Ciri Ciri Filum Coelenterata dan Contohnya

Filum Coelenterata, yang juga dikenal sebagai Cnidaria, adalah kelompok hewan invertebrata air yang memiliki tubuh lunak dan simetri radial. Filum ini mencakup organisme seperti ubur-ubur, anemon laut, dan karang. Mereka memiliki sel penyengat khas yang disebut nematosista, yang digunakan untuk menangkap mangsa dan pertahanan diri.

Meskipun tampak sederhana, Coelenterata memainkan peran penting dalam ekosistem laut, terutama dalam pembentukan terumbu karang yang menjadi habitat bagi berbagai jenis makhluk laut. Untuk memahami lebih jauh tentang filum ini, mari kita bahas ciri-ciri utama mereka beserta contoh-contohnya.

Ciri-Ciri Filum Coelenterata

1. Memiliki Simetri Radial

Salah satu ciri utama Coelenterata adalah tubuhnya yang memiliki simetri radial, yaitu tubuh tersusun sedemikian rupa sehingga bagian-bagian tubuhnya tersebar secara melingkar di sekitar sumbu pusat. Hal ini memungkinkan mereka untuk menangkap mangsa dari berbagai arah tanpa harus bergerak banyak.

Contoh Ilustratif:
Jika kita bayangkan ubur-ubur, bentuk tubuhnya menyerupai payung dengan tentakel yang mengelilinginya. Tidak seperti manusia yang memiliki sisi kiri dan kanan yang berbeda (simetri bilateral), ubur-ubur bisa berinteraksi dengan lingkungannya dari segala arah karena memiliki simetri radial.

2. Memiliki Dua Bentuk Tubuh: Polip dan Medusa

Coelenterata memiliki dua bentuk utama dalam siklus hidupnya, yaitu:

  • Polip: Bentuk yang melekat pada substrat dan memiliki tubuh silindris dengan tentakel yang mengarah ke atas. Contoh yang terkenal adalah anemon laut dan karang.
  • Medusa: Bentuk yang dapat berenang bebas dengan tubuh menyerupai lonceng atau payung, dengan tentakel menggantung di bagian bawahnya. Contoh yang paling umum adalah ubur-ubur.

Contoh Ilustratif:
Anemon laut yang menempel di batuan dasar laut merupakan bentuk polip, sementara ubur-ubur yang berenang bebas di lautan adalah bentuk medusa. Beberapa spesies Coelenterata bahkan mengalami siklus hidup yang melibatkan kedua bentuk ini, seperti Aurelia aurita (ubur-ubur bulan) yang mengalami fase polip sebelum berubah menjadi medusa.

3. Memiliki Sel Penyengat (Nematocyst)

Salah satu karakteristik unik Coelenterata adalah adanya nematosista, yaitu sel penyengat yang mengandung racun untuk melumpuhkan mangsa atau mempertahankan diri dari pemangsa.

Contoh Ilustratif:
Ketika seseorang menyentuh tentakel ubur-ubur, nematosista akan melepaskan benang berbisa yang dapat menembus kulit dan menyebabkan sensasi terbakar. Ini adalah mekanisme pertahanan alami yang membantu mereka bertahan hidup di lingkungan laut yang penuh dengan predator.

4. Memiliki Rongga Gastrovaskular

Coelenterata memiliki rongga gastrovaskular, yaitu ruang dalam tubuh yang berfungsi sebagai tempat pencernaan makanan dan distribusi nutrisi. Tidak seperti hewan yang memiliki sistem pencernaan kompleks, Coelenterata hanya memiliki satu lubang yang berfungsi sebagai mulut sekaligus anus.

Contoh Ilustratif:
Seekor ubur-ubur menangkap plankton dengan tentakelnya, lalu memasukkannya ke dalam rongga gastrovaskular. Di dalam rongga ini, enzim pencernaan akan memecah makanan sebelum nutrisi didistribusikan ke seluruh tubuh. Setelah proses pencernaan selesai, sisa makanan dikeluarkan melalui mulut yang sama.

5. Hidup Secara Soliter atau Berkoloni

Beberapa Coelenterata hidup sendiri (soliter), sementara yang lain membentuk koloni besar.

  • Hidup soliter: Contohnya adalah ubur-ubur dan anemon laut, yang hidup sebagai individu tunggal tanpa bergantung pada individu lain.
  • Hidup berkoloni: Contohnya adalah karang dan hydra, yang membentuk struktur besar dengan berbagi sumber daya di antara individu-individu dalam koloninya.

Contoh Ilustratif:
Karang membangun terumbu besar yang menjadi rumah bagi banyak spesies laut. Setiap polip dalam koloni menghasilkan kalsium karbonat yang membentuk kerangka keras, menciptakan ekosistem yang mendukung kehidupan laut lainnya.

6. Bereproduksi Secara Seksual dan Aseksual

Coelenterata memiliki dua cara utama dalam berkembang biak:

  • Reproduksi aseksual: Dilakukan melalui tunas (budding), di mana individu baru tumbuh dari tubuh induk sebelum akhirnya melepaskan diri atau tetap menempel sebagai bagian dari koloni.
  • Reproduksi seksual: Terjadi melalui pelepasan sel telur dan sperma ke dalam air, yang kemudian bertemu untuk membentuk zigot yang akan berkembang menjadi larva sebelum tumbuh menjadi individu dewasa.

Contoh Ilustratif:
Hydra adalah contoh Coelenterata yang berkembang biak secara aseksual dengan cara bertunas. Jika Hydra mendapatkan cukup makanan, maka tunas kecil akan muncul di sisi tubuhnya, yang kemudian akan tumbuh dan akhirnya terpisah menjadi individu baru.

Contoh Filum Coelenterata

1. Ubur-Ubur (Aurelia aurita)

Aurelia aurita adalah ubur-ubur transparan yang sering ditemukan di perairan hangat. Ia memiliki tentakel yang mengandung nematosista untuk menangkap mangsa kecil seperti plankton.

2. Anemon Laut (Actiniaria)

Anemon laut adalah Coelenterata yang hidup sebagai polip soliter. Mereka memiliki tentakel berwarna-warni yang digunakan untuk menangkap mangsa dan sering kali hidup dalam simbiosis dengan ikan badut.

3. Karang Batu (Scleractinia)

Karang batu merupakan Coelenterata yang membentuk terumbu karang dengan menghasilkan kalsium karbonat. Terumbu ini menjadi habitat penting bagi berbagai makhluk laut dan berperan besar dalam keseimbangan ekosistem laut.

4. Hydra

Hydra adalah contoh Coelenterata air tawar yang memiliki kemampuan regenerasi tinggi. Ia berkembang biak dengan cara bertunas dan tidak memiliki fase medusa seperti kebanyakan Coelenterata lainnya.

5. Portugese Man O’ War (Physalia physalis)

Meskipun sering dikira ubur-ubur, Portugese Man O’ War sebenarnya adalah koloni polip yang bekerja sama untuk bertahan hidup. Ia memiliki tentakel panjang yang sangat berbisa dan dapat menyebabkan luka serius pada manusia.

Kesimpulan

Filum Coelenterata adalah kelompok hewan air yang memiliki berbagai ciri khas, seperti simetri radial, bentuk tubuh polip dan medusa, serta sel penyengat nematosista. Mereka dapat hidup secara soliter atau berkoloni dan memiliki cara berkembang biak yang unik.

Contoh Coelenterata seperti ubur-ubur, anemon laut, dan karang menunjukkan betapa beragamnya kelompok ini dan peran pentingnya dalam ekosistem laut. Dengan memahami karakteristik mereka, kita dapat lebih menghargai keindahan dan pentingnya makhluk-makhluk ini dalam menjaga keseimbangan alam.