Steroid topikal membantu mengobati berbagai kondisi kulit dan gejala terkait, seperti pembengkakan atau kemerahan, dengan mengurangi peradangan melalui beberapa mekanisme; ini termasuk memblokir reaksi kimia, mengubah cara kerja sel kekebalan, dan menyempitkan pembuluh darah.
Artikel ini menjelaskan bagaimana steroid topikal bekerja untuk mengurangi peradangan dan membahas jenis steroid topikal yang tersedia.
Tim Grist Photography / Getty Images
Cara Kerja Steroid Topikal
Steroid topikal mampu mengurangi peradangan melalui beberapa mekanisme aksi yang berbeda:
- Mereka memblokir reaksi kimia yang menyebabkan peradangan: Steroid adalah hormon alami yang dilepaskan ke aliran darah setiap kali tubuh mengalami stres, penyakit, atau trauma. Saat dilepaskan, molekul steroid berinteraksi dengan DNA di inti sel untuk menghasilkan protein lipokortin. Protein ini memblokir produksi bahan kimia yang menjadi pusat respons peradangan yang disebut asam arakidonat. Dengan demikian, tubuh mengalami peradangan jauh lebih sedikit.
- Mereka mengubah cara kerja sel kekebalan: Sistem kekebalan melawan infeksi dengan serangkaian sel pertahanan yang dimaksudkan untuk menetralkan zat asing seperti virus atau bakteri. Ketika ini terjadi, sel-sel kekebalan melepaskan racun ke dalam tubuh, menambah peradangan. Steroid bekerja dengan menahan tindakan ini dan mencegah kerusakan jaringan yang dapat menyebabkan peradangan berlebihan.
- Mereka menyempitkan pembuluh darah: Peradangan ditandai dengan pelebaran pembuluh darah di sekitar tempat trauma atau infeksi (inilah sebabnya kulit yang terluka biasanya merah, hangat, dan bengkak). Steroid topikal menyempitkan kapiler (pembuluh darah kecil) dan mengurangi pembengkakan dan nyeri lokal.
Hari ini, steroid topikal dianggap sebagai pengobatan andalan dari banyak kondisi dermatologi karena dapat diterapkan langsung ke daerah yang terkena dan memiliki efek samping yang lebih sedikit daripada steroid oral.
Sementara steroid topikal dapat bekerja dengan sangat baik, pengobatan terkadang bisa lama, dan menuntut ketekunan untuk memastikan Anda menggunakan obat tepat waktu dan sesuai petunjuk.
Cara Aman Menggunakan Steroid Topikal
Jenis Steroid Topikal
Steroid topikal tersedia di salah satu dari tujuh kelas yang berbeda. Yang paling ampuh adalah Kelas I, yang hingga 1.000 kali lebih kuat daripada persiapan Kelas VII standar Anda yang dijual bebas (OTC) (seperti hidrokortison 1%).
Steroid topikal tersedia dalam bentuk salep, krim, losion, gel, dan bubuk. Sementara salep adalah yang paling manjur dari kelimanya, yang lain mungkin lebih cocok untuk kondisi tertentu.
Dari segi popularitas, krim topikal seringkali menjadi pilihan pertama bagi konsumen. Mereka dapat mengobati berbagai macam kondisi kulit dan sangat berguna di area dengan lipatan tebal (walaupun krim berpotensi tinggi tidak boleh digunakan pada lipatan). Meskipun krim umumnya lebih lemah dari salep, kemudahan penggunaan dan tingkat kepatuhan yang tinggi menawarkan keuntungan dibandingkan metode lainnya.
Sebuah Kata Dari Sangat Baik
Saat menggunakan steroid topikal, kemungkinan keberhasilan pengobatan berhubungan langsung dengan seberapa ketat Anda mengikuti petunjuk. Jika krim dimaksudkan untuk digunakan tiga kali sehari selama 14 hari, selesaikan kursus sesuai petunjuk. Jangan berhenti karena gejala luarnya sudah hilang atau coba “mengejar” dengan menambah berapa kali Anda mengaplikasikan suatu produk.
Jika perlu, gunakan kalender dan/atau alarm ponsel untuk membantu Anda tetap di jalur.
Penting juga untuk diingat bahwa kekuatan sediaan tidak sebanding dengan persentase pada label. Misalnya, steroid Kelas I 0,01% masih ratusan kali lebih kuat daripada sediaan kelas VII 3%. Selalu baca label produk, tetapi perhatikan baik-baik golongan obat yang Anda gunakan.
1 Sumber Verywell Health hanya menggunakan sumber berkualitas tinggi, termasuk studi peer-review, untuk mendukung fakta dalam artikel kami. Baca proses editorial kami untuk mempelajari lebih lanjut tentang cara kami memeriksa fakta dan menjaga agar konten kami tetap akurat, andal, dan tepercaya.
- Mehta AB, Nadkarni NJ, Patil SP, dkk. Kortikosteroid topikal dalam dermatologi. Indian J Dermatol Venereol Leprol . 2016;82(4):371-8. doi:10.4103/0378-6323.178903
Bacaan Tambahan
- Williams, H.; Bigby, M.; Diegpen, B.; et al. Dermatologi Berbasis Bukti, Edisi Kedua. 2009; Penerbit John Wiley & Sons; ISBN-13: 978-1405145183.
Oleh Heather L. Brannon, MD
Heather L. Brannon, MD, adalah dokter praktik keluarga di Mauldin, Carolina Selatan. Dia telah berlatih selama lebih dari 20 tahun.
Lihat Proses Editorial Kami Temui Dewan Pakar Medis Kami Bagikan Umpan Balik Apakah halaman ini membantu? Terima kasih atas umpan balik Anda! Apa tanggapan Anda? Lainnya Bermanfaat Laporkan Kesalahan