3 Fungsi Pranata Sosial Menurut Soerjono Soekanto

Dalam kehidupan bermasyarakat, interaksi sosial tidak terjadi begitu saja tanpa aturan. Ada seperangkat norma dan aturan yang mengatur bagaimana individu berperilaku, berinteraksi, serta menjalankan perannya dalam kelompok sosial. Aturan-aturan ini tersusun dalam sebuah sistem yang dikenal sebagai pranata sosial.

Menurut Soerjono Soekanto, seorang sosiolog terkemuka Indonesia, pranata sosial adalah sistem norma yang mengatur tindakan dan hubungan sosial dalam masyarakat agar berjalan dengan tertib dan terstruktur. Pranata sosial memiliki peran penting dalam menjaga keteraturan sosial, memberikan pedoman bagi individu, serta mengatur berbagai aspek kehidupan, seperti pendidikan, keluarga, agama, ekonomi, dan politik.

Artikel ini akan membahas fungsi utama pranata sosial menurut Soerjono Soekanto, lengkap dengan contoh ilustratif yang menunjukkan bagaimana pranata sosial berperan dalam kehidupan masyarakat.

1. Memberikan Pedoman bagi Masyarakat

Salah satu fungsi utama pranata sosial adalah memberikan pedoman bagi individu dalam berperilaku sesuai dengan norma yang berlaku. Dengan adanya aturan yang jelas, masyarakat dapat mengetahui mana tindakan yang diperbolehkan dan mana yang harus dihindari.

Contoh ilustratif:

Dalam pranata pendidikan, sekolah memiliki aturan yang mengatur tata tertib siswa, seperti datang tepat waktu, mengenakan seragam, menghormati guru, dan mengerjakan tugas sekolah. Aturan ini memberikan pedoman bagi siswa tentang bagaimana mereka harus bertindak di lingkungan sekolah agar tercipta suasana belajar yang tertib dan kondusif.

Jika tidak ada pranata pendidikan yang mengatur perilaku siswa, sekolah bisa menjadi tempat yang tidak teratur, di mana setiap siswa berperilaku sesuka hati tanpa batasan yang jelas.

2. Menjaga Keteraturan dan Stabilitas Sosial

Pranata sosial berfungsi untuk menjaga stabilitas sosial dengan menciptakan sistem yang memungkinkan masyarakat hidup dalam harmoni. Tanpa pranata sosial, masyarakat bisa mengalami kekacauan karena tidak adanya aturan yang mengatur hubungan sosial antarindividu.

Contoh ilustratif:

Dalam pranata hukum, terdapat aturan yang mengatur hak dan kewajiban warga negara, hukuman bagi pelanggar hukum, serta prosedur penyelesaian konflik. Jika seseorang melakukan tindak kejahatan seperti pencurian atau penipuan, pranata hukum akan memastikan bahwa pelaku mendapatkan sanksi yang sesuai dengan aturan yang berlaku.

Dengan adanya pranata hukum, masyarakat dapat merasa aman karena mengetahui bahwa tindakan kriminal akan ditindaklanjuti dan ketertiban sosial akan tetap terjaga.

3. Mengatur Pemenuhan Kebutuhan Sosial

Setiap individu dalam masyarakat memiliki kebutuhan sosial, baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, maupun hubungan sosial. Pranata sosial berfungsi untuk mengatur bagaimana masyarakat dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut dengan cara yang terstruktur.

Contoh ilustratif:

Dalam pranata ekonomi, terdapat sistem yang mengatur proses produksi, distribusi, dan konsumsi barang serta jasa. Misalnya, sistem perbankan memungkinkan individu untuk menyimpan uang, mengambil kredit usaha, dan melakukan transaksi ekonomi dengan lebih aman dan tertata.

Tanpa pranata ekonomi, masyarakat akan mengalami kesulitan dalam melakukan transaksi atau mengelola sumber daya ekonomi mereka, yang pada akhirnya dapat menghambat pembangunan dan kesejahteraan sosial.

4. Menyediakan Sarana Kontrol Sosial

Pranata sosial juga memiliki fungsi sebagai alat kontrol sosial, yaitu mengawasi dan mengendalikan perilaku individu agar tetap sesuai dengan norma yang berlaku dalam masyarakat. Kontrol sosial ini bisa berbentuk hukuman bagi pelanggar aturan atau penghargaan bagi mereka yang menaati aturan.

Contoh ilustratif:

Dalam pranata keluarga, orang tua bertanggung jawab untuk membimbing dan mendidik anak-anak mereka agar tumbuh menjadi individu yang baik dan bertanggung jawab. Jika seorang anak melakukan kesalahan, orang tua akan memberikan teguran atau hukuman agar anak memahami konsekuensi dari perbuatannya.

Sebaliknya, jika seorang anak menunjukkan sikap disiplin dan tanggung jawab, orang tua akan memberikan pujian atau hadiah sebagai bentuk apresiasi. Dengan cara ini, pranata keluarga membantu membentuk karakter dan moral anak sejak dini.

5. Menciptakan Integrasi Sosial

Pranata sosial berperan dalam menyatukan individu-individu dengan latar belakang yang berbeda agar dapat hidup berdampingan secara harmonis. Integrasi sosial ini penting untuk mencegah konflik dan memperkuat rasa kebersamaan dalam masyarakat.

Contoh ilustratif:

Dalam pranata agama, terdapat ajaran yang menekankan nilai-nilai toleransi, kasih sayang, dan kebersamaan. Ketika masyarakat memiliki keyakinan yang berbeda, pranata agama mengajarkan bahwa perbedaan tersebut harus dihormati dan tidak dijadikan alasan untuk bermusuhan.

Jika tidak ada pranata yang mengatur hubungan antarindividu dari latar belakang yang berbeda, kemungkinan besar akan muncul konflik sosial yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan masyarakat.

6. Mempertahankan Nilai dan Budaya dalam Masyarakat

Pranata sosial juga memiliki fungsi dalam melestarikan nilai-nilai budaya yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Dengan adanya pranata sosial, tradisi dan adat istiadat dapat terus dijaga dan diwariskan kepada generasi berikutnya.

Contoh ilustratif:

Dalam pranata adat, terdapat aturan mengenai upacara pernikahan, sistem pewarisan, serta tata cara dalam kehidupan bermasyarakat. Misalnya, dalam budaya Jawa, terdapat tradisi siraman sebelum pernikahan, yang melambangkan kesucian dan persiapan menuju kehidupan rumah tangga.

Jika pranata adat tidak dijaga, tradisi dan nilai budaya yang telah menjadi identitas suatu masyarakat bisa hilang seiring dengan perkembangan zaman.

7. Menjadi Sarana Sosialisasi bagi Individu

Sosialisasi adalah proses di mana individu belajar tentang norma, nilai, dan aturan dalam masyarakat agar dapat berperilaku sesuai dengan harapan sosial. Pranata sosial memainkan peran utama dalam proses ini, terutama dalam membentuk identitas dan karakter seseorang.

Contoh ilustratif:

Dalam pranata pendidikan, sekolah tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga nilai-nilai moral dan sosial, seperti kejujuran, disiplin, kerja sama, dan tanggung jawab. Seorang anak yang bersekolah tidak hanya belajar matematika atau sains, tetapi juga bagaimana bersikap sopan terhadap guru dan teman-temannya.

Dengan adanya pranata sosial dalam pendidikan, anak-anak dapat tumbuh menjadi individu yang memiliki etika dan keterampilan sosial yang baik.

Kesimpulan

Menurut Soerjono Soekanto, pranata sosial memiliki fungsi yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Fungsi utama pranata sosial meliputi:

  1. Memberikan pedoman bagi masyarakat, agar individu tahu bagaimana bertindak sesuai norma.

  2. Menjaga keteraturan dan stabilitas sosial, sehingga masyarakat dapat hidup dengan harmonis.

  3. Mengatur pemenuhan kebutuhan sosial, baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, maupun kesehatan.

  4. Menyediakan sarana kontrol sosial, untuk memastikan individu berperilaku sesuai aturan.

  5. Menciptakan integrasi sosial, sehingga individu dari berbagai latar belakang bisa hidup berdampingan.

  6. Mempertahankan nilai dan budaya, agar tradisi tetap lestari dan tidak hilang.

  7. Menjadi sarana sosialisasi bagi individu, terutama dalam membentuk karakter dan identitas sosial seseorang.

Dengan memahami fungsi pranata sosial, kita bisa lebih menghargai bagaimana sistem sosial bekerja dan bagaimana peran aturan dalam menciptakan masyarakat yang lebih tertib, adil, dan harmonis.