Pengertian Wilayah Formal dan Fungsional Beserta Contohnya – Wilayah adalah suatu daerah yang memiliki ciri tertentu. Misalnya, kegiatan ekonomi, pola pertanian, iklim, dan tumbuhan asli.
Wilayah didefinisikan sebagai bagian dari permukaan bumi dengan satu atau banyak karakteristik serupa yang membuatnya unik dari daerah lain, seperti budaya, ekonomi, topografi, iklim, politik dan faktor lingkungan seperti spesies flora dan fauna yang berbeda.
Wilayah dibedakan menjadi dua macam, yaitu wilayah formal dan wilayah fungsional.
Pengertian Wilayah Formal
Wilayah formal adalah kawasan yang homogen. Wilayah formal dicirikan oleh sesuatu yang dimiliki atau melekat pada manusia dan alam secara umum, seperti bahasa tertentu yang digunakan penduduk.
Awalnya kriteria yang digunakan adalah kondisi fisik contohnya iklim dan topografi lalu berkembang menjadi kriteria ekonomi, misalnya industri-industri atau tipe pertanian bahkan digunakan kriteria sosial politik.
Jadi, yang dimaksud wilayah formal adalah suatu wilayah yang statis, homogen (seragam), dan pasif, misalnya wilayah desa.
Contoh Wilayah Formal
Berikut ini adalah beberapa contoh perwilayahan secara formal, yaitu:
Daerah Pertanian
Daerah pertanian adalah penamaan perwilayahan secara formal karena penamaan ini di dasarkan pada ciri-ciri tanaman dan pengolahan lahan. Tanaman yang di kembangkan umumnya tanaman pangan atau sayuran, dan pengolahan lahan dilakukan secara intensif.
Daerah Pegunungan
Daerah pegunungan adalah penamaan perwilayahan secara formal karena penamaannya didasarkan pada ciri-ciri morfologi, yaitu suatu daerah yang memiliki ketinggian di atas 600 meter diatas permukaan laut, dan memiliki kemiringan lerengnya lebih dari 24%.
Daerah Perkotaan
Daerah perkotaan adalah penamaan perwilayahan secara formal karena penamaannya didasarkan pada ciri-ciri permukiman dan jaringan jalan. Permukiman pada umumnya padat dan tersebar secara merata. Jaringan jalan yang ada hampir tersebar di seluruh wilayah secara merata dan dapat menjangkau atau menghubungkan semua daerah yang ada di perkotaan.
Temukan Juga: Perbedaan Wilayah Formal dan Wilayah Fungsional
Pengertian Wilayah Fungsional
Wilayah fungsional adalah suatu kawasan yang difungsikan, menurut jenis dan kekhususan, suatu wilayah yang saling berhubungan satu sama lain, misalnya kota, kecamatan, dan kelurahan yang selalu berhubungan.
Jadi, wilayah fungsional adalah wilayah yang dinamis serta aktif dan selalu berubah, biasanya wilayah seperti ini terdapat di kota atau wilayah sentral.
Contoh Wilayah Fungsional
Berikut ini adalah beberapa contoh wilayah fungsional, antara lain:
Daerah Konservasi
Daerah konservasi adalah penamaan wilayah secara fungsional, karena penamaan ini di dasarkan pada fungsi atau peruntukannya bahwa daerah tersebut sebagai daerah yang harus dipertahankan fungsinya. Fungsi tersebut untuk mempertahankan tanah, air, flora, fauna, atau biodiversity. Misalnya daerah konservasi hulu sungai cimanuk yang berfungsi sebagai wilayah yang harus dipertahankan kondisi tanah dan airnya agar jika terjadi hujan aliran permukaannya terkendali, serta tidak menimbulkan erosi atau banjir.
Daerah Resapan
Daerah resapan adalah penamaan wilayah secara fungsional, karena penamaan ini di dasarkan pada fungsi daerah yang dijadikan sebagai daerah resapan air hujan. Misalnya daerah resapan bandung utara sebagai daerah resapan air hujan untuk pemenuhan air tanah di kota bandung. Contoh lain adalah daerah resapan bogor, puncak, dan cianjur sebagai daerah resapan air hujan untuk wilayah jakarta.
Zona Penyangga
Zona penyangga adalah penamaan wilayah secara fungsional, karena penamaan ini di dasarkan pada fungsi daerah tersebut sebagai penyangga bagi daerah lain. Zona ini akan dijadikan tolak ukur terhadap kerusakan daerah yang akan dilestarikan. Misalnya, hutan mangrove sebagai zona penyangga wilayah pantai dari kerusakan yang diakibatkan oleh gelombang laut. Contoh lain adalah zona Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat sebagai zona penyangga wilayah hutan lindung dari kerusakan oleh masyarakat.