Klasifikasi Iklim Schmidt Ferguson – Beberapa ilmuwan yang sangat fokus pada ilmu bumi. Setiap ilmuwan tersebut mampu menghasilkan sebuah teori yang membuat teori ilmu iklim bisa berkembang dengan pesat.
Perkembangan ilmu bumi yang fokus pada perubahan iklim bumi sebenarnya sangat membantu manusia lebih memahami dan mengerti perihal bumi dan semua jenis gejala maupun perubahan apapun yang ada di bumi.
Tujuannya adalah untuk memudahkan petani dan pekerja dalam bidang perkebunan bisa melakukan antisipasi yang cukup untuk menanggapi perubahan cuaca yang terjadi di bumi dan sekitarnya. Termasuk ferguson berusaha untuk membuat klasifikasi maupun penggolongan yang mempermudah beberapa langkah antisipasi yang paling utama untuk setiap perubahan kondisi alam serta pengaruhnya pada tanaman yang ditanam.
Klasifikasi iklim schmidt ferguson akan dijelaskan berikut:
1. Ferguson membagi iklim berdasarkan jumlah bulan kering dan jumlah bulan basah. Bulan kering dinamakan demikian karena curah hujan yang terjadi pada bulan tersebug sangat minimal. Sedangkan sebuah bulan dinamakan sebagai bulan basah karena pada bulan-bulan tersebut intesitas turunnya hujan akan selalu bertambah seiring dengan berjalannya waktu.
2. Teori iklim sering disebut sebagai nilai q. Pemberian nilai q sebenarnya berdasarkan perhitungan jumlah rata-rata bulan kering dan juga jumlah rata-rata bulan basah. Hasil perhitungan ini sering dijadikan acuan untuk menentukan masa tanam serta masa panen yang dijalankan oleh para petani. Jadi perhitungan nilai q untuk setiap kawasan hasilnya sudah pasti berbeda.
3. Perhitungan jumlah bulan basah dan bulan kering untuk masing-masing wilayah sebenarnya berkaitan dengan durasi waktunya. Biasanya nilai perhitungan sebuah kawasan yang dijadikan acuan berdasarkan hasil pengamatan terhadap suhu dan curah hujan yang terjadi selama lebih dari 10 tahun. Tujuan pengamatan dan data selama lebih dari 10 tahun ini maksudnya adalah agar trend cuaca dan curah hujan dapat terkalkulasi dengan baik.
4. Hasil perhitungan dari rata-rata jumlah bulan basah dan bulan kering dijadikan acuan untuk menentukan apakah kawasan tersebut masuk dalam kawasan basah maupun kawasan kering berdasarkan jumlah rata-ratanya yang sudah diperhitungkan. Nilai ini pada masing-masing periode akan berbeda sehingga data yang diambil harus pada periode yang tertentu.
Meskipun Klasifikasi iklim schmit ferguson tersebut sifatnya bisa sangat fleksibel namun secara keseluruhan hasil yang akan diperoleh bisa menjadi sebuah acuan utama bagi para pengambilan keputusan guna memanfaatkan kondisi perubahan alam yang mungkin saja terjadi seiring dengan perubahan waktu dan juga trend yang berlaku dalam jangka waktu tertentu. Periode dan juga tren kondisi kepembaban udata tentunya menentukan seberapa tingkat kebasahan dari sebuah wilayah tertentu. Pilihan inilah yang pada akhiflrnya membuat para petani bisa mengambil keputusan yang tepat untuk menanam maupun ketika memasuki masa panen tanaman. Minimal dengan klasifikasi yang dilakukan memungkinkan untuk memaksimalkan masa panen dan masa tanam dengan lebih baik.
Artikel Lainnya :
- 5 Jenis Iklim Berdasarkan Klasifikasi Koppen