Polusi Visual – Konsep, sebab, akibat dan contoh

Polusi visual mungkin terdengar seperti istilah yang keren, tapi sebenarnya ini adalah masalah yang sering kita abaikan. Jadi, apa sih polusi visual itu? Secara sederhana, polusi visual adalah segala sesuatu yang mengganggu pandangan kita di lingkungan sekitar, seperti iklan berlebihan, bangunan yang tidak sedap dipandang, atau sampah berserakan. Yuk, kita bahas lebih dalam dengan beberapa contoh!

Polusi visual menghadirkan unsur-unsur seperti poster, kabel, tiang, iklan, dll.

Apa itu polusi visual?

Sama seperti polusi yang merupakan kehadiran zat-zat beracun di lingkungan atau zat-zat yang asing bagi siklus fisik dan kimianya, kami menyebut polusi visual sebagai kehadiran elemen-elemen visual dalam suatu lanskap yang mengganggu estetika, melanggar persepsi keseluruhan, dan menghambat persepsi lanskap.. sekitar.

polusi visual Hal ini dapat terjadi baik di lingkungan pedesaan maupun perkotaan, mengingat adanya elemen non-arsitektur seperti poster, antena, kabel, tiang, iklan, teralis, di antara faktor-faktor lain yang mungkin menimbulkan rangsangan visual berlebihan yang bersifat agresif, invasif, dan biasanya simultan.

Jenis gangguan ini menimbulkan dampak lingkungan yang tidak dapat diabaikan, karena dampaknya terhadap kualitas hidup di lingkungan yang terkontaminasi sangat besar dan signifikan.

Secara umum, elemen-elemen tersebut bertentangan dengan tren estetika atau panorama suatu lanskap, sehingga menimbulkan konten visual asing yang merusak atau merusak lingkungan.

Sama seperti bentuk polusi lainnya, polusi visual memerlukan peraturan, undang-undang, dan tata cara yang menjaganya tetap di bawah batas minimum yang dapat diterima. Lingkungan yang sangat terkontaminasi secara visual menimbulkan penolakan dan memaksa orang untuk segera melarikan diri.

Ini mungkin membantu Anda: Polusi tanah

Penyebab polusi visual

Polusi visual cenderung disebabkan oleh aktivitas manusia.

Polusi visual, seperti bentuk polusi lainnya, cenderung merupakan akibat dari aktivitas manusia. Periklanan, perluasan kota, industrialisasi, dan kehidupan pertanian seringkali meninggalkan jejak visual keberadaannya, banyak di antaranya tidak dirancang untuk sesedikit mungkin mengganggu lingkungan atau bahkan dirancang untuk menonjolkannya sebanyak mungkin.

Semua ketegangan yang ditimbulkan oleh polutan visual pada orang yang lewat, memaksa mereka untuk memperhatikan atau mengalihkan perhatian mereka dari lingkungan yang ramah atau damai, akhirnya membuat orang takut atau, jika tidak mungkin, membuat mereka stres dan membuat mereka menderita.

Dampak polusi visual

Dampak utama polusi visual pada manusia menunjukkan peningkatan stres, yang secara signifikan memperburuk kondisi kehidupan, pekerjaan, atau perkembangan mereka.

Stres dapat berdampak pada kesehatan kardiovaskular, kesehatan emosional atau psikologis, dan bahkan menurunkan margin produktivitas karena terus-menerus mengalihkan perhatian mereka.

Di sisi lain, polusi visual memberikan dampak negatif terhadap kegiatan pariwisata dan rekreasi, karena mengubah lingkungan yang seharusnya tidak bersahabat menjadi harmonis atau damai, dan hal ini pada gilirannya menimbulkan konsekuensi ekonomi dan sosial.

Solusi untuk polusi visual

Beberapa solusi yang mungkin untuk pencemaran lingkungan adalah:

  • Pengurangan dan pengendalian jumlah iklan atau iklan lain yang diperbolehkan di suatu wilayah tertentu, perkotaan atau pedesaan.
  • Sering-seringlah menghilangkan tanda-tanda, poster-poster dan iklan-iklan usang lainnya, khususnya jika iklan-iklan tersebut berukuran besar dan berwarna cerah.
  • Merencanakan kawasan lindung di dalam kota, seperti taman dan lingkungan lain yang memungkinkan istirahat visual dan pendengaran.
  • Memprogram secara visual perkembangan perkotaan dan arsitektur kota, sehingga masyarakat dapat melakukan pengawasan dalam hal ini.
  • Perlindungan dan promosi pohon di kota.

Contoh polusi visual

Pengabaian konstruksi besar merupakan contoh polusi visual.

Beberapa kemungkinan contoh polusi visual adalah:

  • Kehadiran tiang listrik atau telepon dan kabel yang berlebihan di lanskap alam atau wisata yang penting.
  • Kepadatan jalan tol dalam atau luar kota dengan iklan dan iklan besar dengan lampu, pergerakan, warna.
  • Penempatan iklan dan pesan pada tiang lampu, tembok dan pohon pada saat kampanye pemilu, yang setelah pemilu tidak dilepas dan tetap di tempatnya selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.
  • Pengabaian bangunan-bangunan besar atau tinggi yang belum selesai dibangun di kota-kota.

1. Iklan yang Berlebihan

Siapa yang tidak pernah merasa terganggu dengan deretan iklan yang berlebihan di jalanan? Di kota-kota besar, kita sering melihat papan reklame raksasa yang menghalangi pemandangan. Misalnya, di Jakarta, banyak jalan yang dipenuhi dengan iklan digital yang berkedip-kedip. Selain mengganggu, ini juga bisa membuat pengendara kehilangan fokus saat berkendara.

2. Bangunan yang Tidak Estetik

Tidak jarang kita menemukan bangunan yang terlihat sangat mencolok dan tidak sesuai dengan lingkungan sekitarnya. Misalnya, gedung-gedung tinggi yang terbuat dari kaca dan logam di tengah area yang seharusnya hijau atau bersejarah. Hal ini membuat pemandangan menjadi tidak harmonis dan bisa merusak citra suatu daerah.

3. Sampah di Ruang Publik

Sampah yang berserakan di taman atau area publik juga termasuk dalam kategori polusi visual. Bayangkan, saat kita ingin bersantai di taman, tiba-tiba melihat sampah plastik di mana-mana. Tentu saja, ini mengurangi kenyamanan dan keindahan tempat tersebut. Belum lagi, sampah yang menumpuk bisa menarik perhatian pengunjung yang ingin menikmati keindahan alam.

4. Transportasi Umum yang Tidak Terawat

Transportasi umum yang kotor dan tidak terawat juga bisa menjadi sumber polusi visual. Misalnya, bus atau kereta yang penuh dengan grafiti atau noda-noda yang tidak dibersihkan. Bukan hanya membuat kendaraan terlihat tidak menarik, tetapi juga bisa memberikan kesan bahwa kota tersebut tidak terurus.

Kenapa Polusi Visual Itu Penting?

Mungkin kita berpikir bahwa polusi visual tidak seberat polusi udara atau air, tetapi dampaknya tetap signifikan. Polusi visual bisa mempengaruhi suasana hati kita dan bahkan kesehatan mental. Lingkungan yang terlihat berantakan dapat membuat kita merasa stres atau tidak nyaman. Selain itu, polusi visual juga bisa mengurangi daya tarik suatu daerah untuk wisatawan.

Mengatasi Polusi Visual

Untuk mengatasi masalah ini, ada beberapa langkah yang bisa diambil. Misalnya, pemerintah bisa menerapkan regulasi yang lebih ketat untuk iklan di ruang publik, atau mendorong pengembangan desain bangunan yang lebih harmonis dengan lingkungan. Selain itu, kesadaran masyarakat juga sangat penting. Kita bisa mulai dari diri sendiri, dengan membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

Kesimpulan

Polusi visual mungkin tidak terlihat seberapa besar, tetapi dampaknya bisa sangat luas. Dengan memperhatikan dan mengatasi masalah ini, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih nyaman dan menyenangkan untuk ditinggali. Jadi, yuk mulai peduli dengan apa yang kita lihat sehari-hari!

Polusi suara

Seperti halnya polusi visual, terdapat juga polusi pendengaran (disebut juga polusi suara). suara atau akustik ): adanya suara-suara yang mengganggu atau memekakkan telinga di lingkungan yang tenang, atau suara-suara yang berlebihan secara bersamaan di area tertentu.

Bentuk polusi ini menimbulkan efek stres dan berat tidak hanya pada manusia, namun juga pada bentuk kehidupan lainnya, dan dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan fisik atau medis tertentu.

Peningkatan stres, kerusakan pada sistem pendengaran dan bahkan sakit kepala serta gejala disorientasi atau sakit kepala ringan dapat terjadi di lingkungan yang sangat tercemar secara akustik.

Selengkapnya di: Polusi suara