Ciri-Ciri dan Perbedaan Imperialisme Kuno dan Modern

Ciri-Ciri dan Perbedaan Imperialisme Kuno dan Modern – Imperialisme merupakan suatu kata yang tidak asing di telinga kita. Pada artikel kali ini, kita akan membahas mengenai perbedaan imperialisme kuno dan modern. Namun sebelum menjelaskan lebih lanjut mengenai perbedaan keduanya, kita akan membahas pengerian imperialism serta imperialism kuno dan modern. Imperialisme mengadopsi kata imperator yang memiliki arti memerintah. Beberapa ahli juga mengaitka kata imperialism dengan kata imperium yang memiliki arti kerajaan besar yang memiliki daerah jajahan yang luas. Pada perkembangannya, para ahli kemudian mengelompokkan imperialism menjadi dua, yakni imperialism kuno dan imperialism modern.

Imperialisme kuno sendiri digunakan untuk menyebut penjajah yang dalam pelaksanaanya mencari lokasi jajahan yang didasarkan pada kekayaan alamnya terutama kekayaan logam seperi emas, perak, dan lainnya. Imperialism kuno juga dikatakan pada penjajah yang menyebarkan agama yang ia anut serta menentukan tanah yang akan dijajah yang didasarkan pada hasrat untuk mendapatkan kejayaan di Negara asalnya. Para penjajah ini nantinya akan berdiam di lokasi jajahan, menduduki daerah tersebut untuk kemudian melakukan misi sesuai yang telah dijabarkan sebelumnya. Di Indonesia sendiri, kita bisa melihat contoh tindakan imperialisme kuno seperti yang dilakukan oleh bangsa Portugis/Spanyol. Mereka pada awalnya dating hendak mencari rempah-rempah. Kemudian pada perkembangannya, mereka tidak hanya dating dan pergi melainkan menetap kemudian menguasai pangsa pasar rempah-rempah.

Kemudian mereka juga mengukuhkan kekuasaan mereka di mata negaranya melalui penjajahan serta menyebarkan agama yang diwakili oleh pemuka agama yang dibawa oleh mereka. Namun yang dilakukan oleh Portugis ini tetap memiliki dampak positif di Indonesia seperti adanya jaminan perdagangan bagi pedagang-pedagang kecil serta rakyat Indonesia bisa belajar teknik-teknik seperti menambang dan bercocok tanam secara lebih baik. Penjajah pada imperialisme kuno juga berjanji hanya mengambil bahan alam yang mereka butuhkan tanpa merebut atau mengakui tanah yang mereka jajah sebagai milik mereka. Kemudian untuk imperialisme modern sendiri didasarkan kepada keinginan penjajah yang lebih maju dimana mereka ingin mengembangkan ekonomi mereka dan memenuhi kebutuhan industry Negara mereka.

Contoh praktek nyata dari imperialisme modern adalah penjajahan yang dilakukan oleh negar Inggris pada Negara lain seperti India dan Thailand. Inggris dating untuk mengambil bahan mentah yang dibutuhkan untuk selanjutnya juga diolah dinegara tersebut. Hal ini berbeda dengan imperialisme kuno yang hanya mengambilnya saja. Bahan-bahan mentah tadi oleh Inggris diubah menjadi banyak bahan jadi yang bisa dijual di pasar internasional sehingga bisa meningkatkan sector ekonomi dan indutri dari Negara penjajah. Namun hal baiknya adalah masyarakat menjadi lebih terampil nantinya sebab mereka juga diajari cara pengolahan bahan mentah. Hal ini cukup berbeda dengan imperialisme kuno. Nah, itu tadi sedikit penjelasan tentang ciri-ciri dan perbedaan imperialisme kuno dan modern.

Artikel Lainnya :

  • Tentang Alkana Alkena Alkuna