Latar Belakang Berdirinya Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE)

Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) adalah salah satu tonggak penting dalam sejarah kerjasama ekonomi dan politik internasional. Didirikan pada 25 Maret 1957 melalui Perjanjian Roma, MEE bertujuan menciptakan pasar bersama untuk negara-negara anggota dan membangun kerjasama ekonomi yang lebih erat. Cikal bakal Uni Eropa (UE) ini tidak muncul begitu saja, melainkan melalui proses panjang yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sejarah, politik, dan ekonomi. Artikel ini membahas latar belakang berdirinya MEE, faktor-faktor yang memengaruhi pembentukannya, dan bagaimana langkah awal ini menjadi landasan integrasi Eropa modern.


Latar Belakang Historis

Dampak Perang Dunia II

Salah satu faktor utama berdirinya MEE adalah pengalaman traumatis yang ditimbulkan oleh Perang Dunia II. Konflik yang melibatkan sebagian besar negara Eropa ini menghancurkan infrastruktur, ekonomi, dan kehidupan jutaan orang. Selain itu, perang tersebut menciptakan ketegangan politik yang mendalam antarnegara-negara Eropa.

Ilustrasi: Bayangkan sebuah benua yang porak-poranda setelah perang besar. Negara-negara Eropa, seperti Jerman dan Prancis, menyadari bahwa konflik terus-menerus hanya akan membawa kehancuran. Mereka mulai mencari cara untuk menghindari perang di masa depan dengan membangun hubungan yang lebih erat, terutama dalam bidang ekonomi.

Kerjasama ekonomi dianggap sebagai salah satu cara paling efektif untuk menghindari konflik, dengan asumsi bahwa negara-negara yang memiliki ketergantungan ekonomi cenderung tidak akan berperang satu sama lain.


Awal Integrasi Eropa

Upaya awal integrasi Eropa dimulai dengan pembentukan Komunitas Batu Bara dan Baja Eropa (ECSC) pada tahun 1951. ECSC adalah kerjasama yang berfokus pada pengelolaan produksi batu bara dan baja, dua komoditas strategis yang menjadi bahan bakar perang pada masa lalu. Melalui ECSC, negara-negara seperti Jerman Barat, Prancis, Italia, dan negara-negara Benelux (Belgia, Belanda, dan Luksemburg) membangun fondasi untuk kerjasama ekonomi yang lebih luas.

Ilustrasi: ECSC dapat diibaratkan sebagai uji coba pertama bagi negara-negara Eropa untuk bekerja sama secara ekonomi. Keberhasilan kerjasama ini menjadi dorongan bagi pembentukan entitas yang lebih besar, yaitu MEE.


Faktor Ekonomi

Pemulihan Ekonomi Pasca Perang

Setelah Perang Dunia II, negara-negara Eropa menghadapi tantangan besar untuk memulihkan ekonomi mereka. Infrastruktur yang hancur, utang besar, dan inflasi yang tinggi menjadi masalah utama. Untuk mengatasi hal ini, bantuan dari Amerika Serikat melalui Marshall Plan sangat membantu, tetapi negara-negara Eropa menyadari bahwa mereka juga perlu menciptakan sistem kerjasama ekonomi yang berkelanjutan.

Ilustrasi: Marshall Plan memberikan dorongan awal untuk rekonstruksi Eropa, tetapi seperti sebuah mesin yang memerlukan bahan bakar tambahan, kerjasama ekonomi antarnegara dianggap sebagai langkah berikutnya untuk memastikan keberlanjutan.

Menciptakan Pasar Bersama

MEE didirikan dengan tujuan utama menciptakan pasar bersama (common market) di antara negara-negara anggota. Pasar bersama ini memungkinkan perdagangan bebas tanpa hambatan tarif atau pembatasan lainnya, serta mendorong pergerakan bebas barang, jasa, modal, dan tenaga kerja.

Ilustrasi: Bayangkan sebuah pasar besar di mana pedagang dari berbagai negara dapat berjualan tanpa perlu membayar biaya tambahan atau menghadapi birokrasi yang rumit. Inilah visi awal dari MEE: menciptakan ruang ekonomi yang bebas hambatan untuk mendorong pertumbuhan.


Faktor Politik

Peran Jerman dan Prancis

Hubungan antara Jerman dan Prancis sangat menentukan dalam pembentukan MEE. Sebagai dua kekuatan besar di Eropa, kedua negara ini sering kali berada di sisi yang berlawanan dalam konflik. Namun, setelah Perang Dunia II, para pemimpin seperti Robert Schuman (Prancis) dan Konrad Adenauer (Jerman) menyadari pentingnya kerjasama untuk menciptakan perdamaian abadi.

Ilustrasi: Hubungan Jerman dan Prancis dapat diibaratkan seperti dua tetangga yang sebelumnya sering bertikai tetapi kemudian memutuskan untuk bekerja sama membangun pagar bersama agar lingkungan mereka lebih aman dan harmonis.


Perang Dingin dan Ketegangan Global

Perang Dingin antara Blok Barat yang dipimpin Amerika Serikat dan Blok Timur yang dipimpin Uni Soviet menciptakan dinamika baru di Eropa. Negara-negara Eropa Barat merasa perlu untuk memperkuat posisi mereka secara ekonomi dan politik guna menghadapi ancaman dari Blok Timur. MEE menjadi salah satu cara untuk meningkatkan stabilitas dan kekuatan Eropa Barat.

Ilustrasi: Dalam situasi Perang Dingin, MEE berperan seperti sebuah aliansi ekonomi yang memberikan “perisai” bagi negara-negara Eropa Barat terhadap ancaman dari Uni Soviet.


Perjanjian Roma 1957: Tonggak Berdirinya MEE

Pada 25 Maret 1957, enam negara Eropa (Jerman Barat, Prancis, Italia, Belgia, Belanda, dan Luksemburg) menandatangani Perjanjian Roma, yang secara resmi mendirikan Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE). Perjanjian ini mencakup berbagai aspek kerjasama ekonomi, termasuk pembentukan pasar bersama, kebijakan pertanian bersama, dan koordinasi kebijakan perdagangan eksternal.

Ilustrasi: Perjanjian Roma dapat dianggap sebagai “akta kelahiran” MEE, menetapkan aturan dasar yang akan menjadi landasan integrasi Eropa di masa depan.


Tujuan Utama MEE

MEE didirikan dengan beberapa tujuan utama, antara lain:

  1. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi: Melalui perdagangan bebas dan integrasi pasar.
  2. Memperkuat Persatuan Eropa: Mengurangi ketegangan antarnegara dengan menciptakan ketergantungan ekonomi.
  3. Meningkatkan Standar Hidup: Dengan memperluas peluang kerja dan meningkatkan akses ke barang dan jasa.
  4. Memperkuat Posisi Global: Memberikan kekuatan kolektif kepada Eropa dalam menghadapi tantangan global.

Ilustrasi: MEE dapat diibaratkan sebagai kereta api besar yang membawa negara-negara Eropa menuju tujuan bersama: kemakmuran, perdamaian, dan kekuatan internasional.


Dampak Berdirinya MEE

Pembentukan MEE membawa dampak besar bagi Eropa dan dunia. MEE tidak hanya membantu negara-negara anggota meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menciptakan model kerjasama regional yang menginspirasi kawasan lain di dunia, seperti ASEAN dan NAFTA.

Ilustrasi: Jika MEE adalah sebuah eksperimen, maka hasilnya menjadi bukti bahwa kerjasama ekonomi regional dapat membawa manfaat besar bagi negara-negara yang terlibat.


Kesimpulan

Latar belakang berdirinya Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) merupakan cerminan dari keinginan negara-negara Eropa untuk bangkit dari kehancuran Perang Dunia II dan menciptakan masa depan yang lebih baik. Dengan latar belakang politik, ekonomi, dan sosial yang saling mendukung, MEE menjadi fondasi integrasi Eropa yang kita kenal hari ini.

Perjanjian Roma 1957 membuka jalan bagi transformasi Eropa menjadi kawasan yang lebih terintegrasi, menciptakan pasar bersama, dan memperkuat posisi globalnya. MEE bukan hanya sejarah, tetapi juga pelajaran tentang bagaimana kerjasama dan visi bersama dapat mengubah tantangan menjadi peluang untuk kemajuan bersama.