Geosfer – Konsep, struktur dan komposisi
Relevant Data:
- Inti Bumi: Bagian terdalam dari geosfer yang terdiri dari inti dalam (nife) dan inti luar (nife).
- Mantel: Lapisan tengah geosfer yang terdiri dari batuan cair yang bersifat plastis.
- Kerak Bumi: Lapisan terluar geosfer yang terbagi menjadi kerak benua dan kerak samudera.
- Tektonika Lempeng: Proses pergerakan lempeng kerak bumi yang terjadi di dalam mantel bumi.
- Vulkanisme: Aktivitas geologi yang melibatkan erupsi magma dari dalam geosfer ke permukaan bumi.
Explanation:
Geosfer merupakan bagian penting dari lapisan-lapisan bumi yang memengaruhi berbagai proses geologi dan geodinamika. Inti bumi yang terdiri dari besi dan nikel, mantel yang terbentuk dari batuan cair, serta kerak bumi yang merupakan lapisan terluar, semuanya saling berinteraksi dan membentuk struktur bumi yang kompleks.
Proses tektonika lempeng yang terjadi di dalam mantel bumi mengakibatkan pergerakan kerak bumi dan pembentukan pegunungan, lembah, dan gunung api. Aktivitas vulkanisme juga merupakan hasil dari proses geologis di dalam geosfer, di mana magma dari mantel bumi naik ke permukaan dan mengalir sebagai lava.
Studi tentang geosfer memberikan pemahaman yang mendalam tentang asal usul bumi, pembentukan lapisan-lapisan bumi, dan dinamika yang terjadi di dalamnya. Ilmu geologi dan geofisika menjadi kunci untuk menjelajahi rahasia geosfer dan mengungkap misteri alam semesta yang tersembunyi di dalam bumi.
Dengan terus mengembangkan pengetahuan tentang geosfer, kita dapat lebih memahami proses-proses geologi, memprediksi bencana alam, dan merencanakan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan untuk kesejahteraan manusia dan kelestarian lingkungan.
Resources:
- Buku: “Geologi Bumi: Kajian Mendalam tentang Geosfer” oleh Prof. Dr. Bambang Sulistio.
- Jurnal: “Dinamika Geosfer dan Implikasinya terhadap Kehidupan” oleh Dr. Dewi Lestari.
- Website: www.geosfer-bumi.id – Sumber informasi terkait geosfer, geologi, dan geofisika untuk memperdalam pemahaman tentang bumi.
Apa itu geosfer?
Kumpulan lapisan yang membentuk bagian padat bumi disebut geosfer atau geosfer. Bersama dengan hidrosfer (bagian perairan), atmosfer (bagian gas), dan biosfer (kumpulan makhluk hidup), semuanya merupakan bagian-bagian yang secara analitis dapat membagi planet kita.
Sama seperti planet kebumian lainnya (dengan permukaan padat), Bumi terdiri dari material batuan dengan sifat berbeda dan menghadirkan dinamika berbeda satu sama lain, banyak di antaranya berasal dari periode geologi pertama atau terbentuk selama tahap aktivitas vulkanik yang bergejolak.. Banyak batuan tertua yang diketahui di planet ini berumur lebih dari 4,4 miliar tahun.
Studi tentang geosfer oleh ahli geologi dan spesialis lainnya, hal ini dilakukan melalui tinjauan eksperimental terhadap tanah, terutama di tempat-tempat yang ciri-ciri medannya memperlihatkan strata permukaan yang biasanya tetap tersembunyi.
Demikian pula, banyak pengamatan yang bersifat teoritis atau berasal dari perhitungan: massa dan volume bumi tidak dapat diukur secara langsung, namun dapat diukur melalui variabel lain yang dapat dihitung, seperti gravitasi, atau gema gelombang seismik.
Lihat juga: Planet
Struktur dan komposisi geosfer
Struktur geosfer dipelajari dari dua sudut pandang yang berbeda: dari sudut pandang kimia dan dari sudut pandang geologi.
Dilihat dari komposisi kimianya, geosfer terdiri dari tiga lapisan: kerak, mantel, dan inti.
- Kerak (dari kedalaman 0 hingga 35 km). Ini adalah lapisan batuan superfisial tempat kita hidup, yang ketebalannya relatif tipis dengan kepadatan rata-rata 3,0 g/cm3. Ini termasuk dasar laut dan depresi yang dalam. Ini terutama terdiri dari batuan mafik (besi dan magnesium silikat), batuan felsik (natrium, kalium dan aluminium silikat).
- Mantel (kedalaman 35 hingga 2890 km). Ini adalah lapisan paling tebal, terdiri dari batuan mengandung silika, dengan kandungan besi lebih tinggi daripada kerak bumi. Saat kita memasuki mantel, suhu dan tekanan menjadi sangat besar, mencapai keadaan semi-padat pada batuan penyusunnya, yang memungkinkan pergerakan lempeng tektonik dan bertanggung jawab atas getaran dan gempa bumi. Karena tekanan tersebut, bagian atas mantel tampak kurang kental dan lebih mobile dibandingkan bagian bawah, dengan besaran bervariasi antara 1021 dan 1024 Pa.s.
- Inti (dari kedalaman 2890 hingga 6371 km). Bagian terdalam dari planet, tempat ditemukannya material terpadat (Bumi adalah planet terpadat di Tata Surya). Inti dibagi lagi menjadi dua strata: inti luar (kedalaman 2.890 hingga 5.150 km) dan inti dalam (kedalaman 5.150 hingga 6.371 km), dan sebagian besar terdiri dari besi (80%) dan nikel, sedangkan unsur-unsurnya seperti timbal dan pasokan uranium terbatas.
Sebaliknya, dari sudut pandang geologi, geosfer dibagi menjadi:
- Litosfer (kedalaman 0 hingga 100 km). Ini adalah bagian padat geosfer, tempat batuan padat berada dan berhubungan dengan kerak bumi dan bagian permukaan mantel. Ia terfragmentasi menjadi serangkaian lempeng tektonik atau litosfer, yang di tepinya terjadi fenomena seismik dan vulkanik serta orogenesis.
- Astenosfer (kedalaman 100 hingga 400 km). Terdiri dari bahan ulet dalam keadaan semi padat hingga padat, sesuai dengan mantel bumi. Pergerakan sangat lambat yang membentuk pergeseran benua terjadi di sana; namun ketika mendekati inti, ia kehilangan sifat-sifatnya dan menjadi kaku seperti mantel bawah.
- Inti (dari kedalaman 2890 hingga 6371 km). Terletak di ujung mantel bawah, inti atau endosfer adalah bagian geologi terestrial yang mempunyai jumlah massa terbesar di planet ini (60% dari total). Jari-jarinya lebih besar dari planet Mars (sekitar 3.500 km) dan memiliki tekanan dan suhu yang sangat besar lebih dari 6.700 °C. Terutama terdiri dari besi dan nikel, ia terbagi menjadi inti luar yang bersifat cair dan inti dalam yang bersifat padat.
Pentingnya geosfer
Geosfer adalah bagian tertua dari planet kita dan tempat semua rahasianya terkunci. Para ahli geologi mencoba menemukan berbagai proses yang terlibat dalam pembentukannya, yang juga menjelaskan pembentukan bintang-bintang lain di Tata Surya dan asal mula alam semesta. Hal yang sama terjadi pada seismologi, suatu ilmu yang mencoba memahami sifat pergerakan geologi dan tektonik untuk mencegah terjadinya gempa bumi dan mencegahnya menjadi begitu merusak bagi umat manusia.
Di sisi lain, studi tentang geosfer berjalan seiring dengan pemahaman tentang material yang dapat kita temukan di planet kita, yang berdampak penting pada berbagai industri, teknik dan perdagangan internasional, serta bidang-bidang penting lainnya.
Referensi
- “Geosfer atau geosfer” di Guru Online.
- “Struktur internal Bumi” di Wikipedia, Ensiklopedia Gratis.