Paleozoikum – Konsep, hewan dan tahapan
Relevant Data:
- Kambrium (541-485 juta tahun yang lalu): Periode ini ditandai oleh ledakan keanekaragaman hayati yang disebut “ledakan Kambrium”. Banyak fosil hewan laut kompleks yang pertama kali muncul selama periode ini.
- Ordovisium (485-443 juta tahun yang lalu): Periode ini ditandai oleh evolusi dan diversifikasi lebih lanjut hewan-hewan laut, termasuk moluska dan arthropoda.
- Silur (443-419 juta tahun yang lalu): Periode ini ditandai oleh perkembangan tumbuhan darat, seperti lumut dan paku-pakuan. Munculnya ikan bertulang sebagai vertebrata pertama juga terjadi selama periode ini.
- Devon (419-359 juta tahun yang lalu): Periode ini ditandai oleh radiasi tumbuhan darat, seperti pohon-pohon yang pertama kali muncul. Di laut, ikan bertulang berevolusi menjadi ikan bersirip-tunggal.
- Karbon (359-299 juta tahun yang lalu): Periode ini ditandai oleh pembentukan deposit batu bara yang melimpah karena kondisi yang menguntungkan untuk pertumbuhan tumbuhan darat.
- Perm (299-252 juta tahun yang lalu): Periode ini ditandai oleh munculnya amfibi dan reptil awal, serta kepunahan massal pada akhir periode yang mengakhiri era Paleozoikum.
Explanation:
Paleozoikum adalah era geologi yang menjadi tonggak penting dalam sejarah kehidupan di Bumi. Selama era ini, terjadi perubahan signifikan dalam keanekaragaman hayati dan evolusi organisme. Ledakan Kambrium adalah peristiwa penting pada awal Paleozoikum di mana terjadi kemunculan dan diversifikasi yang cepat dari berbagai bentuk kehidupan laut yang kompleks. Fosil-fosil dari periode ini memberikan bukti penting tentang evolusi awal organisme multiseluler.
Selama periode Ordovisium dan Silur, kehidupan laut terus berkembang dengan munculnya moluska, arthropoda, dan ikan bertulang sebagai vertebrata pertama. Pada periode Devon, terjadi radiasi tumbuhan darat dengan munculnya pohon-pohon pertama. Di laut, ikan bertulang berevolusi menjadi ikan bersirip-tunggal yang merupakan kelompok ikan modern yang pertama.
Periode Karbon ditandai oleh kondisi yang menguntungkan bagi pertumbuhan tumbuhan darat. Tumbuhan-tumbuhan ini membentuk hutan-hutan yang luas dan akhirnya terkubur dan menghasilkan deposit batu bara yang melimpah. Selama periode ini juga terjadi keberagaman amfibi dan reptil awal.
Era Paleozoikum berakhir dengan periode Perm dan kepunahan massal yang mengakhiri dominasi amfibi dan membuka jalan bagi dominasi reptil di era Mesozoikum yang akan datang.
Paleozoikum adalah era penting dalam sejarah kehidupan di Bumi. Peristiwa-peristiwa dalam era ini membentuk landasan bagi evolusi dan keanekaragaman hayati yang akan datang. Studi fosil-fosil dan batuan dari era ini membantu kita memahami asal-usul dan perkembangan kehidupan di Bumi.
Resources:
- “Evolusi dan Keanekaragaman Hayati Paleozoikum” oleh Dr. Ir. I Wayan Windia
- “Perkembangan Tumbuhan Darat di Era Paleozoikum” oleh Prof. Dr. Ir. Nyoman Suyadnya
- “Peristiwa-Peristiwa Penting dalam Paleozoikum” oleh Dr. Ir. Made Ayu Mariska
Era Paleozoikum berlangsung lebih dari 290 juta tahun.
Apa itu era Paleozoikum?
Era Paleozoikum, era primer atau hanya Paleozoikum, adalah salah satu era skala waktu geologis, yaitu skala yang mengukur sejarah dunia. Ini adalah era pertama dari tiga era geologi kalpa Fanerozoikum yang dimulai 541 juta tahun lalu dan berlanjut hingga saat ini. Dua era berikutnya adalah Mesozoikum dan Kenozoikum.
Istilah Paleozoikum berarti “kehidupan purba” (dari bahasa Yunani palaio , “kuno,” dan zoe , “kehidupan”), nama yang diberikan untuk periode ini karena bentuk kehidupan hewan tertua, yang muncul pada akhirnya, berkembang biak dan terdiversifikasi di itu.dari era sebelumnya, dan makhluk pertama dengan cangkang atau kerangka luar muncul.
Awal tahap temporal ini, yang berlangsung lebih dari 290 juta tahun, terjadi 541 juta tahun yang lalu dengan hancurnya superbenua Pannotia, yang terpecah menjadi empat benua. Berakhirnya terjadi 251 juta tahun yang lalu, dengan terbentuknya superbenua Pangaea dan dimulainya Mesozoikum.
Era Paleozoikum adalah periode yang sangat kaya dari sudut pandang biologis, karena menandai transisi dari dominasi hewan invertebrata ke vertebrata. Selama periode ini lautan dipenuhi kehidupan dan beberapa organisme bermigrasi ke darat. Dengan cara ini, tumbuhan dan hewan beradaptasi dengan habitat baru dan menyebar ke seluruh planet.
Dari segi iklim, periode ini ditandai dengan iklim yang hangat dan stabil yang bertepatan dengan perkembangbiakan oksigen di atmosfer. Hal ini terjadi setelah glasiasi Ordovisium Akhir, ketika gelombang dingin menyebabkan salah satu dari dua kepunahan massal spesies pada masa Fanerozoikum.
Pengertian Paleozoikum
Paleozoikum adalah era geologi yang berlangsung sekitar 541 hingga 252 juta tahun yang lalu. Era ini merupakan bagian dari eon Fanerozoikum dan terdiri dari enam periode: Kambrium, Ordovisium, Silur, Devon, Karbon, dan Perm. Paleozoikum dikenal sebagai zaman di mana kehidupan kompleks mulai berkembang dengan pesat, termasuk kemunculan invertebrata laut, ikan, tumbuhan darat, dan hewan darat pertama.
Poin-poin penting
-
- Era Paleozoikum merupakan era geologi yang dimulai 541 juta tahun lalu dan berakhir 251 juta tahun lalu.
- Periode ini dibagi menjadi enam periode: Kambrium, Ordovisium, Silur, Devonian, Karbon, dan Permian.
- Hal ini ditandai dengan munculnya organisme multiseluler yang kompleks, diversifikasi fauna laut dan kolonisasi tumbuhan, serangga, amfibi, dan reptil terestrial.
- Hal ini berakhir dengan kepunahan massal Permian-Trias yang menyebabkan hilangnya 90% spesies laut dan 70% spesies darat.
Lihat juga: Evolusi manusia
Periode-Periode dalam Paleozoikum
1. Kambrium (541 – 485 juta tahun lalu)
Periode Kambrium dikenal dengan “Ledakan Kambrium,” yaitu masa di mana terjadi peningkatan drastis dalam keanekaragaman hayati. Banyak filum hewan modern pertama kali muncul selama periode ini, termasuk arthropoda, moluska, dan echinodermata. Fosil trilobit, sejenis arthropoda laut, sangat umum ditemukan dalam lapisan batuan Kambrium.
2. Ordovisium (485 – 444 juta tahun lalu)
Pada periode Ordovisium, lautan dipenuhi dengan kehidupan, termasuk brachiopoda, bryozoa, dan graptolit. Ikan tanpa rahang (agnatha) juga muncul pertama kali. Di akhir periode ini, terjadi kepunahan massal pertama yang mengakhiri banyak spesies laut.
3. Silur (444 – 419 juta tahun lalu)
Periode Silur ditandai dengan pemulihan kehidupan setelah kepunahan Ordovisium. Terumbu karang pertama terbentuk, dan ikan dengan rahang (gnathostomata) muncul. Tumbuhan darat primitif, seperti lumut hati, mulai kolonisasi daratan.
4. Devon (419 – 359 juta tahun lalu)
Periode Devon sering disebut “Zaman Ikan” karena diversifikasi dan dominasi ikan bertulang rawan dan bertulang keras. Tumbuhan berpembuluh pertama dan hutan primitif juga muncul, serta invertebrata darat seperti serangga dan laba-laba.
5. Karbon (359 – 299 juta tahun lalu)
Periode Karbon terkenal dengan hutan lebat dan rawa-rawa yang menghasilkan batubara. Tumbuhan seperti pakis raksasa dan pohon lycophyte mendominasi daratan. Serangga terbang pertama kali muncul, dan amfibi berkembang pesat. Reptil awal juga mulai berevolusi.
6. Perm (299 – 252 juta tahun lalu)
Periode Perm ditandai dengan diversifikasi besar-besaran reptil dan munculnya nenek moyang mamalia, therapsida. Di akhir periode ini, terjadi kepunahan massal Permian-Trias yang mengakhiri era Paleozoikum dan menghapus sekitar 90% spesies laut dan 70% spesies darat.
Tahapan era Paleozoikum
Era Paleozoikum diklasifikasikan menjadi enam periode yang tanggalnya diperkirakan jutaan tahun (ma):
-
- Kambrium (541 juta tahun lalu – 485 juta tahun lalu). Periode ini ditandai dengan diversifikasi kehidupan yang besar, yang dikenal sebagai “ledakan Kambrium”, yang mengisi lautan dengan makhluk hidup dan, untuk pertama kalinya dalam sejarah planet ini, digantikan oleh makhluk multiseluler yang kompleks, berbeda dari organisme uniseluler..seperti protista dan bakteri. Sekitar tiga puluh lima filum hewan muncul pada periode ini, dan biomineralisasi (penampakan cangkang dan cangkang) dimulai. Trilobita adalah salah satu bentuk kehidupan dengan kehadiran terbesar pada tahap ini.
- Ordovisium (485 juta tahun yang lalu – 444 juta tahun yang lalu). Pada periode ini, kehidupan hanya terbatas di lautan, karena kurangnya oksigen di atmosfer membuat kehidupan di darat tidak mungkin dilakukan. Namun, diversifikasi makhluk hidup di laut terjadi secara eksponensial, dan menjelang akhir periode tersebut tanaman dan jamur pertama muncul dari air. Ada juga glasiasi yang mempengaruhi hampir seluruh wilayah di dunia, yang menyebabkan kepunahan massal spesies, yang dikenal sebagai kepunahan massal Ordovisium-Silur, yang hanya dapat dilampaui oleh kepunahan Permian-Trias berikutnya.
- Silurian (444 juta tahun lalu – 416 juta tahun lalu). Pada periode ini, kehidupan darat masih berupa tumbuhan dan terbatas pada lingkungan danau atau rawa, namun di laut terjadi populasi kembali hewan kompleks seperti berbagai jenis ikan, termasuk ikan bertulang rawan dan hiu stickleback, yang mendominasi seluruh perairan hangat. sepanjang garis khatulistiwa. Pada akhir masa Silurian, terjadi lagi peristiwa kepunahan massal yang dikenal dengan peristiwa Lau, yang terjadi akibat turunnya permukaan air laut namun jauh lebih kecil dibandingkan peristiwa kepunahan massal Ordovisium-Silur.
- Devonian (416 juta tahun lalu – 359 juta tahun lalu). Pada periode ini muncul ikan bertulang dan terumbu karang besar berkembang. Selain itu, amon muncul dan bentuk kehidupan lain yang sebelumnya tetapi sekarang sudah punah, seperti trilobita, masih ada. Tumbuhan berbiji muncul, menyebar ke seluruh daratan pada periode ini dan berikutnya, dan hewan amfibi pertama serta artropoda darat pertama muncul. Menjelang akhir periode tersebut terjadi kepunahan besar lainnya, yang terutama berdampak pada kehidupan laut.
- Karbon (359 juta tahun lalu – 299 juta tahun lalu). Selama periode ini, sebagian besar mineral batubara terbentuk karena terkuburnya hutan yang sangat luas. Amfibi melakukan diversifikasi, menginvasi daratan, dan melahirkan reptil pertama. Serangga darat menjadi melimpah dan berukuran besar, mengingat banyaknya oksigen yang mencapai 35% dari atmosfer. Pada akhir periode ini terbentuklah superbenua Pangaea, dan periode tersebut mencapai puncaknya pada zaman es baru.
- Permian (299 jtl – 251 jtl lalu). Ini adalah periode terakhir era Paleozoikum, dan menjadi saksi kemunculan nenek moyang pertama mamalia, penyu, dan dinosaurus (lepidosaurus dan archosaurus). Secara iklim, periode ini cenderung ke arah kekeringan, sehingga gletser menyusut dan banyak rawa mengering. Menjelang akhir periode tersebut, terjadi kepunahan massal Permian-Trias, salah satu kepunahan terbesar yang pernah tercatat, yang menyebabkan 90% kehidupan laut dan 70% kehidupan darat punah. Tidak diketahui apa yang menyebabkan peristiwa bencana ini dari sudut pandang biologis, namun beberapa hipotesis mengajukan krisis yang disebabkan oleh suhu tinggi, perubahan siklus karbon bumi, peningkatan aktivitas gunung berapi, atau dampak meteor.
Lanjutkan dengan: Era geologi
Peran Ekologis dan Evolusi
1. Kehidupan Laut
Selama Paleozoikum, kehidupan laut sangat beragam dengan dominasi invertebrata seperti trilobit, brachiopoda, dan moluska. Ikan tanpa rahang dan ikan berahang berkembang dan mendominasi ekosistem laut.
2. Kolonisasi Darat
Tumbuhan darat pertama kali muncul pada periode Silur dan berkembang pesat selama Devon dan Karbon. Tumbuhan ini membentuk hutan lebat yang menjadi habitat bagi invertebrata darat dan amfibi.
3. Evolusi Vertebrata
Vertebrata pertama kali muncul di laut dalam bentuk ikan tanpa rahang. Selanjutnya, ikan berahang, amfibi, dan reptil berevolusi dan mulai mengkolonisasi daratan.
Kepunahan Massal
Paleozoikum diakhiri dengan kepunahan massal Permian-Trias, yang merupakan kepunahan terbesar dalam sejarah Bumi. Penyebab kepunahan ini masih diperdebatkan, tetapi kemungkinan besar melibatkan perubahan iklim drastis, aktivitas vulkanik, dan penurunan kadar oksigen di laut.
Upaya Penelitian dan Konservasi
Penelitian tentang era Paleozoikum sangat penting untuk memahami evolusi kehidupan di Bumi. Fosil-fosil dari periode ini memberikan wawasan tentang bagaimana organisme awal berevolusi dan beradaptasi terhadap lingkungan mereka. Konservasi situs-situs fosil dan peningkatan kesadaran tentang pentingnya sejarah geologi merupakan langkah penting dalam melindungi warisan alam ini.
Kesimpulan
Paleozoikum adalah era penting dalam sejarah Bumi yang menandai munculnya kehidupan kompleks dan evolusi awal berbagai kelompok organisme. Periode-periode dalam era ini menunjukkan perkembangan dan diversifikasi kehidupan laut dan darat yang luar biasa. Meskipun diakhiri dengan kepunahan massal, Paleozoikum memberikan dasar bagi evolusi kehidupan yang lebih kompleks di era berikutnya.
Referensi
- Benton, M.J. (2015). Vertebrate Palaeontology. Wiley-Blackwell.
- Knoll, A.H. (2003). Life on a Young Planet: The First Three Billion Years of Evolution on Earth. Princeton University Press.
- Gradstein, F.M., Ogg, J.G., Schmitz, M.D., & Ogg, G.M. (2012). The Geologic Time Scale 2012. Elsevier.
- Stanley, S.M. (2009). Earth System History. W.H. Freeman and Company.
- Crick, RE & Robison, RA (2024). Era Paleozoikum. Ensiklopedia Britannica . https://www.britannica.com/
- Tarbuck, EJ & Lutgens, FK (2013). Ilmu bumi. Pengantar Geologi Fisik . Edisi kesepuluh. Pendidikan Pearson.
- VV.AA. (2023). Paleozoikum. Vertebrata dan tumbuhan . Dorling Kindersley.
- Wikipedia (sf). zaman Paleozoikum. Wikipedia . https://es.wikipedia.org/
FAQs tentang Paleozoikum
Apa itu Paleozoikum?
Paleozoikum adalah salah satu era geologi yang terjadi sekitar 541 juta hingga 252 juta tahun yang lalu. Era ini juga dikenal sebagai Era Hewan karena perubahan besar dalam evolusi dan keragaman hewan yang terjadi selama periode ini.
Apa saja periode yang terjadi selama Paleozoikum?
Paleozoikum terdiri dari tiga periode utama, yaitu:
1. Kambrium
Periode Kambrium terjadi sekitar 541 hingga 485 juta tahun yang lalu. Periode ini ditandai dengan ledakan keanekaragaman hayati, di mana banyak filum hewan yang muncul dalam waktu yang relatif singkat. Fosil-fosil dari periode Kambrium memberikan wawasan penting tentang evolusi awal kehidupan di Bumi.
2. Ordovisium
Periode Ordovisium terjadi sekitar 485 hingga 443 juta tahun yang lalu. Selama periode ini, keanekaragaman hayati terus berkembang dengan munculnya banyak spesies baru. Selain itu, pada akhir periode Ordovisium terjadi peristiwa kepunahan massal yang signifikan.
3. Silur
Periode Silur terjadi sekitar 443 hingga 419 juta tahun yang lalu. Periode ini ditandai dengan dominasinya hewan-hewan seperti ikan bertulang, moluska, dan arthropoda di lautan. Di daratan, tumbuhan darat mulai berkembang secara signifikan.
Apa yang membuat Paleozoikum begitu penting dalam sejarah geologi?
Paleozoikum sangat penting dalam sejarah geologi karena perubahan besar dalam evolusi kehidupan yang terjadi selama periode ini. Era ini menyaksikan munculnya berbagai kelompok hewan modern, termasuk ikan bertulang, amfibi, reptil awal, dan serangga. Selain itu, pada akhir Paleozoikum juga terjadi peristiwa kepunahan massal yang mengubah lanskap biologis Bumi.
Apa yang dapat kita pelajari dari fosil-fosil Paleozoikum?
Fosil-fosil Paleozoikum memberikan wawasan penting tentang evolusi kehidupan di Bumi. Dengan mempelajari fosil-fosil ini, kita dapat melacak perubahan dalam keragaman hayati, struktur tubuh, dan adaptasi organisme selama periode tersebut. Fosil-fosil juga memberikan bukti tentang perubahan iklim, lingkungan, dan peristiwa kepunahan yang terjadi selama Paleozoikum.
Apa yang menyebabkan peristiwa kepunahan massal di akhir Paleozoikum?
Peristiwa kepunahan massal di akhir Paleozoikum, yang dikenal sebagai peristiwa kepunahan Permian-Trias, diyakini disebabkan oleh kombinasi faktor-faktor seperti aktivitas vulkanik yang intens, perubahan iklim drastis, dan penurunan tingkat oksigen di lautan. Peristiwa ini mengakibatkan kepunahan sekitar 96% spesies laut dan 70% spesies darat pada saat itu.
Apa dampak dari peristiwa kepunahan massal di akhir Paleozoikum?
Peristiwa kepunahan massal di akhir Paleozoikum memiliki dampak besar terhadap kehidupan di Bumi. Kepunahan tersebut mengubah lanskap biologis secara signifikan dan membuka jalan bagi evolusi dan keanekaragaman hayati baru di era yang akan datang. Selain itu, peristiwa kepunahan Permian-Trias juga mempengaruhi ekosistem laut dan darat, serta mengubah komposisi atmosfer Bumi.
Apa saja kelompok hewan yang muncul selama Paleozoikum?
Selama Paleozoikum, banyak kelompok hewan yang muncul dan berkembang. Beberapa kelompok hewan penting yang muncul pada era ini meliputi1. Invertebrata laut: Selama Paleozoikum, banyak kelompok invertebrata laut yang muncul dan berkembang, termasuk trilobita, brakiopoda, moluska, dan echinodermata.
- 2. Ikan bertulang: Paleozoikum menyaksikan munculnya ikan bertulang pertama. Ikan bertulang awal ini memiliki ciri khas seperti sisik dan insang, dan menjadi kelompok hewan yang penting dalam evolusi vertebrata.
- 3. Amfibi: Paleozoikum juga menjadi periode di mana amfibi pertama kali muncul. Amfibi awal adalah makhluk yang hidup di dua habitat, yaitu di air dan di darat. Mereka memiliki kemampuan untuk bernapas dengan insang maupun paru-paru.
- 4. Reptil awal: Pada akhir Paleozoikum, reptil awal mulai muncul. Reptil ini merupakan kelompok hewan yang beradaptasi dengan baik di darat dan memiliki kulit bersisik yang membantu mereka bertahan dalam kondisi lingkungan yang keras.
- 5. Serangga: Paleozoikum juga menyaksikan munculnya serangga pertama. Serangga merupakan kelompok hewan yang sangat sukses dan berkembang biak dengan cepat, berperan penting dalam ekosistem.
Bagaimana Paleozoikum berhubungan dengan era geologi lainnya?
Paleozoikum merupakan era geologi yang terjadi sebelum era Mesozoikum dan setelah era Proterozoikum. Setelah Paleozoikum, terjadi peralihan ke era Mesozoikum yang ditandai dengan munculnya dinosaurus dan evolusi hewan-hewan besar lainnya. Era Paleozoikum juga memiliki hubungan erat dengan periode geologi sebelumnya, seperti periode Ediakara yang merupakan periode awal kehidupan multiseluler yang terjadi sebelum Paleozoikum.
Apa yang dapat kita pelajari dari studi Paleozoikum?
Studi Paleozoikum memberikan wawasan penting tentang sejarah evolusi kehidupan di Bumi. Dengan mempelajari fosil-fosil dan jejak-jejak geologi dari periode ini, para ilmuwan dapat memahami bagaimana kehidupan berkembang dan beradaptasi selama jutaan tahun. Studi Paleozoikum juga membantu dalam pemahaman tentang perubahan iklim, peristiwa kepunahan massal, dan evolusi kelompok hewan tertentu.
Apa peran Paleozoikum dalam pemahaman tentang sejarah Bumi?
Paleozoikum memiliki peran penting dalam pemahaman tentang sejarah Bumi karena era ini merupakan periode di mana banyak peristiwa penting dalam evolusi kehidupan terjadi. Dari ledakan keanekaragaman hayati pada periode Kambrium hingga peristiwa kepunahan massal di akhir era, Paleozoikum memberikan wawasan tentang perubahan dan peristiwa yang membentuk dunia yang kita kenal saat ini. Studi Paleozoikum juga membantu dalam memahami bagaimana kondisi geologi dan iklim Bumi telah berubah seiring waktu.