Pahami konsep ketergantungan ekonomi, dampaknya terhadap negara berkembang, dan bagaimana hubungan ekonomi global menciptakan ketidakseimbangan struktural. Artikel ini mengupas dengan contoh nyata dari berbagai sektor dan negara.

Ketergantungan ekonomi terjadi dalam hubungan komersial dan keuangan antar negara.
Apa itu ketergantungan ekonomi?
Ketergantungan ekonomi adalah situasi penahan atau kebutuhan yang dialami perekonomian suatu negara dibandingkan dengan negara lain yang tingkat produksinya jauh lebih tinggi. Hubungan ini terjadi karena adanya hubungan komersial dan finansial yang asimetris antara kedua negara, dan umumnya merupakan akibat dari hubungan kolonial lama atau ketundukan politik di antara mereka.
Ketergantungan ekonomi adalah bagian dari gagasan yang diajukan oleh Teori Ketergantungan, yang dirumuskan oleh para ilmuwan sosial antara tahun 1960an dan 1970an, untuk menjelaskan kesulitan yang dihadapi oleh negara-negara Dunia Ketiga dalam perjalanan mereka menuju pembangunan dan industrialisasi.
Menurut teori ini, kesulitan-kesulitan tersebut merupakan konsekuensi dari terjalinnya hubungan budaya, ekonomi dan politik yang menimbulkan ketimpangan yang luas antara negara-negara kaya dan miskin, yang merupakan warisan dunia kolonial pada abad-abad yang lalu.
Menurut teori ini, ketergantungan ekonomi muncul dalam hubungan komersial dan keuangan antara dua negara, yang satu negara maju dan yang lain berkembang, ketika kedua negara tersebut menguntungkan sebagian besar negara tersebut, mengingat persaingan tidak terjadi dalam istilah yang setara.
Hal ini dijelaskan karena negara-negara maju berusaha mempertahankan pertukaran bahan mentah dengan produk manufaktur yang bernilai lebih tinggi dengan negara lain, dan mereka selalu menang. Selain itu, melalui cara-cara militer dan politik (seperti sanksi internasional), mereka menghalangi jalan negara mana pun yang ingin mandiri dan berkembang secara mandiri.
Namun, kita juga bisa membicarakan ketergantungan ekonomi dalam konteks lain, seperti globalisasi. Dalam pengertian ini, ketergantungan terjadi sebagai konsekuensi logis dari volume pertukaran antara dua negara, yang tidak berarti bahwa hal tersebut merupakan proses yang adil atau simetris.
Misalnya, dalam persaingan perdagangan antara Tiongkok dan Amerika Serikat pada awal abad ke-21, Tiongkok bahkan lebih bergantung pada perekonomian AS dibandingkan Amerika Serikat pada Tiongkok, meskipun keseimbangan kekuatan tersebut tampaknya berubah dengan sangat cepat.
Lihat juga: Globalisasi ekonomi
Bentuk-Bentuk Ketergantungan Ekonomi
Ketergantungan ekonomi dapat muncul dalam berbagai bentuk, tergantung pada sektor atau hubungan internasional yang terjadi. Beberapa bentuk utama antara lain:
Ketergantungan Perdagangan
Negara yang sangat bergantung pada ekspor atau impor dari negara tertentu berisiko tinggi jika terjadi gangguan pasokan atau fluktuasi harga global.
Contoh ilustratif: Indonesia sangat bergantung pada impor gandum dari negara seperti Australia dan Kanada. Jika panen gagal di negara pemasok, atau terjadi konflik perdagangan, harga bahan baku makanan seperti mie instan dan roti di Indonesia bisa melonjak drastis.
Ketergantungan Finansial
Negara yang mengandalkan pinjaman luar negeri, bantuan donor, atau investasi asing langsung (FDI) menghadapi risiko hutang atau pengaruh politik.
Contoh ilustratif: Beberapa negara di Asia Selatan menerima pinjaman besar dari institusi internasional seperti IMF atau negara lain seperti Tiongkok untuk pembangunan infrastruktur. Dalam beberapa kasus, ketidakmampuan membayar kembali utang bisa membuat negara harus menyerahkan kendali atas aset penting seperti pelabuhan atau tambang.
Ketergantungan Teknologi dan Industri
Negara berkembang sering kali tergantung pada negara maju untuk pasokan teknologi, mesin industri, dan pengetahuan produksi.
Contoh ilustratif: Sebuah negara di Asia Tenggara membeli pesawat terbang, mesin pabrik, dan sistem pertahanan dari negara maju karena tidak memiliki teknologi dalam negeri. Ketika ada embargo atau pembatasan ekspor, operasional dan keamanan negara bisa terganggu.
Dampak ketergantungan ekonomi
Ketergantungan ekonomi dinyatakan di negara yang bergantung melalui situasi seperti berikut:
- Kurangnya diversifikasi produktif. Ketika sebuah negara kuat membeli satu produk dari negara yang lebih lemah, pendapatan tersebut biasanya menjadi mayoritas dalam perekonomiannya, sehingga menyebabkan pertumbuhan produksinya jauh di atas item-item lain dalam perekonomian tersebut. Dengan demikian, negara yang bergantung pada produk tersebut mempunyai risiko menjadi negara mono-ekspor dan bergantung pada naik turunnya perekonomian negara pembeli mayoritasnya.
- Penguasaan terhadap sektor-sektor produktif. Hal ini terjadi ketika perusahaan-perusahaan dari negara lain, terutama transnasional atau megakorporasi, mengisi suatu sektor perekonomian negara yang bergantung, mengalahkan persaingan dan mengendalikan pasokan barang dan/atau jasa tersebut. Kemudian, negara tersebut mulai bergantung pada perusahaan-perusahaan yang tujuan utamanya adalah memberikan kekayaan kepada orang asing.
- Ketergantungan sosiopolitik. Ketika perekonomian suatu negara (dan juga standar hidup masyarakatnya) sangat tunduk pada negara asing, maka negara asing tersebut memperoleh kekuatan penting ketika harus menekan masyarakat untuk maju ke satu arah atau yang lain, atau justru mencegahnya dari kemajuan. melakukan hal itu. Dengan demikian, kekuatan ekonomi membawa serta kekuatan politik dan budaya, sehingga menciptakan hegemoni.
- Penundaan perkembangan. Meskipun ketergantungan ekonomi memberikan kekayaan jangka pendek kepada negara yang bergantung, kekayaan tersebut tidak diterjemahkan ke dalam pembangunan bidang produktif dan sosial lainnya, namun sebaliknya cenderung memperlambat dinamika pembangunan dan menjaga negara pada tempatnya.. situasi bawahan.
Derajat ketergantungan ekonomi
Ketergantungan ekonomi merupakan sebuah konsep kualitatif, yaitu, biasanya tidak dapat diukur, karena berkaitan dengan berfungsinya perekonomian dan konsekuensinya di bidang lain.
Namun, para ahli telah mencoba menemukan indikator tingkat ketergantungan yang ada antara dua negara, yang biasanya menggunakan persentase ekspor dari satu negara ke negara lain: semakin besar ekspor, semakin besar tingkat ketergantungan yang dimilikinya dari negara itu.
Misalnya, Amerika Serikat dan Meksiko memiliki hubungan dagang yang erat, mengingat kedekatan geografisnya. Namun, 74% produk ekspor Meksiko dikonsumsi oleh Amerika Serikat, sedangkan Meksiko hanya mengonsumsi 13% dari total ekspor AS. Artinya Meksiko lebih bergantung pada Amerika Serikat, dengan rasio 74/13%.
Ketergantungan Ekonomi dalam Perspektif Globalisasi
Globalisasi telah meningkatkan hubungan antarnegara secara signifikan, namun juga memperkuat ketergantungan, terutama antara negara dengan kekuatan ekonomi yang tidak seimbang. Korporasi multinasional, lembaga keuangan internasional, dan perjanjian dagang menjadi aktor utama dalam menciptakan struktur ekonomi global yang kompleks.
Contoh ilustratif: Sebuah perusahaan teknologi raksasa dari AS membangun pabrik perakitan di negara berkembang dengan upah rendah. Negara tuan rumah mendapatkan lapangan kerja, tetapi keuntungan dan hak paten tetap dikendalikan oleh negara induk, menciptakan ketergantungan struktural yang sulit diatasi.
Upaya Mengurangi Ketergantungan Ekonomi
Beberapa strategi yang dapat dilakukan negara berkembang untuk mengurangi ketergantungan ekonomi meliputi:
-
Diversifikasi ekonomi: Tidak bergantung pada satu sektor atau satu negara dagang saja.
-
Pengembangan industri dalam negeri: Meningkatkan kemampuan produksi sendiri melalui teknologi dan riset.
-
Integrasi regional: Membangun pasar dan kerja sama antarnegara berkembang.
-
Kebijakan proteksi selektif: Melindungi industri strategis dari dominasi luar.
Contoh ilustratif: Ethiopia mengembangkan industri tekstil nasional dengan bantuan teknologi dari Korea Selatan dan pelatihan tenaga kerja lokal. Dalam lima tahun, negara ini berhasil mengekspor pakaian jadi dan mengurangi impor dari Tiongkok, meningkatkan keseimbangan perdagangan.
Kesimpulan
Ketergantungan ekonomi adalah fenomena nyata dalam sistem global saat ini, terutama dirasakan oleh negara berkembang yang belum mampu menguasai teknologi, industri, atau keuangan secara mandiri. Meskipun keterkaitan antarnegara tidak dapat dihindari dalam era globalisasi, ketergantungan yang tidak seimbang dapat menimbulkan kerentanan ekonomi dan politik.
Memahami dinamika ketergantungan ini penting agar suatu negara dapat merancang strategi pembangunan ekonomi yang lebih mandiri, berdaulat, dan berkelanjutan. Dengan kebijakan tepat, dukungan teknologi, dan kerja sama yang setara, ketergantungan bisa diubah menjadi kemitraan yang adil dan menguntungkan semua pihak.