Pariwisata: Konsep, Jenis dan Ciri-cirinya

Pariwisata adalah aktivitas perjalanan dan kunjungan ke tempat-tempat wisata untuk tujuan rekreasi, liburan, atau eksplorasi. Tempat-tempat wisata ini dapat berupa pantai, pegunungan, taman nasional, situs bersejarah, atau kota-kota budaya. Pariwisata memberikan kesempatan bagi individu atau kelompok untuk mengalami dan mengeksplorasi keindahan alam, warisan budaya, dan atraksi lainnya.

Pariwisata adalah aktivitas perjalanan yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk tujuan rekreasi, liburan, atau eksplorasi. Pariwisata melibatkan kunjungan ke tempat-tempat wisata, seperti tempat bersejarah, alam, budaya, atau hiburan. Ini adalah industri yang penting dalam perekonomian banyak negara, memberikan lapangan kerja dan pendapatan bagi masyarakat setempat. Namun, pariwisata juga dapat memiliki dampak sosial dan lingkungan yang perlu diperhatikan.

Pariwisata menghasilkan manfaat sosial, budaya dan ekonomi.

Apa itu pariwisata?

Pariwisata adalah pergerakan manusia yang bersifat sementara dan sukarela. Dalam konsep ini, hubungan antarmanusia yang diperlukan dan penyediaan layanan harus disertakan. Meskipun alasan pariwisata bermacam-macam, biasanya alasan tersebut berkaitan dengan rekreasi.

Pariwisata sangat penting dari sudut pandang sosial, budaya dan ekonomi. Berkat pariwisata, investasi dalam pembangunan infrastruktur dan bangunan meningkat secara signifikan, hal ini menghasilkan tingkat pembangunan yang lebih tinggi di daerah-daerah yang terlibat, sarana transportasi biasanya ditingkatkan dalam hal kualitas dan frekuensi, serta devisa, Tingkat pengangguran menurun secara signifikan, menciptakan kesejahteraan yang lebih baik bagi masyarakat yang terkena dampak.

Dari sudut pandang budaya, hal ini sangat berguna karena tidak hanya memungkinkan apresiasi terhadap budaya, tradisi, geografi, kerajinan dan aspek lain dari anggota di luar komunitas, tetapi juga memungkinkan apresiasi dan kesadaran dalam komunitas yang sama. Juga dalam media pertukaran budaya, dimana orang-orang dari berbagai asal usul hidup berdampingan dan berbagi ide dan adat istiadat.

Lihat juga: Kelas sosial

Pengertian Pariwisata

Pariwisata dapat didefinisikan sebagai kegiatan perjalanan untuk tujuan rekreasi, liburan, atau bisnis yang melibatkan penginapan, transportasi, dan aktivitas lainnya yang mendukung perjalanan tersebut. Pariwisata melibatkan interaksi antara wisatawan dan destinasi, serta berbagai layanan yang mendukung perjalanan tersebut, seperti hotel, restoran, dan atraksi wisata.

Pariwisata dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan tujuan dan karakteristik perjalanan, antara lain:

  1. Pariwisata Rekreasi: Perjalanan yang dilakukan untuk bersantai dan menikmati waktu luang, seperti liburan pantai atau kunjungan ke taman hiburan.
  2. Pariwisata Budaya: Perjalanan yang dilakukan untuk mengeksplorasi warisan budaya, sejarah, dan tradisi suatu tempat, seperti mengunjungi situs bersejarah atau festival budaya.
  3. Pariwisata Alam: Perjalanan yang berfokus pada eksplorasi alam dan lingkungan, seperti ekowisata, hiking, dan wisata petualangan.
  4. Pariwisata Kesehatan: Perjalanan yang dilakukan untuk tujuan kesehatan dan kebugaran, seperti spa, retret kesehatan, atau wisata medis.
  5. Pariwisata Bisnis: Perjalanan yang dilakukan untuk tujuan bisnis, seperti menghadiri konferensi, pameran dagang, atau pertemuan bisnis.
  6. Pariwisata Religi: Perjalanan yang dilakukan untuk tujuan keagamaan, seperti ziarah atau kunjungan ke tempat-tempat suci.

Referensi:

  • Smith, M., & Puczkó, L. (2008). Health and Wellness Tourism. Butterworth-Heinemann.

Jenis pariwisata

Banyak wisatawan muda memilih menggunakan tempat perkemahan.

Perlu diketahui bahwa tidak semua wisatawan mempunyai karakteristik atau tujuan yang sama. Secara garis besar, empat kelompok besar dapat didefinisikan:

  • Sektor populer. Yang pertama terdiri dari sektor-sektor populer. Mereka terdiri dari pekerja bergaji. Di negara kita, promosi pariwisata di sektor-sektor ini diperkirakan dimulai pada tahun 1940-an. Seringkali mereka memperoleh keuntungan dari Negara atau lembaga lain di mana mereka bekerja. Biasanya perjalanan tersebut merupakan perjalanan singkat, khusus untuk tujuan liburan. Biasanya tidak ada agen perjalanan yang terlibat, semuanya dilakukan sendiri. Seringkali akomodasi yang dibuat oleh negara digunakan dan tempat tinggal biasanya tidak berubah.
  • Kelas menengah. Kelompok kedua terdiri dari masyarakat kelas menengah, yaitu pegawai negeri, profesional, dan pegawai berpangkat tinggi. Mereka umumnya cenderung bepergian dengan cara mereka sendiri, pada saat liburan. Mereka menggunakan sebagian besar tabungan mereka untuk layanan berkualitas baik. Tempat-tempat yang dikunjungi biasanya turis dan masa menginapnya singkat.
  • Kelas atas. Kelompok ketiga terdiri dari anggota kelas tertinggi. Karena sektor-sektor tersebut mempunyai sarana yang diperlukan, sektor-sektor tersebut sering kali tidak terbatas pada negara asal saja. Selain itu, masa tinggal mereka biasanya lama dan mengeluarkan banyak biaya setiap hari. Mereka biasanya menggunakan berbagai layanan seperti tur yang menyertakan pemandu atau penerjemah jika mereka tidak paham bahasanya. Jenis perjalanan ini biasanya diselenggarakan oleh agen pariwisata. Sarana transportasi yang digunakan anggota kelompok ini biasanya cepat.
  • Pemuda. Kelompok keempat terdiri dari kaum muda, yang sebagian besar adalah pelajar. Bagi para wisatawan inilah sering dirancang tempat menginap lain seperti hostel, losmen, dan lain-lain. Bahkan banyak anak muda yang memilih menggunakan tempat perkemahan. Selain itu, di negara-negara tertentu mereka menikmati keistimewaan terkait harga transportasi atau makanan. Perjalanan ini biasanya sangat hemat dan banyak yang memilih spontanitas. Maksudnya, mereka tidak mempunyai tujuan tetap, melainkan cepat berpindah tempat tinggal. Itu sebabnya tidak ada agen maupun pemandu wisata yang digunakan.

Dampak Ekonomi dan Sosial Pariwisata

Dampak Ekonomi

Pariwisata memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi lokal dan nasional melalui:

  1. Penciptaan Lapangan Kerja: Industri pariwisata menciptakan banyak lapangan kerja di berbagai sektor seperti perhotelan, transportasi, dan jasa.
  2. Pendapatan Nasional: Pariwisata meningkatkan pendapatan nasional melalui penerimaan devisa, pajak, dan pengeluaran wisatawan.
  3. Investasi dan Infrastruktur: Pertumbuhan pariwisata mendorong investasi dalam infrastruktur seperti bandara, jalan, dan fasilitas umum lainnya.
  4. Diversifikasi Ekonomi: Pariwisata membantu diversifikasi ekonomi dengan mengurangi ketergantungan pada sektor-sektor tertentu seperti pertanian atau manufaktur.

Dampak Sosial

Pariwisata juga memiliki berbagai dampak sosial, baik positif maupun negatif:

  1. Pertukaran Budaya: Pariwisata memfasilitasi pertukaran budaya antara wisatawan dan masyarakat lokal, yang dapat meningkatkan pemahaman dan toleransi antarbudaya.
  2. Pelestarian Budaya dan Lingkungan: Pendapatan dari pariwisata dapat digunakan untuk pelestarian situs-situs budaya dan lingkungan alam.
  3. Ketidaksetaraan Sosial: Pariwisata kadang-kadang dapat memperburuk ketidaksetaraan sosial dan ekonomi di masyarakat lokal, dengan manfaat yang tidak merata.
  4. Dampak Lingkungan: Pertumbuhan pariwisata yang tidak terkendali dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, polusi, dan tekanan pada sumber daya alam.

Referensi:

  • Weaver, D., & Lawton, L. (2010). Tourism Management. Wiley.

Tantangan dan Tren Terbaru dalam Pariwisata

Tantangan

Industri pariwisata menghadapi berbagai tantangan, termasuk:

  1. Perubahan Iklim: Dampak perubahan iklim dan bencana alam dapat mengganggu destinasi wisata dan mengubah pola perjalanan.
  2. Pandemi Global: Pandemi, seperti COVID-19, telah menyebabkan penurunan drastis dalam perjalanan internasional dan domestik, mempengaruhi industri pariwisata secara signifikan.
  3. Keberlanjutan: Ada kebutuhan mendesak untuk mengembangkan pariwisata berkelanjutan yang menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, pelestarian lingkungan, dan kesejahteraan sosial.

Tren Terbaru

Beberapa tren terbaru dalam industri pariwisata meliputi:

  1. Pariwisata Berkelanjutan: Ada peningkatan kesadaran dan permintaan untuk pariwisata yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
  2. Teknologi Digital: Penggunaan teknologi digital, seperti aplikasi perjalanan, realitas virtual, dan media sosial, semakin penting dalam merencanakan dan menjalani perjalanan.
  3. Pariwisata Kesehatan dan Kebugaran: Ada peningkatan minat pada pariwisata kesehatan dan kebugaran, dengan lebih banyak wisatawan mencari pengalaman yang mendukung kesehatan fisik dan mental.
  4. Pariwisata Lokal: Pandemi COVID-19 telah mendorong minat pada pariwisata lokal dan domestik, dengan banyak orang memilih untuk menjelajahi destinasi di dalam negeri.

Referensi:

  • Gössling, S., Hall, C. M., & Weaver, D. (2009). Sustainable Tourism Futures: Perspectives on Systems, Restructuring and Innovations. Routledge.

Kesimpulan

Pariwisata adalah industri yang dinamis dan kompleks dengan dampak yang luas terhadap ekonomi, sosial, dan lingkungan. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, pariwisata terus berkembang dan beradaptasi dengan tren dan kebutuhan baru. Dengan pendekatan yang berkelanjutan dan beretika, pariwisata dapat terus menjadi motor penggerak ekonomi dan pembangunan sosial yang signifikan.

Referensi

  1. Smith, M., & Puczkó, L. (2008). Health and Wellness Tourism. Butterworth-Heinemann.
  2. Weaver, D., & Lawton, L. (2010). Tourism Management. Wiley.
  3. Gössling, S., Hall, C. M., & Weaver, D. (2009). Sustainable Tourism Futures: Perspectives on Systems, Restructuring and Innovations. Routledge.