Pengertian Suhu dan Kalor – Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang sangat penting karena ilmu ini yang mendasari logika berpikir setiap teknologi dan hasil karya manusia. Penghitungan-penghitungan yang cermat dan tepat merupakan ciri fisika.
Dalam fisika ada banyak materi dan bidang yang bisa dipelajari. Astronomi misalnya, adalah salah satu bidang fisika. Pada artikel kali ini akan dibahas mengenai suhu dan kalor. Suhu dan kalor merupakan salah satu materi yang ada dalam fisika yang cukup penting karena teorinya sangat berguna untuk diaplikasikan dalam setiap kehidupan. Jadi apa pengertian suhu dan kalor serta bagaimanakah teori-teori yang mengiringinya? Definisi suhu dan kalor :
- Suhu merupakan derajat panas sebuah benda yang ditunjukkan oleh besaran. Termometer adalah alat untuk mengukur suhu. Ada berbagai macam termometer untuk mengukur suhu. Yang pertama dan paling sering dipakai adalah termometer air raksa. Kedua adalah thermometer alkohol yang digunakan untuk mengukur suhu lebih rendah, yaitu sekitar titik beku hingga 1300 C. Yang lainnya adalah termoelemen, pirometer optik (untuk temperatur tinggi), termometer Six Bellani, termostat untuk mengukur suhu ruangan, termometer diferensial.
- Kalor adalah bentuk energi yang memiliki hubungan dengan panas. Dengan kata lain, kalor adalah energi panas dalam sebuah zat. Untuk mengukur kalor dan mendeteksinya, dapat dengan melakukan pengukuran suhu dari benda yang diuji. Jika sebuah benda suhunya tinggi, berarti kalor yang dimilikinya sangat besar, dan sebaliknya. Kalor memiliki 2 jenis. Yang pertama adalah kalor yang dipakai agar dapat menaikkan suhu, dan yang kedua adalah kalor laten yang biasa digunakan agar dapat mengubah wujud. Persamaan ataupun rumus yang digunakan untuk kalor laten ada 2 macam, yaitu Q=m.U dan Q=m.L. U merupakan kalor uap (J/kg) dan L merupakan kalor lebur (J/kg).
Konversi suhu dan faktor besar kecilnya kalor
Pengertian suhu dan kalor diiringi dengan rumus penghitungan dan konversi suhu. Suhu dapat dihitung dengan skala Celcius, Fahrenheit, Reamur, dan Kelvin. Skala Celcius memiliki titik lebur 0 C titik didih 100 C, skala Fahrenheit memiliki titik lebur 32 F dan titik didih 212 F, skala Reamur memiliki titik lebur 0 R dan titik didih 80 R, sedangkan skala Kelvin memiliki titik lebur 273 K dan titik didih 373 K. Sehingga skala termometer memiliki perbandingan C:F:R:K=100:180:80:100=5:9:4:5. Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya kalor antara lain ada 3. Yang pertama adalah massa zat, jenis zat, dan perubahan suhu.
Rumus suhu dan kalor
Setelah mengetahui pengertian suhu dan kalor, kini saatnya untuk mencermati rumusnya. Rumus kalor dapat ditulis secara matematis sebagai berikut: Q=m.c.(t2-t1). Q adalah simbol sebagai kalor yang dibutuhkan (J), m merupakan massa benda (kg), c merupakan kalor jenis (J/kgC), dan (t2-t1) adalah perubahan suhu (C). Sementara untuk rumus suhu harus memperhatikan konversi suhu yang ada.
Artikel Lainnya :
- 11 Contoh Perubahan Sosial Budaya Di Lingkungan Masyarakat