Yoghurt dan dadih adalah dua produk susu fermentasi yang populer di berbagai belahan dunia. Meskipun keduanya memiliki kesamaan dalam proses pembuatan dan bahan dasar, terdapat perbedaan signifikan dalam cara pembuatan, jenis kultur bakteri yang digunakan, tekstur, rasa, serta nilai gizi. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendetail perbedaan antara yoghurt dan dadih, termasuk definisi, proses pembuatan, karakteristik, serta manfaat kesehatan masing-masing.
1. Definisi
Yoghurt adalah produk susu fermentasi yang dihasilkan melalui proses fermentasi susu dengan menggunakan kultur bakteri tertentu, terutama Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Yoghurt dikenal karena teksturnya yang halus dan rasa asam yang khas, serta sering kali diperkaya dengan berbagai rasa dan bahan tambahan.
Dadih, di sisi lain, adalah produk susu fermentasi yang lebih umum ditemukan di Asia Selatan, terutama di India dan negara-negara sekitarnya. Dadih biasanya dibuat dengan cara menambahkan sedikit susu yang sudah difermentasi sebelumnya (sebagai starter) ke dalam susu segar, dan membiarkannya fermentasi pada suhu kamar. Proses ini menghasilkan dadih yang memiliki tekstur yang lebih kental dan rasa yang lebih lembut dibandingkan yoghurt.
2. Proses Pembuatan
Pembuatan Yoghurt dimulai dengan memanaskan susu untuk membunuh bakteri patogen dan menghilangkan enzim yang dapat mempengaruhi rasa. Setelah susu didinginkan hingga suhu tertentu, kultur bakteri (Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus) ditambahkan. Campuran ini kemudian dibiarkan pada suhu yang lebih hangat (sekitar 40-45°C) selama beberapa jam untuk memungkinkan fermentasi. Selama proses ini, bakteri mengubah laktosa menjadi asam laktat, yang memberikan yoghurt rasa asam dan tekstur yang kental.
Pembuatan Dadih lebih sederhana dan tradisional. Susu segar dipanaskan dan kemudian didinginkan hingga suhu yang nyaman. Setelah itu, sedikit dadih yang sudah jadi (sebagai starter) ditambahkan ke dalam susu. Campuran ini kemudian dibiarkan pada suhu kamar selama beberapa jam hingga fermentasi terjadi. Proses ini biasanya tidak memerlukan pengaturan suhu yang ketat, dan hasilnya adalah dadih yang memiliki tekstur yang lebih lembut dan rasa yang lebih ringan.
3. Jenis Kultur Bakteri
Yoghurt dan dadih menggunakan kultur bakteri yang berbeda. Yoghurt umumnya menggunakan kombinasi Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus, yang keduanya berperan penting dalam memberikan rasa asam dan tekstur yang kental. Selain itu, beberapa produsen yoghurt juga menambahkan kultur bakteri lain, seperti Lactobacillus acidophilus atau Bifidobacterium, untuk meningkatkan manfaat kesehatan.
Sementara itu, dadih biasanya menggunakan kultur bakteri yang lebih bervariasi, tergantung pada daerah dan tradisi pembuatan. Bakteri yang umum ditemukan dalam dadih termasuk Lactobacillus dan Streptococcus, tetapi jenis spesifiknya dapat berbeda-beda. Proses fermentasi yang lebih sederhana dalam pembuatan dadih juga dapat menghasilkan variasi dalam rasa dan tekstur.
4. Tekstur dan Rasa
Yoghurt memiliki tekstur yang lebih halus dan kental, sering kali dengan konsistensi yang lebih seragam. Rasa yoghurt cenderung lebih asam, terutama jika dibiarkan fermentasi lebih lama. Yoghurt juga sering diperkaya dengan berbagai rasa, seperti buah-buahan, vanila, atau rempah-rempah, yang membuatnya lebih menarik bagi konsumen.
Di sisi lain, dadih memiliki tekstur yang lebih lembut dan mungkin sedikit lebih cair dibandingkan yoghurt. Rasa dadih lebih ringan dan kurang asam, memberikan sensasi yang lebih lembut di lidah. Dadih sering kali digunakan dalam masakan tradisional, baik sebagai bahan tambahan dalam hidangan atau sebagai pendamping makanan.
5. Manfaat Kesehatan
Kedua produk ini memiliki manfaat kesehatan yang signifikan, terutama karena kandungan probiotik yang dihasilkan selama proses fermentasi. Probiotik adalah bakteri baik yang dapat membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Yoghurt dikenal karena kemampuannya dalam meningkatkan kesehatan pencernaan, membantu penyerapan nutrisi, dan mendukung kesehatan tulang berkat kandungan kalsiumnya yang tinggi. Selain itu, yoghurt juga dapat membantu mengurangi gejala intoleransi laktosa pada beberapa orang, karena bakteri dalam yoghurt dapat memecah laktosa.
Dadih juga memiliki manfaat kesehatan yang serupa, termasuk meningkatkan pencernaan dan memberikan sumber kalsium. Di beberapa budaya, dadih dianggap sebagai makanan yang menyehatkan dan sering digunakan dalam pengobatan tradisional untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
6. Kesimpulan
Meskipun yoghurt dan dadih adalah produk susu fermentasi yang memiliki beberapa kesamaan, mereka berbeda dalam proses pembuatan, jenis kultur bakteri yang digunakan, tekstur, rasa, dan manfaat kesehatan. Yoghurt cenderung lebih asam dan kental, sementara dadih memiliki rasa yang lebih lembut dan tekstur yang lebih cair. Keduanya memiliki manfaat kesehatan yang signifikan dan dapat menjadi bagian penting dari diet seimbang. Memahami perbedaan ini dapat membantu konsumen membuat pilihan yang lebih baik sesuai dengan preferensi dan kebutuhan nutrisi mereka.