Perbedaan Streptococcus Pneumoniae dan Streptococcus Viridans
Dalam dunia medis, ada banyak bakteri yang bisa menyebabkan penyakit, dan salah satu yang sering didengar adalah Streptococcus. Bakteri ini terkenal karena bisa menyebabkan berbagai macam infeksi, mulai dari yang ringan sampai yang serius. Tapi, jangan salah, meskipun sama-sama dari genus Streptococcus, ada banyak jenis berbeda, dan dua yang sering diperbincangkan adalah Streptococcus pneumoniae dan Streptococcus viridans. Keduanya ini punya karakteristik yang unik dan peran yang berbeda di tubuh manusia. Mari kita bahas perbedaan mereka secara lebih santai tapi tetap lengkap!
Apa Itu Streptococcus?
Sebelum kita lanjut ke perbedaannya, ada baiknya kita pahami dulu soal Streptococcus itu sendiri. Jadi, Streptococcus adalah genus bakteri yang berbentuk bulat atau menyerupai bola. Mereka biasanya membentuk rantai seperti untaian mutiara kecil, dan banyak di antara mereka yang hidup di tubuh manusia, baik sebagai bagian dari flora normal (bakteri baik) maupun sebagai penyebab infeksi.
Nah, Streptococcus dibagi lagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan kemampuan mereka untuk menghancurkan sel darah merah (hemolisis) saat tumbuh di media tertentu. Di sinilah, dua bakteri yang akan kita bahas muncul, yakni Streptococcus pneumoniae dan Streptococcus viridans. Meskipun mereka satu genus, sifat, lokasi, dan dampaknya pada tubuh sangat berbeda.
Streptococcus Pneumoniae: Si Penyebab Infeksi Pernafasan
Streptococcus pneumoniae sering disingkat sebagai pneumokokus, dan seperti namanya, bakteri ini paling sering ditemukan sebagai penyebab penyakit pneumonia atau radang paru-paru. Namun, jangan salah, Streptococcus pneumoniae juga bisa menyebabkan berbagai infeksi lain, seperti infeksi telinga (otitis media), sinusitis, meningitis, hingga infeksi darah (bakteremia).
Ciri-Ciri Streptococcus Pneumoniae
- Gram positif: Streptococcus pneumoniae adalah bakteri gram-positif, artinya saat dilakukan pewarnaan gram, bakteri ini akan berwarna ungu karena punya dinding sel yang tebal.
- Bentuk diplokokus: Bakteri ini biasanya ditemukan dalam bentuk diplokokus, yaitu dua bakteri yang berdempetan satu sama lain menyerupai pasangan.
- Bersifat alfa-hemolitik: Ini artinya, saat tumbuh di media darah, S. pneumoniae hanya akan menghancurkan sebagian sel darah merah, dan menghasilkan warna kehijauan di sekeliling koloni bakteri. Ini berbeda dengan beta-hemolitik yang menghancurkan semua sel darah merah.
- Kapsul polisakarida: Salah satu ciri khas S. pneumoniae adalah punya kapsul yang terbuat dari polisakarida. Kapsul ini melindungi bakteri dari sistem kekebalan tubuh kita, bikin dia lebih sulit dihancurkan. Inilah yang sering membuat infeksi oleh bakteri ini bisa jadi cukup serius.
Penyakit yang Disebabkan oleh Streptococcus Pneumoniae
S. pneumoniae dikenal sebagai penyebab utama pneumonia lobaris (pneumonia yang menyerang satu bagian paru-paru). Selain itu, dia juga bisa menyebabkan:
- Meningitis: Infeksi selaput otak, yang bisa mengancam jiwa.
- Otitis media: Infeksi telinga tengah, yang sering terjadi pada anak-anak.
- Sinusitis: Infeksi sinus yang membuat hidung tersumbat dan sakit kepala.
- Sepsis: Infeksi berat yang menyebar melalui aliran darah.
Mengingat S. pneumoniae bisa menyebabkan penyakit yang berat, terutama pada anak-anak, lansia, atau mereka yang sistem imunnya lemah, ada vaksin untuk melindungi dari infeksi bakteri ini, yaitu vaksin pneumokokus.
Streptococcus Viridans: Si Penjaga dan Penyusup
Sekarang kita beralih ke Streptococcus viridans, yang punya reputasi ganda. Di satu sisi, bakteri ini merupakan bagian dari flora normal di mulut, tenggorokan, dan saluran pencernaan manusia. Di sisi lain, kalau masuk ke tempat yang salah, misalnya ke dalam darah atau jantung, S. viridans bisa jadi penyebab infeksi serius. Salah satu penyakit yang terkenal yang disebabkan oleh Streptococcus viridans adalah endokarditis infektif, yaitu infeksi pada lapisan dalam jantung.
Ciri-Ciri Streptococcus Viridans
- Gram positif: Sama seperti S. pneumoniae, S. viridans juga gram-positif.
- Bentuk rantai panjang: Berbeda dengan S. pneumoniae yang diplokokus, S. viridans cenderung membentuk rantai panjang, meski kadang juga ditemukan dalam bentuk berkelompok.
- Bersifat alfa-hemolitik: S. viridans juga alfa-hemolitik, sama seperti S. pneumoniae, jadi saat tumbuh di media darah, bakteri ini menghasilkan zona kehijauan karena hanya menghancurkan sebagian sel darah merah.
- Tidak punya kapsul polisakarida: Berbeda dengan S. pneumoniae, S. viridans tidak punya kapsul, yang membuatnya lebih mudah dikenali dan diserang oleh sistem imun kita.
Penyakit yang Disebabkan oleh Streptococcus Viridans
Meskipun kebanyakan S. viridans hidup damai di dalam mulut dan tenggorokan kita, kadang bakteri ini bisa jadi berbahaya. Salah satu infeksi paling umum yang disebabkan oleh S. viridans adalah endokarditis infektif. Ini terjadi ketika bakteri masuk ke dalam aliran darah, biasanya melalui luka kecil di mulut, misalnya akibat sikat gigi yang terlalu kasar atau prosedur gigi seperti cabut gigi. Bakteri ini kemudian bisa menempel pada katup jantung yang rusak atau lemah, menyebabkan peradangan yang serius.
Selain itu, S. viridans juga bisa menyebabkan:
- Karies gigi: Sebagai bagian dari flora normal mulut, S. viridans bisa berperan dalam pembentukan plak dan kerusakan gigi.
- Bakteremia: Bakteri masuk ke dalam darah, terutama setelah prosedur gigi atau luka di mulut.
Meskipun S. viridans biasanya tidak berbahaya di tempatnya yang normal, infeksi oleh bakteri ini bisa serius terutama pada orang dengan katup jantung yang lemah atau mereka yang memiliki penyakit jantung.
Perbedaan Utama Antara Streptococcus Pneumoniae dan Streptococcus Viridans
Berikut adalah tabel yang menunjukkan perbedaan antara Streptococcus pneumoniae dan Streptococcus viridans:
Aspek | Streptococcus pneumoniae | Streptococcus viridans |
Taksonomi | Merupakan bagian dari kelompok Streptococcus dengan sifat lanceolate diplococci (berbentuk lancet dan berpasangan). | Merupakan kelompok Streptococcus yang termasuk dalam streptokokus non-hemolitik atau alpha-hemolitik, dengan bentuk cocci dalam rantai. |
Hemolisis pada Agar Darah | Alpha-hemolitik (hemolisis sebagian) menghasilkan warna hijau pada agar darah, karena oksidasi hemoglobin secara parsial. | Alpha-hemolitik atau non-hemolitik, juga menghasilkan warna hijau pada agar darah, tetapi hemolisisnya lebih lemah dibandingkan Streptococcus pneumoniae. |
Bentuk dan Susunan | Berbentuk diplokokus (berpasangan) yang khas dengan ujung berbentuk lancet. | Berbentuk kokus tersusun dalam rantai, sering kali lebih panjang dan tidak berpasangan seperti Streptococcus pneumoniae. |
Patogenisitas | Patogen utama, menyebabkan pneumonia, otitis media, meningitis, dan sepsis, khususnya pada anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan yang lemah. | Biasanya flora normal dari rongga mulut, gigi, dan saluran pernapasan atas; dapat menyebabkan endokarditis bakteri subakut dan karies gigi, tetapi jarang menyebabkan infeksi invasif pada individu sehat. |
Kapsul Polisakarida | Memiliki kapsul polisakarida yang bersifat antigenik dan merupakan faktor virulensi utama, melindungi bakteri dari fagositosis. | Tidak memiliki kapsul polisakarida, sehingga tidak memiliki mekanisme pertahanan yang kuat terhadap sistem imun seperti Streptococcus pneumoniae. |
Virulensi | Sangat virulen, terutama karena kapsul dan pneumolisin (toksin yang merusak sel), yang membuatnya mampu menyebabkan infeksi berat. | Kurang virulen dibandingkan Streptococcus pneumoniae; infeksi biasanya terjadi pada individu dengan gangguan imunitas atau pada orang dengan kerusakan jantung (seperti endokarditis). |
Penyakit yang Berhubungan | – Pneumonia lobaris – Otitis media (infeksi telinga tengah) – Meningitis bakterial – Bakteremia dan sepsis, terutama pada anak dan lansia |
– Endokarditis subakut (infeksi katup jantung) – Karies gigi (plak gigi) – Infeksi rongga mulut atau abses gigi jika flora normal terganggu |
Reservoir | Hidup di nasofaring manusia, terutama pada individu sehat atau sebagai carrier tanpa gejala. | Flora normal pada rongga mulut, faring, saluran pernapasan atas, dan kadang-kadang saluran gastrointestinal manusia. |
Faktor Risiko Infeksi | Risiko lebih tinggi pada anak-anak, lansia, perokok, penderita penyakit paru kronis, dan individu dengan imunosupresi. | Infeksi terutama terjadi pada orang dengan kerusakan katup jantung (misalnya, karena penyakit jantung rematik), setelah prosedur gigi, atau pada orang dengan kebersihan mulut yang buruk. |
Uji Optochin | Sensitif terhadap optochin, yang digunakan sebagai diferensiasi dari kelompok streptokokus lainnya. Streptococcus pneumoniae akan inhibisi pertumbuhannya di sekitar cakram optochin pada agar darah. | Resisten terhadap optochin, sehingga tidak terjadi zona inhibisi di sekitar cakram optochin pada agar darah. |
Uji Bile Solubility | Larut dalam empedu (bile soluble), yang berarti Streptococcus pneumoniae akan larut dalam kehadiran deoksikolat empedu. | Tidak larut dalam empedu (bile insoluble), sehingga Streptococcus viridans tetap utuh dalam kehadiran deoksikolat empedu. |
Pengobatan | Sensitif terhadap antibiotik seperti penisilin, meskipun resistensi antibiotik meningkat, sehingga kadang diperlukan antibiotik seperti sefalosporin, makrolida, atau fluoroquinolon. | Biasanya sensitif terhadap penisilin dan ampisilin, tetapi pengobatan endokarditis sering memerlukan terapi antibiotik jangka panjang dengan kombinasi antibiotik (misalnya, penisilin + gentamisin). |
Vaksinasi | Tersedia vaksin pneumokokus (PCV13, PPSV23) yang efektif melawan serotipe Streptococcus pneumoniae yang paling umum, terutama diberikan kepada anak-anak dan lansia. | Tidak ada vaksin khusus untuk Streptococcus viridans, karena merupakan bagian dari flora normal dan tidak menyebabkan infeksi invasif pada kebanyakan orang sehat. |
Keterlibatan dalam Kesehatan Gigi | Tidak secara langsung terkait dengan kesehatan gigi, tetapi bisa menjadi patogen sekunder pada infeksi telinga atau sinus yang menyebar ke gigi. | Berperan besar dalam pembentukan plak gigi dan karies gigi karena aktivitasnya dalam fermentasi gula menjadi asam laktat, yang merusak enamel gigi. |
Ukuran Koloni | Membentuk koloni yang lebih besar dan lebih bulat pada agar darah, dengan zona hemolisis hijau yang jelas. | Membentuk koloni yang lebih kecil pada agar darah dengan hemolisis hijau yang kurang jelas dibandingkan Streptococcus pneumoniae. |
Sifat Gram | Gram positif, berwarna ungu dalam pewarnaan Gram, berbentuk diplokokus. | Gram positif, berbentuk kokus dalam rantai, juga berwarna ungu dalam pewarnaan Gram. |
Tabel ini memberikan gambaran tentang perbedaan utama antara Streptococcus pneumoniae dan Streptococcus viridans. Streptococcus pneumoniae adalah patogen utama yang menyebabkan infeksi serius seperti pneumonia dan meningitis, sedangkan Streptococcus viridans biasanya merupakan flora normal mulut yang berperan dalam kesehatan gigi, tetapi dapat menyebabkan endokarditis pada individu dengan kerusakan jantung.
Meskipun keduanya berasal dari genus Streptococcus dan keduanya alfa-hemolitik, ada beberapa perbedaan signifikan antara Streptococcus pneumoniae dan Streptococcus viridans. Berikut beberapa poin penting yang membedakan keduanya:
- Lokasi Alami:
- S. pneumoniae biasanya tidak ditemukan di tubuh manusia secara normal dan lebih sering terlibat dalam infeksi saluran pernapasan.
- S. viridans adalah bagian dari flora normal di mulut, tenggorokan, dan usus, tetapi bisa menyebabkan infeksi jika masuk ke darah atau jantung.
- Kapsul:
- S. pneumoniae memiliki kapsul polisakarida yang melindunginya dari sistem imun, membuatnya lebih sulit diserang.
- S. viridans tidak punya kapsul, sehingga lebih mudah dikenali dan dihancurkan oleh tubuh kita.
- Penyakit yang Disebabkan:
- S. pneumoniae terkenal sebagai penyebab utama pneumonia, serta infeksi lain seperti meningitis dan otitis media.
- S. viridans lebih terkait dengan infeksi gigi dan endokarditis infektif pada jantung.
- Vaksin:
- Ada vaksin untuk mencegah infeksi S. pneumoniae (vaksin pneumokokus), terutama untuk melindungi kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia.
- Untuk S. viridans, tidak ada vaksin khusus karena bakteri ini biasanya hidup normal di dalam tubuh, dan infeksi hanya terjadi dalam situasi tertentu.
Kesimpulan
Jadi, meskipun Streptococcus pneumoniae dan Streptococcus viridans berasal dari genus yang sama, mereka punya peran dan dampak yang sangat berbeda di dalam tubuh manusia. S. pneumoniae lebih sering menyebabkan infeksi serius di saluran pernapasan dan darah, sementara S. viridans adalah penghuni normal mulut yang hanya berbahaya jika masuk ke tempat yang salah, seperti katup jantung. Penting untuk memahami perbedaan ini, terutama dalam konteks pencegahan infeksi, perawatan kesehatan, dan mengenali gejala penyakit yang mungkin timbul.