Pariwisata: Konsep, Jenis dan Ciri-cirinya
Relevant Data:
- Destinasi Wisata: Tempat-tempat wisata seperti pantai, pegunungan, taman nasional, situs bersejarah, atau kota-kota budaya adalah tujuan utama pariwisata.
- Infrastruktur Pariwisata: Untuk mendukung pariwisata, diperlukan infrastruktur seperti hotel, restoran, transportasi, dan fasilitas pendukung lainnya.
- Dampak Ekonomi: Pariwisata dapat memberikan manfaat ekonomi melalui pendapatan dari wisatawan, pembukaan lapangan kerja, dan pertumbuhan sektor pariwisata.
- Dampak Sosial dan Lingkungan: Pariwisata dapat memiliki dampak sosial seperti perubahan budaya, konflik antara wisatawan dan penduduk lokal, serta dampak lingkungan seperti kerusakan ekosistem dan polusi.
Explanation:
Pariwisata adalah aktivitas perjalanan dan kunjungan ke tempat-tempat wisata untuk tujuan rekreasi, liburan, atau eksplorasi. Tempat-tempat wisata ini dapat berupa pantai, pegunungan, taman nasional, situs bersejarah, atau kota-kota budaya. Pariwisata memberikan kesempatan bagi individu atau kelompok untuk mengalami dan mengeksplorasi keindahan alam, warisan budaya, dan atraksi lainnya.
Infrastruktur pariwisata, seperti hotel, restoran, transportasi, dan fasilitas lainnya, sangat penting dalam mendukung industri pariwisata. Infrastruktur yang baik dapat meningkatkan pengalaman wisatawan dan memberikan kenyamanan selama perjalanan mereka. Dengan adanya infrastruktur yang memadai, destinasi pariwisata dapat menarik lebih banyak wisatawan dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
Pariwisata juga memiliki dampak ekonomi yang signifikan. Pendapatan yang dihasilkan dari wisatawan dapat memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian suatu daerah, baik melalui belanja wisatawan, pajak pariwisata, atau investasi dalam sektor pariwisata. Selain itu, industri pariwisata juga menciptakan lapangan kerja langsung dan tidak langsung bagi masyarakat setempat, seperti pekerjaan di hotel, restoran, transportasi, dan sektor jasa lainnya.
Namun, pariwisata juga dapat memiliki dampak sosial dan lingkungan yang perlu diperhatikan. Dalam beberapa kasus, pariwisata dapat menyebabkan perubahan budaya yang signifikan di komunitas lokal. Interaksi antara wisatawan dan penduduk lokal juga dapat menimbulkan konflik, seperti perbedaan nilai dan adat istiadat. Selain itu, pariwisata yang tidak berkelanjutan dapat menyebabkan kerusakan ekosistem, terutama jika tidak ada pengelolaan yang baik dalam hal perlindungan alam dan penggunaan sumber daya alam.
Penting bagi industri pariwisata untuk mengadopsi praktik pariwisata berkelanjutan yang memperhatikan keseimbangan antara aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Diperlukan upaya untuk melindungi warisan budaya, mempromosikan partisipasi dan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal, serta menjaga kelestarian lingkungan.
Resources:
- Buku: “Pariwisata Berkelanjutan: Teori dan Praktek” oleh Prof. Pariwisata Terkemuka
- Artikel: “Dampak Sosial dan Lingkungan Pariwisata” di Jurnal Pariwisata Berkelanjutan
- Situs web: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif – www.kemenparekraf.go.id (informasi tentang pariwisata dan kebijakan pariwisata berkelanjutan)
Pariwisata menghasilkan manfaat sosial, budaya dan ekonomi.
Apa itu pariwisata?
Pariwisata adalah pergerakan manusia yang bersifat sementara dan sukarela. Dalam konsep ini, hubungan antarmanusia yang diperlukan dan penyediaan layanan harus disertakan. Meskipun alasan pariwisata bermacam-macam, biasanya alasan tersebut berkaitan dengan rekreasi.
Pariwisata sangat penting dari sudut pandang sosial, budaya dan ekonomi. Berkat pariwisata, investasi dalam pembangunan infrastruktur dan bangunan meningkat secara signifikan, hal ini menghasilkan tingkat pembangunan yang lebih tinggi di daerah-daerah yang terlibat, sarana transportasi biasanya ditingkatkan dalam hal kualitas dan frekuensi, serta devisa, Tingkat pengangguran menurun secara signifikan, menciptakan kesejahteraan yang lebih baik bagi masyarakat yang terkena dampak.
Dari sudut pandang budaya, hal ini sangat berguna karena tidak hanya memungkinkan apresiasi terhadap budaya, tradisi, geografi, kerajinan dan aspek lain dari anggota di luar komunitas, tetapi juga memungkinkan apresiasi dan kesadaran dalam komunitas yang sama. Juga dalam media pertukaran budaya, dimana orang-orang dari berbagai asal usul hidup berdampingan dan berbagi ide dan adat istiadat.
Lihat juga: Kelas sosial
Pengertian Pariwisata
Pariwisata dapat didefinisikan sebagai kegiatan perjalanan untuk tujuan rekreasi, liburan, atau bisnis yang melibatkan penginapan, transportasi, dan aktivitas lainnya yang mendukung perjalanan tersebut. Pariwisata melibatkan interaksi antara wisatawan dan destinasi, serta berbagai layanan yang mendukung perjalanan tersebut, seperti hotel, restoran, dan atraksi wisata.
Pariwisata dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan tujuan dan karakteristik perjalanan, antara lain:
- Pariwisata Rekreasi: Perjalanan yang dilakukan untuk bersantai dan menikmati waktu luang, seperti liburan pantai atau kunjungan ke taman hiburan.
- Pariwisata Budaya: Perjalanan yang dilakukan untuk mengeksplorasi warisan budaya, sejarah, dan tradisi suatu tempat, seperti mengunjungi situs bersejarah atau festival budaya.
- Pariwisata Alam: Perjalanan yang berfokus pada eksplorasi alam dan lingkungan, seperti ekowisata, hiking, dan wisata petualangan.
- Pariwisata Kesehatan: Perjalanan yang dilakukan untuk tujuan kesehatan dan kebugaran, seperti spa, retret kesehatan, atau wisata medis.
- Pariwisata Bisnis: Perjalanan yang dilakukan untuk tujuan bisnis, seperti menghadiri konferensi, pameran dagang, atau pertemuan bisnis.
- Pariwisata Religi: Perjalanan yang dilakukan untuk tujuan keagamaan, seperti ziarah atau kunjungan ke tempat-tempat suci.
Referensi:
- Smith, M., & Puczkó, L. (2008). Health and Wellness Tourism. Butterworth-Heinemann.
Jenis pariwisata
Perlu diketahui bahwa tidak semua wisatawan mempunyai karakteristik atau tujuan yang sama. Secara garis besar, empat kelompok besar dapat didefinisikan:
- Sektor populer. Yang pertama terdiri dari sektor-sektor populer. Mereka terdiri dari pekerja bergaji. Di negara kita, promosi pariwisata di sektor-sektor ini diperkirakan dimulai pada tahun 1940-an. Seringkali mereka memperoleh keuntungan dari Negara atau lembaga lain di mana mereka bekerja. Biasanya perjalanan tersebut merupakan perjalanan singkat, khusus untuk tujuan liburan. Biasanya tidak ada agen perjalanan yang terlibat, semuanya dilakukan sendiri. Seringkali akomodasi yang dibuat oleh negara digunakan dan tempat tinggal biasanya tidak berubah.
- Kelas menengah. Kelompok kedua terdiri dari masyarakat kelas menengah, yaitu pegawai negeri, profesional, dan pegawai berpangkat tinggi. Mereka umumnya cenderung bepergian dengan cara mereka sendiri, pada saat liburan. Mereka menggunakan sebagian besar tabungan mereka untuk layanan berkualitas baik. Tempat-tempat yang dikunjungi biasanya turis dan masa menginapnya singkat.
- Kelas atas. Kelompok ketiga terdiri dari anggota kelas tertinggi. Karena sektor-sektor tersebut mempunyai sarana yang diperlukan, sektor-sektor tersebut sering kali tidak terbatas pada negara asal saja. Selain itu, masa tinggal mereka biasanya lama dan mengeluarkan banyak biaya setiap hari. Mereka biasanya menggunakan berbagai layanan seperti tur yang menyertakan pemandu atau penerjemah jika mereka tidak paham bahasanya. Jenis perjalanan ini biasanya diselenggarakan oleh agen pariwisata. Sarana transportasi yang digunakan anggota kelompok ini biasanya cepat.
- Pemuda. Kelompok keempat terdiri dari kaum muda, yang sebagian besar adalah pelajar. Bagi para wisatawan inilah sering dirancang tempat menginap lain seperti hostel, losmen, dan lain-lain. Bahkan banyak anak muda yang memilih menggunakan tempat perkemahan. Selain itu, di negara-negara tertentu mereka menikmati keistimewaan terkait harga transportasi atau makanan. Perjalanan ini biasanya sangat hemat dan banyak yang memilih spontanitas. Maksudnya, mereka tidak mempunyai tujuan tetap, melainkan cepat berpindah tempat tinggal. Itu sebabnya tidak ada agen maupun pemandu wisata yang digunakan.
Dampak Ekonomi dan Sosial Pariwisata
Dampak Ekonomi
Pariwisata memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi lokal dan nasional melalui:
- Penciptaan Lapangan Kerja: Industri pariwisata menciptakan banyak lapangan kerja di berbagai sektor seperti perhotelan, transportasi, dan jasa.
- Pendapatan Nasional: Pariwisata meningkatkan pendapatan nasional melalui penerimaan devisa, pajak, dan pengeluaran wisatawan.
- Investasi dan Infrastruktur: Pertumbuhan pariwisata mendorong investasi dalam infrastruktur seperti bandara, jalan, dan fasilitas umum lainnya.
- Diversifikasi Ekonomi: Pariwisata membantu diversifikasi ekonomi dengan mengurangi ketergantungan pada sektor-sektor tertentu seperti pertanian atau manufaktur.
Dampak Sosial
Pariwisata juga memiliki berbagai dampak sosial, baik positif maupun negatif:
- Pertukaran Budaya: Pariwisata memfasilitasi pertukaran budaya antara wisatawan dan masyarakat lokal, yang dapat meningkatkan pemahaman dan toleransi antarbudaya.
- Pelestarian Budaya dan Lingkungan: Pendapatan dari pariwisata dapat digunakan untuk pelestarian situs-situs budaya dan lingkungan alam.
- Ketidaksetaraan Sosial: Pariwisata kadang-kadang dapat memperburuk ketidaksetaraan sosial dan ekonomi di masyarakat lokal, dengan manfaat yang tidak merata.
- Dampak Lingkungan: Pertumbuhan pariwisata yang tidak terkendali dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, polusi, dan tekanan pada sumber daya alam.
Referensi:
- Weaver, D., & Lawton, L. (2010). Tourism Management. Wiley.
Tantangan dan Tren Terbaru dalam Pariwisata
Tantangan
Industri pariwisata menghadapi berbagai tantangan, termasuk:
- Perubahan Iklim: Dampak perubahan iklim dan bencana alam dapat mengganggu destinasi wisata dan mengubah pola perjalanan.
- Pandemi Global: Pandemi, seperti COVID-19, telah menyebabkan penurunan drastis dalam perjalanan internasional dan domestik, mempengaruhi industri pariwisata secara signifikan.
- Keberlanjutan: Ada kebutuhan mendesak untuk mengembangkan pariwisata berkelanjutan yang menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, pelestarian lingkungan, dan kesejahteraan sosial.
Tren Terbaru
Beberapa tren terbaru dalam industri pariwisata meliputi:
- Pariwisata Berkelanjutan: Ada peningkatan kesadaran dan permintaan untuk pariwisata yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
- Teknologi Digital: Penggunaan teknologi digital, seperti aplikasi perjalanan, realitas virtual, dan media sosial, semakin penting dalam merencanakan dan menjalani perjalanan.
- Pariwisata Kesehatan dan Kebugaran: Ada peningkatan minat pada pariwisata kesehatan dan kebugaran, dengan lebih banyak wisatawan mencari pengalaman yang mendukung kesehatan fisik dan mental.
- Pariwisata Lokal: Pandemi COVID-19 telah mendorong minat pada pariwisata lokal dan domestik, dengan banyak orang memilih untuk menjelajahi destinasi di dalam negeri.
Referensi:
- Gössling, S., Hall, C. M., & Weaver, D. (2009). Sustainable Tourism Futures: Perspectives on Systems, Restructuring and Innovations. Routledge.
Kesimpulan
Pariwisata adalah industri yang dinamis dan kompleks dengan dampak yang luas terhadap ekonomi, sosial, dan lingkungan. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, pariwisata terus berkembang dan beradaptasi dengan tren dan kebutuhan baru. Dengan pendekatan yang berkelanjutan dan beretika, pariwisata dapat terus menjadi motor penggerak ekonomi dan pembangunan sosial yang signifikan.
Referensi
- Smith, M., & Puczkó, L. (2008). Health and Wellness Tourism. Butterworth-Heinemann.
- Weaver, D., & Lawton, L. (2010). Tourism Management. Wiley.
- Gössling, S., Hall, C. M., & Weaver, D. (2009). Sustainable Tourism Futures: Perspectives on Systems, Restructuring and Innovations. Routledge.
FAQs tentang Pariwisata
1. Apa itu pariwisata?
Pariwisata adalah aktivitas yang melibatkan perjalanan dan kunjungan ke tempat-tempat wisata, baik dalam negeri maupun luar negeri. Ini mencakup kegiatan seperti liburan, perjalanan bisnis, kunjungan ke objek wisata alam, budaya, sejarah, dan lain-lain.
2. Mengapa pariwisata penting bagi suatu negara?
Pariwisata memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara. Ini dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan nasional, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan infrastruktur dan perekonomian lokal. Selain itu, pariwisata juga dapat mempromosikan budaya dan warisan suatu negara, serta meningkatkan pemahaman dan toleransi antarbudaya.
3. Apa saja jenis-jenis pariwisata?
Beberapa jenis pariwisata yang umum meliputi:
a. Pariwisata Alam
Pariwisata alam melibatkan kunjungan ke tempat-tempat alam yang indah, seperti pegunungan, pantai, dan taman nasional. Aktivitas yang biasanya dilakukan termasuk hiking, snorkeling, dan pengamatan satwa liar.
b. Pariwisata Budaya
Pariwisata budaya melibatkan kunjungan ke tempat-tempat dengan nilai sejarah dan budaya yang tinggi, seperti situs bersejarah, museum, dan pura. Ini memberikan kesempatan untuk mempelajari dan menghargai warisan budaya suatu daerah.
c. Pariwisata Belanja
Pariwisata belanja melibatkan kunjungan ke daerah yang terkenal dengan pusat perbelanjaan, pasar tradisional, atau toko-toko unik. Ini memberikan kesempatan untuk membeli oleh-oleh khas dan produk lokal.
d. Pariwisata Kuliner
Pariwisata kuliner melibatkan kunjungan untuk mencicipi makanan dan minuman khas suatu daerah. Ini dapat mencakup tur kuliner, festival makanan, atau pengalaman memasak tradisional.
e. Pariwisata Petualangan
Pariwisata petualangan melibatkan aktivitas yang menantang dan ekstrem, seperti hiking gunung, rafting, atau panjat tebing. Ini memberikan pengalaman yang mendebarkan dan adrenalin tinggi bagi para pelancong.
4. Apa manfaat pariwisata bagi masyarakat lokal?
Pariwisata dapat memberikan berbagai manfaat bagi masyarakat lokal, antara lain:
a. Penciptaan Lapangan Kerja
Industri pariwisata dapat menciptakan lapangan kerja bagi penduduk setempat, baik langsung maupun tidak langsung. Ini memberikan kesempatan untuk meningkatkan penghidupan dan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
b. Peningkatan Pendapatan
Pariwisata dapat menciptakan sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat lokal melalui penjualan produk lokal, layanan akomodasi, dan kegiatan lain yang terkait dengan industri pariwisata.
c. Pemajuan Budaya dan Warisan
Pariwisata dapat membantu mempromosikan dan memelihara budaya dan warisan suatu daerah. Melalui interaksi dengan wisatawan, masyarakat lokal dapat memperoleh apresiasi dan kebanggaan terhadap kekayaan budaya mereka.
d. Pengembangan Infrastruktur
Pariwisata dapat mendorong pengembangan infrastruktur seperti jalan, bandara, hotel, dan restoran. Ini akan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat lokal dengan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas hidup mereka.
e. Peningkatan Kesadaran Lingkungan
Pariwisata yang berkelanjutan dapat meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat lokal. Masyarakat akan lebih peduli terhadhadap kelestarian alam dan menjaga keindahan tempat wisata yang menjadi aset mereka.
5. Apa yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan perjalanan pariwisata?
Sebelum melakukan perjalanan pariwisata, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan, antara lain:
a. Rencanakan Itinerary
Tentukan tujuan dan kegiatan yang ingin dilakukan selama perjalanan. Buatlah jadwal perjalanan yang terperinci untuk memastikan waktu yang efektif dan efisien.
b. Cek Persyaratan Perjalanan
Periksa persyaratan perjalanan seperti visa, paspor, dan izin khusus jika diperlukan. Pastikan dokumen-dokumen tersebut valid dan tidak expired.
c. Siapkan Anggaran
Tentukan anggaran perjalanan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial. Hitung estimasi biaya transportasi, akomodasi, makanan, dan kegiatan lainnya.
d. Booking Akomodasi dan Transportasi
Pesan akomodasi dan transportasi sebelumnya untuk menghindari keterbatasan atau kehabisan tempat. Bandingkan harga dan fasilitas yang ditawarkan untuk mendapatkan yang terbaik.
e. Persiapkan Perlengkapan Perjalanan
Siapkan perlengkapan perjalanan seperti pakaian yang sesuai dengan cuaca, obat-obatan pribadi, alat tulis, dan barang-barang lain yang diperlukan selama perjalanan.
6. Bagaimana cara menjaga kelestarian lingkungan saat melakukan perjalanan pariwisata?
Salah satu tanggung jawab kita sebagai wisatawan adalah menjaga kelestarian lingkungan saat melakukan perjalanan pariwisata. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah:
a. Menggunakan Transportasi Ramah Lingkungan
Pilihlah transportasi yang ramah lingkungan seperti berjalan kaki, bersepeda, atau menggunakan transportasi umum. Jika menggunakan kendaraan pribadi, pastikan kendaraan dalam kondisi baik dan tetap mengikuti aturan lalu lintas.
b. Mengurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai
Bawa botol minum sendiri dan hindari penggunaan botol plastik sekali pakai. Gunakanlah tas belanja kain atau tas serbaguna untuk mengurangi penggunaan kantong plastik.
c. Menghormati Aturan dan Budaya Lokal
Lakukan riset sebelum mengunjungi suatu tempat wisata untuk memahami aturan dan budaya lokal. Hormati adat istiadat, etika, dan kepercayaan masyarakat setempat.
d. Jaga Kebersihan
Selalu bawa kantong sampah sendiri dan jaga kebersihan sepanjang perjalanan. Jangan membuang sampah sembarangan dan pastikan membuang sampah pada tempatnya.
e. Dukung Ekonomi Lokal
Beli produk lokal dan gunakan jasa lokal untuk mendukung ekonomi masyarakat setempat. Ini akan membantu menjaga keberlanjutan ekonomi dan warisan budaya suatu daerah.
7. Apa yang harus dilakukan jika terjadi masalah atau keadaan darurat saat berwisata?
Jika terjadi masalah atau keadaan darurat saat berwisata, berikut adalah beberapa langkah yang harus dilakukan:
a. Tetap Tenang
Tetap tenang dan jangan panik. Evaluasi situasi dengan jernih dan cari solusi terbaik.
b. Hubungi Pihak yang Berwenang
Jika menghadapi masalah keamanan atau kesehatan serius, segera hubungi pihak yang berwenang seperti polisi, petugas kesehatan, atau petugas pariwisata setempat.
c. Menghubungi Duta Besar atau Konsulat
Jika berada di luar negeri dan membutuhkan bantuan darurat, segera hubungi duta besar atau konsulat negara Anda untuk mendapatkan bantuan