Pengertian Perubahan Sosial Menurut Soerjono Soekanto

Perubahan sosial adalah fenomena yang tak terhindarkan dalam kehidupan masyarakat. Setiap kelompok manusia selalu mengalami perubahan, baik dalam aspek budaya, ekonomi, teknologi, maupun struktur sosialnya. Salah satu ahli sosiologi terkemuka di Indonesia, Soerjono Soekanto, memberikan pandangan yang mendalam mengenai perubahan sosial, yang mencakup berbagai faktor penyebab, bentuk, serta dampaknya terhadap masyarakat.

Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian perubahan sosial menurut Soerjono Soekanto beserta contoh-contoh ilustratif yang menggambarkan bagaimana perubahan sosial terjadi dalam kehidupan nyata.


Pengertian Perubahan Sosial Menurut Soerjono Soekanto

Soerjono Soekanto mendefinisikan perubahan sosial sebagai perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Perubahan ini bisa bersifat kecil atau besar, lambat atau cepat, tetapi tetap berpengaruh terhadap pola kehidupan sosial manusia.

Menurut Soerjono Soekanto, perubahan sosial dapat dipahami sebagai transformasi dalam berbagai aspek kehidupan sosial, termasuk norma, nilai, sistem sosial, serta pola interaksi dalam masyarakat.

Contoh Ilustratif:

Sebagai contoh, jika kita melihat perkembangan teknologi komunikasi dalam beberapa dekade terakhir, terjadi perubahan sosial yang sangat besar. Dahulu, masyarakat lebih banyak berkomunikasi melalui surat atau telepon rumah. Namun, dengan kemajuan teknologi seperti media sosial dan aplikasi pesan instan, pola komunikasi masyarakat berubah drastis. Hal ini berdampak pada cara manusia berinteraksi, membangun hubungan, bahkan dalam cara bekerja dan mencari informasi.


Faktor Penyebab Perubahan Sosial

Soerjono Soekanto juga menjelaskan bahwa perubahan sosial tidak terjadi begitu saja, melainkan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Beberapa faktor utama penyebab perubahan sosial antara lain:

1. Perkembangan Teknologi

Teknologi adalah salah satu faktor utama yang menyebabkan perubahan sosial dalam masyarakat. Kemajuan teknologi tidak hanya memengaruhi cara manusia berkomunikasi, tetapi juga cara mereka bekerja, berbelanja, dan menjalani kehidupan sehari-hari.

Contoh Ilustratif:

Perkembangan transportasi dari delman ke mobil listrik menunjukkan bagaimana teknologi dapat mengubah pola kehidupan masyarakat. Jika dahulu orang membutuhkan waktu berjam-jam untuk bepergian dari satu kota ke kota lain, kini dengan kendaraan modern, perjalanan bisa dilakukan lebih cepat dan efisien.

2. Perubahan Demografi

Perubahan jumlah penduduk, migrasi, dan pertumbuhan urbanisasi juga berkontribusi terhadap perubahan sosial. Semakin banyaknya penduduk yang berpindah ke kota besar menciptakan pola baru dalam interaksi sosial, ekonomi, dan budaya.

Contoh Ilustratif:

Di beberapa kota besar, seperti Jakarta dan Surabaya, terjadi peningkatan jumlah penduduk yang berasal dari desa. Mereka datang untuk mencari pekerjaan atau pendidikan yang lebih baik. Akibatnya, terjadi perubahan dalam struktur sosial kota, seperti meningkatnya jumlah perumahan vertikal (apartemen) dan semakin berkembangnya bisnis berbasis urban.

3. Kontak dengan Budaya Lain

Interaksi dengan budaya lain, baik melalui perdagangan, pendidikan, atau media massa, dapat menyebabkan perubahan sosial yang signifikan dalam suatu masyarakat.

Contoh Ilustratif:

Di Indonesia, masuknya budaya Korea melalui drama dan musik K-Pop telah mengubah gaya hidup banyak remaja. Mereka mulai mengadopsi tren fashion, gaya rambut, hingga kebiasaan konsumsi makanan Korea seperti ramen dan kimchi.

4. Perubahan dalam Sistem Politik dan Ekonomi

Sistem politik dan ekonomi yang berubah, baik secara lokal maupun global, dapat menyebabkan perubahan sosial yang signifikan dalam masyarakat.

Contoh Ilustratif:

Ketika Indonesia mengalami reformasi politik pada tahun 1998, terjadi perubahan besar dalam sistem pemerintahan dan kebebasan berpendapat. Sebelum reformasi, media dibatasi oleh pemerintah, tetapi setelah reformasi, masyarakat lebih bebas mengakses dan menyebarkan informasi.


Bentuk Perubahan Sosial

Menurut Soerjono Soekanto, perubahan sosial dapat dibagi menjadi beberapa bentuk berdasarkan karakteristik dan dampaknya dalam masyarakat.

1. Perubahan Evolusi dan Revolusi

  • Perubahan Evolusi adalah perubahan yang terjadi secara perlahan dalam jangka waktu lama.

  • Perubahan Revolusi adalah perubahan yang terjadi secara cepat dan mendadak, sering kali disertai dengan peristiwa besar.

Contoh Ilustratif:

Perubahan dari sistem pertanian tradisional ke pertanian modern dengan penggunaan mesin dan pupuk buatan adalah contoh perubahan evolusi. Sementara itu, revolusi industri yang mengubah sistem produksi secara drastis dalam waktu singkat adalah contoh perubahan revolusi.

2. Perubahan yang Direncanakan dan Tidak Direncanakan

  • Perubahan yang direncanakan terjadi ketika masyarakat secara sadar melakukan perubahan untuk mencapai tujuan tertentu.

  • Perubahan yang tidak direncanakan adalah perubahan yang terjadi secara alami tanpa adanya campur tangan langsung dari masyarakat.

Contoh Ilustratif:

Pemerintah yang melakukan program transmigrasi untuk mengurangi kepadatan penduduk di Pulau Jawa adalah contoh perubahan yang direncanakan. Sebaliknya, bencana alam yang menyebabkan masyarakat harus beradaptasi dengan kondisi baru adalah contoh perubahan yang tidak direncanakan.

3. Perubahan Kecil dan Perubahan Besar

  • Perubahan kecil hanya memengaruhi beberapa aspek kehidupan masyarakat.

  • Perubahan besar mengubah struktur sosial secara menyeluruh.

Contoh Ilustratif:

Perubahan dalam mode pakaian yang mengikuti tren global adalah perubahan kecil karena tidak mengubah keseluruhan struktur masyarakat. Sementara itu, Revolusi Digital yang mengubah cara manusia bekerja dan berinteraksi adalah contoh perubahan besar.


Dampak Perubahan Sosial

Perubahan sosial membawa dampak yang bisa bersifat positif maupun negatif.

Dampak Positif:

  • Kemajuan dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi: Masyarakat mendapatkan berbagai inovasi yang membuat hidup lebih mudah.

  • Peningkatan Kesejahteraan Sosial: Standar hidup masyarakat meningkat dengan adanya perubahan ekonomi dan kebijakan sosial.

  • Peluang Baru dalam Dunia Kerja: Perubahan sosial membuka lapangan pekerjaan baru yang sebelumnya tidak ada.

Dampak Negatif:

  • Disintegrasi Sosial: Perubahan yang terlalu cepat bisa menyebabkan perpecahan sosial jika masyarakat tidak siap menghadapinya.

  • Ketimpangan Ekonomi: Tidak semua orang dapat mengikuti perubahan sosial dengan cepat, sehingga terjadi kesenjangan antara yang mampu beradaptasi dan yang tertinggal.

  • Krisis Identitas Budaya: Masuknya budaya luar secara masif bisa menyebabkan masyarakat kehilangan identitas budayanya sendiri.


Kesimpulan

Perubahan sosial adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Menurut Soerjono Soekanto, perubahan sosial adalah perubahan dalam struktur dan fungsi masyarakat yang bisa terjadi karena berbagai faktor seperti teknologi, demografi, kontak budaya, serta sistem politik dan ekonomi.

Perubahan ini bisa bersifat evolusi atau revolusi, direncanakan atau tidak direncanakan, kecil atau besar. Dampaknya bisa membawa keuntungan bagi masyarakat, tetapi juga bisa menimbulkan tantangan yang harus dihadapi dengan bijak.

Sebagai individu, kita perlu menyesuaikan diri dengan perubahan sosial tanpa melupakan nilai-nilai budaya dan identitas kita sendiri. Dengan pemahaman yang baik tentang perubahan sosial, kita dapat mengambil manfaat dari perubahan yang terjadi dan mengatasi tantangan yang menyertainya.