hidup. Memberi makan pada saat-saat pertama kehidupan seorang anak dianggap sebagai praktik pengasuhan tertua dalam diri seseorang.
Pada masa pemikir besar Yunani seperti Socrates atau Homer, sudah diketahui bahwa tindakan kebersihan dan perawatan diri membuat mereka tetap hidup dan memberikan kualitas hidup yang lebih baik.
Kekristenan sangat terkait dengan praktik asuhan keperawatan di biara-biara melalui ordo keagamaan. Sebagai konsekuensi dari Perang Salib, tingginya permintaan akan rumah sakit mendorong terciptanya ordo militer yang didedikasikan khusus untuk keperawatan, di antaranya adalah Ksatria Teutonik, Ksatria Lazarus, dan Ksatria Hospitaller Santo Yohanes dari Yerusalem. Rumah Sakit Obispo Masona (abad ke-6) adalah rumah sakit Spanyol pertama yang didedikasikan hanya untuk merawat orang sakit.