5 Pengertian Penyimpangan Sosial Menurut Para Ahli

Penyimpangan sosial adalah fenomena yang kompleks dan sering kali menjadi topik yang menarik dalam kajian sosiologi, psikologi, dan ilmu sosial lainnya. Penyimpangan sosial merujuk pada perilaku individu atau kelompok yang tidak sesuai dengan norma, nilai, atau harapan yang berlaku dalam masyarakat. Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian penyimpangan sosial menurut para ahli, serta berbagai aspek yang terkait dengan fenomena ini.

1. Definisi Penyimpangan Sosial

Penyimpangan sosial dapat didefinisikan sebagai perilaku yang menyimpang dari norma-norma sosial yang telah ditetapkan. Norma-norma ini bisa bersifat formal, seperti hukum, atau informal, seperti adat dan kebiasaan. Penyimpangan sosial dapat terjadi dalam berbagai bentuk, mulai dari pelanggaran kecil hingga tindakan kriminal yang serius.

2. Pengertian Menurut Para Ahli

Berikut adalah beberapa definisi penyimpangan sosial menurut para ahli:

  • Emile Durkheim: Durkheim, seorang sosiolog Prancis, berpendapat bahwa penyimpangan sosial adalah bagian dari struktur sosial yang lebih besar. Ia mengemukakan bahwa penyimpangan dapat berfungsi untuk memperkuat norma-norma sosial dengan menunjukkan batasan-batasan perilaku yang dapat diterima. Dalam pandangannya, penyimpangan adalah hal yang wajar dalam masyarakat dan dapat berkontribusi pada perubahan sosial.
  • Howard S. Becker: Becker, dalam bukunya “Outsiders”, mengemukakan bahwa penyimpangan sosial adalah hasil dari proses sosial yang melibatkan penilaian dan label yang diberikan oleh masyarakat. Ia berargumen bahwa individu yang diberi label sebagai penyimpang akan menginternalisasi label tersebut dan mungkin akan berperilaku sesuai dengan label yang diberikan.
  • Edwin Sutherland: Sutherland memperkenalkan konsep “kriminalitas putih” dan berpendapat bahwa penyimpangan sosial tidak hanya terjadi di kalangan individu yang terpinggirkan, tetapi juga di kalangan individu yang memiliki kekuasaan dan status sosial tinggi. Ia menekankan bahwa penyimpangan sosial dapat terjadi di semua lapisan masyarakat.
  • Robert K. Merton: Merton mengembangkan teori strain yang menjelaskan bagaimana ketidakcocokan antara tujuan masyarakat dan cara yang tersedia untuk mencapainya dapat menyebabkan penyimpangan. Ia mengidentifikasi lima respons terhadap strain: konformitas, inovasi, ritualisme, pengunduran diri, dan pemberontakan.
  • Albert Cohen: Cohen berfokus pada subkultur remaja dan berpendapat bahwa penyimpangan sosial sering kali muncul sebagai respons terhadap ketidakpuasan terhadap norma-norma yang ada. Ia mengemukakan bahwa kelompok-kelompok remaja dapat membentuk subkultur mereka sendiri dengan norma dan nilai yang berbeda dari masyarakat umum.

3. Jenis-jenis Penyimpangan Sosial

Penyimpangan sosial dapat dikategorikan ke dalam beberapa jenis, antara lain:

  • Penyimpangan Primer: Tindakan yang dianggap menyimpang tetapi tidak mengakibatkan label penyimpang yang permanen. Contohnya adalah pelanggaran kecil seperti keterlambatan dalam memenuhi kewajiban.
  • Penyimpangan Sekunder: Tindakan yang dianggap menyimpang dan mengakibatkan individu diberi label sebagai penyimpang. Contohnya adalah tindakan kriminal yang diulang-ulang.
  • Penyimpangan Formal: Pelanggaran terhadap hukum yang ditetapkan oleh negara, seperti pencurian, penipuan, atau kekerasan.
  • Penyimpangan Informal: Pelanggaran terhadap norma sosial yang tidak tertulis, seperti perilaku tidak sopan atau pelanggaran terhadap adat istiadat.

4. Faktor Penyebab Penyimpangan Sosial

Penyimpangan sosial dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:

  • Faktor Sosial: Lingkungan sosial, seperti keluarga, teman, dan masyarakat, dapat mempengaruhi perilaku individu. Misalnya, individu yang tumbuh dalam lingkungan yang penuh dengan kekerasan mungkin lebih cenderung untuk terlibat dalam perilaku menyimpang.
  • Faktor Ekonomi: Ketidakadilan ekonomi dan kemiskinan dapat mendorong individu untuk melakukan tindakan penyimpangan sebagai cara untuk bertahan hidup.
  • Faktor Psikologis: Kondisi mental dan emosional individu juga dapat berkontribusi pada perilaku menyimpang. Misalnya, individu dengan gangguan kejiwaan mungkin lebih rentan terhadap penyimpangan.
  • Faktor Budaya: Nilai dan norma budaya yang berbeda dapat mempengaruhi apa yang dianggap sebagai penyimpangan. Dalam beberapa budaya, perilaku tertentu mungkin diterima, sementara di budaya lain dianggap menyimpang.

5. Dampak Penyimpangan Sosial

Penyimpangan sosial dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap individu dan masyarakat. Beberapa dampak tersebut antara lain:

  • Dampak pada Individu: Individu yang terlibat dalam perilaku menyimpang mungkin mengalami stigma, isolasi sosial, dan masalah kesehatan mental. Label penyimpang dapat mempengaruhi identitas diri dan hubungan sosial mereka.
  • Dampak pada Masyarakat: Penyimpangan sosial dapat mengganggu stabilitas sosial dan menciptakan ketidakpercayaan di antara anggota masyarakat. Tindakan penyimpang dapat menyebabkan peningkatan biaya sosial, seperti peningkatan pengeluaran untuk penegakan hukum dan rehabilitasi.
  • Dampak pada Perubahan Sosial: Penyimpangan sosial juga dapat berfungsi sebagai pendorong perubahan sosial. Tindakan penyimpang yang melawan norma-norma yang ada dapat memicu diskusi dan refleksi tentang nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat.

6. Penanganan Penyimpangan Sosial

Penanganan penyimpangan sosial memerlukan pendekatan yang komprehensif dan melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan individu itu sendiri. Beberapa strategi yang dapat diterapkan antara lain:

  • Pendidikan dan Kesadaran: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang norma-norma sosial dan dampak penyimpangan dapat membantu mencegah perilaku menyimpang.
  • Rehabilitasi: Program rehabilitasi bagi individu yang terlibat dalam perilaku menyimpang dapat membantu mereka untuk kembali ke jalur yang benar dan mengurangi risiko penyimpangan di masa depan.
  • Pemberdayaan Ekonomi: Meningkatkan akses terhadap peluang ekonomi dan pendidikan dapat mengurangi faktor-faktor yang mendorong penyimpangan sosial.
  • Pendekatan Komunitas: Membangun komunitas yang kuat dan saling mendukung dapat membantu mencegah penyimpangan sosial dengan menciptakan lingkungan yang positif bagi individu.

Kesimpulan

Penyimpangan sosial adalah fenomena yang kompleks dan multifaset yang memerlukan pemahaman mendalam dari berbagai perspektif. Dengan memahami pengertian penyimpangan sosial menurut para ahli, kita dapat lebih baik dalam menangani dan mencegah perilaku menyimpang dalam masyarakat. Penyimpangan sosial bukan hanya masalah individu, tetapi juga mencerminkan dinamika sosial yang lebih luas. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus berdiskusi dan mencari solusi yang efektif untuk mengatasi masalah ini demi terciptanya masyarakat yang lebih baik dan harmonis.