Lumba-Lumba: Pengertian, Ciri-Ciri, Habitat, dan Fakta Menarik

Lumba-lumba adalah mamalia laut yang termasuk dalam famili Delphinidae. Mereka dikenal karena kecerdasan, sifat sosial yang tinggi, dan kemampuan berenang yang cepat dan anggun. Lumba-lumba adalah hewan yang sangat adaptif dan dapat ditemukan di seluruh samudra dunia, serta di beberapa sungai besar. Mereka memiliki daya tarik yang kuat bagi manusia karena sifat ramah dan kemampuan mereka untuk berinteraksi dengan manusia.

Lumba-lumba adalah salah satu hewan paling cerdas di planet ini.

Artikel ini akan membahas pengertian, ciri-ciri, habitat, perilaku, serta beberapa fakta menarik tentang lumba-lumba.

Pengertian Lumba-Lumba

Lumba-lumba adalah mamalia laut yang berkerabat dengan paus dan pesut. Mereka termasuk dalam ordo Cetacea, yang berarti mereka adalah mamalia yang sepenuhnya hidup di air. Lumba-lumba memiliki kemampuan luar biasa untuk beradaptasi dengan kehidupan laut, meskipun mereka tetap memiliki ciri-ciri mamalia, seperti bernapas dengan paru-paru, berdarah panas, melahirkan anak, dan menyusui anaknya.

Spesies lumba-lumba yang paling dikenal adalah lumba-lumba hidung botol (Tursiops truncatus), tetapi ada lebih dari 90 spesies lumba-lumba dan paus kecil lainnya yang tersebar di seluruh dunia.

Ciri-Ciri Lumba-Lumba

Berikut adalah beberapa ciri fisik dan perilaku yang membedakan lumba-lumba dari hewan laut lainnya:

  1. Bernapas dengan Paru-Paru:
    • Sebagai mamalia, lumba-lumba bernapas menggunakan paru-paru dan harus sering muncul ke permukaan air untuk menghirup udara melalui lubang pernapasan di atas kepala mereka, yang disebut blowhole.
  2. Badan yang Streamlined (Hidrodinamis):
    • Tubuh lumba-lumba berbentuk ramping dan aerodinamis, yang memudahkan mereka berenang dengan cepat. Lumba-lumba dapat berenang dengan kecepatan hingga 60 km/jam di dalam air.
  3. Sirip dan Ekor:
    • Lumba-lumba memiliki sirip dorsal di punggungnya yang membantu menjaga keseimbangan saat berenang, serta sirip dada (flipper) di kedua sisi tubuh untuk manuver. Ekor mereka, atau flukes, digunakan untuk mendorong tubuh ke depan.
  4. Kulit Halus:
    • Kulit lumba-lumba sangat halus dan terus memperbarui diri, yang membantu mengurangi gesekan dengan air, memungkinkan mereka berenang lebih efisien.
  5. Ekolokasi:
    • Lumba-lumba memiliki kemampuan untuk menggunakan ekolokasi—memancarkan gelombang suara untuk mendeteksi objek di sekitarnya. Mereka menggunakan kemampuan ini untuk berburu makanan dan bernavigasi di perairan yang gelap atau keruh.
  6. Gigi:
    • Lumba-lumba memiliki gigi yang tajam dan seragam. Mereka menggunakan gigi ini untuk menangkap mangsa, tetapi mereka tidak mengunyah makanan, melainkan menelannya utuh.
  7. Komunikasi Canggih:
    • Lumba-lumba dikenal karena komunikasi yang kompleks melalui suara seperti klik, siulan, dan decitan. Mereka menggunakan suara ini untuk berkomunikasi satu sama lain, baik untuk mencari pasangan, berburu, atau berinteraksi dalam kelompok.

Habitat Lumba-Lumba

Lumba-lumba dapat ditemukan di hampir semua perairan dunia, mulai dari perairan pesisir dangkal hingga lautan dalam. Beberapa spesies juga hidup di sungai besar. Habitat lumba-lumba dapat dibagi menjadi dua jenis utama:

  1. Lumba-Lumba Laut:
    • Sebagian besar spesies lumba-lumba hidup di laut. Mereka dapat ditemukan di seluruh samudra, baik di perairan tropis yang hangat maupun di perairan yang lebih dingin. Spesies yang paling terkenal, seperti lumba-lumba hidung botol, sering kali ditemukan di sepanjang garis pantai.
  2. Lumba-Lumba Air Tawar:
    • Beberapa spesies lumba-lumba hidup di sungai besar, seperti lumba-lumba Sungai Amazon (Inia geoffrensis), lumba-lumba Sungai Ganges (Platanista gangetica), dan lumba-lumba Sungai Yangtze (Lipotes vexillifer). Spesies ini biasanya lebih kecil daripada lumba-lumba laut dan memiliki adaptasi khusus untuk hidup di perairan sungai yang keruh.

Makanan Lumba-Lumba

Lumba-lumba adalah karnivora, yang berarti mereka memakan daging. Makanan utama mereka adalah ikan, cum-cumi, dan krustasea. Spesies lumba-lumba yang lebih besar, seperti orca (juga dikenal sebagai paus pembunuh, meskipun sebenarnya adalah spesies lumba-lumba terbesar), juga memangsa anjing laut dan bahkan paus yang lebih kecil.

Lumba-lumba sering berburu dalam kelompok dan menggunakan ekolokasi untuk mendeteksi mangsa di sekitar mereka. Mereka dikenal sangat cerdas dalam berburu dan menggunakan strategi canggih, seperti mengelilingi dan mengumpulkan ikan ke dalam kelompok yang rapat sebelum menyerang.

Perilaku Sosial Lumba-Lumba

Lumba-lumba dikenal karena sifat sosialnya yang sangat kuat. Mereka hidup dalam kelompok yang disebut pod, yang bisa terdiri dari beberapa individu hingga ratusan lumba-lumba. Perilaku sosial ini membantu mereka dalam berbagai hal, termasuk berburu, perlindungan dari predator, dan membesarkan anak-anak.

  1. Kerja Sama dalam Berburu:
    • Lumba-lumba bekerja sama dalam kelompok untuk berburu. Mereka menggunakan berbagai strategi, seperti menggiring ikan ke daerah dangkal atau membentuk lingkaran di sekitar mangsa untuk memudahkan penangkapan.
  2. Interaksi dengan Manusia:
    • Lumba-lumba sering berinteraksi dengan manusia dan dikenal sebagai hewan yang ramah. Di banyak tempat, lumba-lumba dikenal sering mendekati perahu dan berenang bersama manusia. Ada banyak laporan tentang lumba-lumba yang membantu manusia, seperti menyelamatkan perenang dari ancaman hiu.
  3. Kecerdasan:
    • Lumba-lumba adalah salah satu hewan paling cerdas di dunia. Mereka mampu memecahkan masalah, belajar dari pengalaman, dan menunjukkan kemampuan memori jangka panjang. Lumba-lumba juga dapat mengenali diri mereka sendiri di cermin, sebuah tanda kesadaran diri yang jarang ditemukan pada hewan non-manusia.
  4. Perawatan Anak:
    • Lumba-lumba betina sangat protektif terhadap anak-anak mereka. Anak lumba-lumba, yang disebut calf, akan tinggal bersama induknya selama beberapa tahun pertama kehidupannya. Selama waktu ini, induk lumba-lumba akan mengajarkan anaknya cara berenang, berburu, dan berkomunikasi.

Fakta Menarik tentang Lumba-Lumba

  1. Bernapas dengan Kesadaran:
    • Berbeda dengan manusia yang bernapas secara otomatis, lumba-lumba bernapas secara sadar. Ini berarti mereka harus tetap setengah sadar saat tidur untuk memastikan mereka tetap bisa muncul ke permukaan untuk bernapas.
  2. Tidur dengan Setengah Otak:
    • Ketika lumba-lumba tidur, hanya satu sisi otaknya yang benar-benar beristirahat, sementara sisi lainnya tetap terjaga untuk mengontrol fungsi vital seperti pernapasan dan pemantauan lingkungan untuk bahaya.
  3. Umur Panjang:
    • Lumba-lumba dapat hidup cukup lama. Misalnya, lumba-lumba hidung botol bisa hidup hingga 40-50 tahun di alam liar.
  4. Ekspresi Emosional:
    • Lumba-lumba dikenal memiliki ekspresi emosional yang kuat. Mereka dapat menunjukkan kegembiraan, kasih sayang, dan kesedihan, serta sering kali terlihat merawat anggota pod yang sakit atau terluka.
  5. Individu yang Memiliki Nama:
    • Lumba-lumba menggunakan siulan unik sebagai “nama” mereka. Setiap individu memiliki siulan khas yang digunakan oleh lumba-lumba lain untuk mengenalinya. Ini adalah bentuk komunikasi yang mirip dengan cara manusia menggunakan nama.

Ancaman Terhadap Lumba-Lumba

Meskipun lumba-lumba adalah salah satu mamalia laut yang paling cerdas dan adaptif, mereka menghadapi berbagai ancaman, termasuk:

  1. Perburuan:
    • Di beberapa negara, lumba-lumba masih diburu untuk daging dan minyak mereka.
  2. Polusi Laut:
    • Sampah plastik, pencemaran kimia, dan tumpahan minyak dapat merusak habitat lumba-lumba dan mencemari makanan mereka.
  3. Bycatch:
    • Lumba-lumba sering kali tertangkap secara tidak sengaja oleh jaring nelayan (bycatch), yang menyebabkan kematian ribuan lumba-lumba setiap tahunnya.
  4. Perubahan Iklim:
    • Pemanasan global mengubah suhu dan salinitas lautan, yang dapat memengaruhi ketersediaan mangsa dan mengubah pola migrasi lumba-lumba.