Modernisme – Konsep, konteks sejarah, penulis dan karya

Modernisme – Konsep, konteks sejarah, penulis dan karya

Relevant Data:

  1. Abad ke-19 hingga awal abad ke-20: Masa di mana gerakan modernisme muncul.
  2. Avant-garde: Konsep yang terkait dengan modernisme, mengacu pada kelompok seniman dan intelektual yang berusaha melampaui batas dan menciptakan karya yang inovatif.
  3. T.S. Eliot: Seorang penyair modernis terkenal yang menciptakan karya-karya seperti “The Waste Land” yang menggambarkan perpecahan dan kekacauan pasca-Perang Dunia I.
  4. Gerakan seni modern: Gerakan seni seperti Fauvisme, Kubisme, dan Ekspresionisme Abstrak yang muncul sebagai bagian dari gerakan modernisme.

Explanation:
Modernisme adalah gerakan intelektual, seni, dan budaya yang muncul pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Gerakan ini dipicu oleh keinginan untuk mengguncang tradisi dan norma yang ada dalam masyarakat, politik, seni, dan sastra. Modernisme menekankan inovasi, eksperimen, dan penolakan terhadap konvensi yang kaku.

Dalam seni dan sastra, modernisme sering dikaitkan dengan penggunaan gaya dan teknik baru yang mengguncang ekspektasi tradisional. Para seniman modernis berusaha untuk mengekspresikan pengalaman manusia yang kompleks, terfragmentasi, dan sering kali bertentangan dengan cara yang baru dan menantang. Mereka mengeksplorasi kesadaran, perasaan, dan ketidakpastian yang ditimbulkan oleh perkembangan sosial, teknologi, dan ilmu pengetahuan pada saat itu.

Gerakan modernisme juga dipengaruhi oleh konsep avant-garde, yang mengacu pada kelompok seniman dan intelektual yang berusaha melampaui batas dan menciptakan karya yang inovatif. Mereka ingin mengubah cara pandang tradisional dan menantang apa yang dianggap sebagai norma. Dalam seni, ini tercermin dalam gerakan seni modern seperti Fauvisme, Kubisme, dan Ekspresionisme Abstrak, yang mengeksplorasi bentuk, warna, dan emosi secara baru dan tidak konvensional.

Gerakan modernisme juga mempengaruhi sastra. Penulis modernis seperti T.S. Eliot, James Joyce, Virginia Woolf, dan Marcel Proust menciptakan karya-karya yang kompleks, eksperimental, dan sering kali sulit dipahami. Mereka menggambarkan perpecahan, kekacauan, dan ketidakpastian yang dirasakan oleh individu dalam masyarakat modern yang terus berubah.

Modernisme juga memiliki dampak yang signifikan dalam perkembangan budaya dan pemikiran modern. Gerakan ini mempengaruhi bidang-bidang seperti arsitektur, musik, filsafat, dan sosiologi. Modernisme mendorong pemikiran yang kritis dan penelitian yang mendalam tentang kondisi manusia dan masyarakat.

Resources:

  1. Buku: “Modernism: A Very Short Introduction” oleh Christopher Butler
  2. Artikel: “Understanding Modernism in Art” – Tersedia di situs web Museum of Modern Art (MoMA)
  3. Artikel: “The Modernist Revolution in Literature” – Tersedia di situs web The British Library
  4. Jurnal: “Modernism/Modernity” – Jurnal interdisipliner yang membahas topik-topik terkait modernisme
Modernisme adalah gerakan intelektual, seni, dan budaya yang muncul pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Gerakan ini bertujuan untuk mengguncang tradisi dan norma yang ada, serta mendorong perubahan sosial, politik, dan estetika. Modernisme menekankan inovasi, eksperimen, dan penolakan terhadap konvensi yang kaku. Dalam seni dan sastra, modernisme sering dikaitkan dengan penggunaan gaya dan teknik baru yang mengguncang ekspektasi tradisional. Gerakan ini memiliki dampak yang signifikan dalam perkembangan budaya dan pemikiran modern.

Apa itu modernisme?

Dalam konteks sastra di Spanyol, modernisme dikenal sebagai gerakan sastra yang pada dasarnya puitis, berkembang antara abad ke-19 dan ke-20 (1880-1920) dan dipahami sebagai bentuk krisis universal sastra dan semangat sastra Hispanik masuknya ke masa kini.

Modernisme dicirikan oleh pemberontakan kreatif, kehalusan yang agak aristokrat dan narsistik, serta kulturalisme kosmopolitan, tetapi kontribusinya yang paling penting terhadap sastra Hispanik adalah pembaruan bahasa yang mendalam. Sedemikian rupa sehingga para penulis Amerika Latin untuk pertama kalinya mempengaruhi penulis-penulis semenanjung dan menentukan gaya mereka, dalam apa yang kemudian dikenal sebagai “ Kembalinya karavel .”

Dengan cara ini, puisi-puisi modernis cenderung ke arah bahasa budaya, menghargai tema-tema Amerika dan pribumi, tetapi pada saat yang sama mereka menyatakan pengabdian kepada Paris dan budaya kosmopolitan, serta wanita dan cinta yang diidealkan. Namun, dalam syair-syairnya kita dapat melihat ciri khas kegelisahan romantisme, kesedihan dan kesedihannya yang mendalam. Puisi-puisinya sering dituduh sebagai pelarian, menolak masyarakat dan lebih memilih fantasi.

Permulaan modernisme biasanya terletak pada tahun 1888 dengan diterbitkannya kumpulan puisi Azul… oleh penyair Nikaragua Rubén Darío, yang pengaruhnya terhadap sastra Hispanik sangat besar. Awalnya, istilah yang digunakan untuk menunjuk para pengikut arus ini (“modernis”) digunakan secara merendahkan, namun karena digunakan dengan kebanggaan yang kurang ajar oleh para penyair, istilah tersebut akhirnya menjadi nama gerakan tersebut.

Lihat juga: Eksistensialisme

Pengertian

Modernisme adalah gerakan seni dan budaya yang muncul pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, yang menandai pergeseran besar dalam cara seniman, penulis, dan intelektual memandang dunia dan mengekspresikan diri mereka. Gerakan ini mencakup berbagai disiplin ilmu, termasuk seni visual, sastra, arsitektur, musik, dan teater, dan sering kali dikaitkan dengan upaya untuk menolak tradisi lama dan merangkul inovasi serta eksperimen.

Latar Belakang dan Konteks Sejarah

Perubahan Sosial dan Teknologi

Modernisme muncul dalam konteks perubahan sosial dan teknologi yang cepat. Revolusi Industri, urbanisasi, dan perkembangan teknologi baru seperti fotografi dan film mengubah cara hidup dan bekerja orang. Dunia yang semakin modern dan kompleks ini menuntut cara-cara baru untuk memahami dan mengekspresikan realitas.

Reaksi terhadap Tradisi

Modernisme juga merupakan reaksi terhadap tradisi dan norma-norma yang ada, baik dalam seni maupun masyarakat. Banyak seniman dan penulis modernis merasa bahwa bentuk-bentuk seni tradisional tidak lagi memadai untuk menangkap kompleksitas dunia modern. Mereka mencari cara baru untuk mengekspresikan pengalaman manusia yang lebih otentik dan mendalam.

Referensi:

  • Bradbury, M., & McFarlane, J. (Eds.). (1976). Modernism: A Guide to European Literature 1890-1930. Penguin Books.
  • Berman, M. (1988). All That Is Solid Melts into Air: The Experience of Modernity. Penguin Books.

Konteks sejarah modernisme

Modernisme menyatakan ketidaksepakatan yang kuat dengan budaya borjuis yang berlaku pada saat itu, yang menjadikan gerakan ini sebagai pewaris pasca-romantisisme abad ke-19, mirip dengan aliran seni Art Noveau (Prancis dan Belgia), Gaya Modern (Inggris), Sezession ( Austria), Jugenstil (Jerman), Liberty (AS) dan Floreale (Italia).

Menurut beberapa ahli teori, modernisme bukan hanya sebuah gerakan sastra, tetapi juga merupakan cerminan artistik dari aspek yang jauh lebih besar, yaitu krisis spiritual di Barat yang dimulai pada abad ke-20 dan berlangsung hingga Perang Dunia Pertama. Krisis ini terdiri dari keinginan untuk menciptakan ketertiban di dunia yang tidak harmonis dan tidak stabil, dan bertepatan dengan penerapan definitif kapitalisme sebagai model ekonomi dan sosial, serta runtuhnya monarki dan kerajaan besar, yang sebagian besar akan bubar selama masa pemerintahannya. abad ke-20.

Ciri-Ciri Utama Modernisme

Eksperimen dengan Bentuk dan Struktur

Salah satu ciri utama modernisme adalah eksperimen dengan bentuk dan struktur. Dalam sastra, ini terlihat dalam penggunaan alur non-linear, monolog interior, dan fragmen naratif. Penulis seperti James Joyce dan Virginia Woolf menggunakan teknik-teknik ini untuk menciptakan karya yang menantang konvensi naratif tradisional.

Fokus pada Subjektivitas

Modernisme menekankan pentingnya subjektivitas dan persepsi individu. Banyak karya modernis berusaha untuk menangkap pengalaman subjektif dan pandangan dunia tokoh-tokohnya. Ini sering kali melibatkan eksplorasi mendalam tentang pikiran dan perasaan individu.

Penolakan terhadap Realisme

Sementara realisme berusaha untuk menggambarkan dunia secara obyektif dan detail, modernisme sering kali menolak pendekatan ini. Sebaliknya, modernisme mengeksplorasi cara-cara baru untuk menangkap esensi dan makna pengalaman manusia, sering kali melalui simbolisme, abstraksi, dan metafora.

Pengaruh Psikoanalisis

Teori psikoanalisis Sigmund Freud memiliki pengaruh besar pada modernisme. Banyak seniman dan penulis modernis terinspirasi oleh gagasan Freud tentang alam bawah sadar, mimpi, dan konflik internal. Ini tercermin dalam karya-karya yang mengeksplorasi kompleksitas psikologis karakter dan pengalaman mereka.

Referensi:

  • Levenson, M. (2011). Modernism. Yale University Press.
  • Freud, S. (1900). The Interpretation of Dreams. Macmillan.

Penulis dan karya modernisme

Daftar penulis dan karya modernis sangat banyak, karena semua negara Amerika Latin ikut serta dalam gerakan ini, begitu pula Spanyol sendiri. Namun, daftar yang paling terkenal adalah sebagai berikut:

  • Rubén Darío (Nikaragua, 1867-1916). Penyair, jurnalis dan diplomat, dianggap sebagai pendiri modernisme dengan kumpulan puisinya .. (1888), dan terkenal dengan kumpulan puisinya Prosas profanas (1896), Cantos de vida y salud. The Swans and Other Poems (1905) dan buku prosanya The Strangers (1896), Peregrinations (1901) dan History of My Books (1916), di antara banyak karya lainnya.
  • Leopoldo Lugones (Argentina, 1874-1938). Penyair, penulis esai, dan jurnalis dengan akar nasionalis yang kuat, pelopor cerita fantasi dan fiksi ilmiah dari River Plate. Dia bunuh diri dengan menelan sianida. Karya puisinya yang paling terkenal adalah The Mountains of Gold (1897) dan The Twilights of the Garden (1905), dengan pengaruh simbolis yang kuat.
  • José Martí (Kuba, 1853-1895). Politisi, jurnalis, pemikir, filsuf dan penyair, pendiri Partai Revolusioner Kuba, meninggal selama Perang Kemerdekaan Kuba, setelah melakukan perjalanan ke seluruh benua dan menulis sebuah karya puisi dan prosa yang sangat berharga, di mana kronik Amerika Kita (1891) dan puisi Golden Age (1878-1882) dan Flores del destierro (1878-1895).
  • José Asunción Silva (Kolombia, 1865-1896). Penyair dan pengelana, dengan karya singkat namun penting, di mana The Book of Verses (1923, anumerta) menonjol. Dia bunuh diri dengan menembak dirinya sendiri di jantung pada usia 30 tahun.
  • Amado Nervo (Meksiko, 1859-1895). Jurnalis, penyair dan diplomat, ia terkenal karena persahabatannya dengan Oscar Wilde di Paris dan karya-karyanya The Bachelor (novel, 1895) dan kumpulan puisi Black Pearls, Mystics (1898) dan The Immobile Beloved (anumerta, 1922).
  • Delmira Agustini (Uruguay, 1886-1914). Penyair dari kalangan masyarakat kaya, yang pendidikannya memungkinkan dia tampil meskipun ada diskriminasi seksis pada saat itu. Karya-karyanya menonjol: Buku Putih (1907), Piala Kosong (1913) dan Korespondensi Seksual (anumerta, 1969).
  • Manuel Machado (Spanyol, 1874-1947). Penyair dan penulis drama, saudara dari penyair terkenal Antonio Machado, ia menerbitkan sebuah karya puisi yang ekstensif di mana Alma (1902), The Songs (1905) dan The Bad Poem (1909) menonjol, di antara banyak lainnya.
  • Manuel Díaz Rodríguez (Venezuela, 1871-1927). Penulis esai, novelis dan penulis cerita pendek, di antara karyanya yang paling relevan adalah novel Broken Idols (1901) dan Sangre patricia (1902), serta esai Prosas del arte, Justicia y Devoción (1918) dan Entre las hills en flor ( 1935).

Modernisme dalam Seni Visual

Seni Lukis dan Patung

Dalam seni visual, modernisme ditandai oleh gerakan-gerakan seperti impresionisme, ekspresionisme, kubisme, dan abstraksi. Seniman seperti Claude Monet, Pablo Picasso, dan Wassily Kandinsky memainkan peran penting dalam mengembangkan gaya-gaya baru yang menekankan eksperimen dan inovasi.

Arsitektur

Arsitektur modernis, yang diwakili oleh tokoh-tokoh seperti Le Corbusier dan Frank Lloyd Wright, menekankan fungsionalitas, kesederhanaan, dan penggunaan bahan-bahan industri seperti baja dan beton. Gerakan ini sering kali dikaitkan dengan prinsip “form follows function” (bentuk mengikuti fungsi), yang menekankan desain yang efisien dan rasional.

Referensi:

  • Shattuck, R. (1974). The Banquet Years: The Origins of the Avant-Garde in France – 1885 to World War I. Vintage Books.
  • Curtis, W. J. R. (1996). Modern Architecture Since 1900. Phaidon Press.

Modernisme dalam Sastra

Prosa dan Puisi

Dalam sastra, modernisme ditandai oleh karya-karya inovatif dari penulis seperti T.S. Eliot, Ezra Pound, dan James Joyce. Karya-karya mereka sering kali menantang konvensi sastra tradisional dan mengeksplorasi tema-tema seperti alienasi, fragmentasi, dan pencarian makna dalam dunia yang berubah dengan cepat.

Drama

Dalam dunia teater, modernisme membawa perubahan besar dengan karya-karya dari dramawan seperti Samuel Beckett dan Bertolt Brecht. Mereka menggunakan teknik-teknik baru seperti teater epik dan absurdisme untuk menantang norma-norma teater tradisional dan mengeksplorasi realitas sosial dan politik.

Referensi:

  • Eliot, T. S. (1922). The Waste Land. Boni & Liveright.
  • Beckett, S. (1953). Waiting for Godot. Grove Press.

Modernisme dalam Musik

Musik Klasik

Komposer modernis seperti Igor Stravinsky dan Arnold Schoenberg membawa inovasi besar dalam musik klasik. Mereka mengeksplorasi teknik-teknik baru seperti atonalisme dan poliritme untuk menciptakan karya-karya yang menantang konvensi musik tradisional.

Jazz dan Musik Populer

Modernisme juga mempengaruhi perkembangan jazz dan musik populer. Musisi seperti Duke Ellington dan Charlie Parker mengeksplorasi improvisasi dan harmoni yang kompleks, menciptakan gaya-gaya baru yang merefleksikan dinamika dunia modern.

Referensi:

  • Ross, A. (2007). The Rest Is Noise: Listening to the Twentieth Century. Farrar, Straus and Giroux.
  • Sweeney, R. (2010). Modernism in the Magazines: An Introduction. Yale University Press.

Warisan dan Pengaruh Modernisme

Modernisme telah meninggalkan warisan yang signifikan dalam berbagai bidang seni dan budaya. Banyak inovasi dan eksperimen yang diperkenalkan oleh seniman dan penulis modernis terus mempengaruhi praktik artistik dan intelektual hingga hari ini. Meskipun gerakan ini sering kali dikaitkan dengan periode sejarah tertentu, prinsip-prinsip dan semangat modernisme tetap relevan dalam konteks kontemporer.

Referensi:

  • Childs, P. (2008). Modernism. Routledge.
  • Bradbury, M., & McFarlane, J. (Eds.). (1976). Modernism: A Guide to European Literature 1890-1930. Penguin Books.

Kesimpulan

Modernisme adalah gerakan revolusioner yang mengubah cara kita memandang dan mengekspresikan dunia. Melalui eksperimen dengan bentuk, struktur, dan teknik, modernisme menolak tradisi lama dan merangkul inovasi serta subjektivitas. Dari seni visual hingga sastra, musik, dan arsitektur, modernisme telah meninggalkan jejak yang mendalam dalam budaya dan terus mempengaruhi karya-karya kreatif di seluruh dunia.

Referensi

  1. Bradbury, M., & McFarlane, J. (Eds.). (1976). Modernism: A Guide to European Literature 1890-1930. Penguin Books.
  2. Berman, M. (1988). All That Is Solid Melts into Air: The Experience of Modernity. Penguin Books.
  3. Levenson, M. (2011). Modernism. Yale University Press.
  4. Freud, S. (1900). The Interpretation of Dreams. Macmillan.
  5. Shattuck, R. (1974). The Banquet Years: The Origins of the Avant-Garde in France – 1885 to World War I. Vintage Books.
  6. Curtis, W. J. R. (1996). Modern Architecture Since 1900. Phaidon Press.
  7. Eliot, T. S. (1922). The Waste Land. Boni & Liveright.
  8. Beckett, S. (1953). Waiting for Godot. Grove Press.
  9. Ross, A. (2007). The Rest Is Noise: Listening to the Twentieth Century. Farrar, Straus and Giroux.
  10. Sweeney, R. (2010). Modernism in the Magazines: An Introduction. Yale University Press.
  11. Childs, P. (2008). Modernism. Routledge.

FAQs tentang Modernisme

1. Apa itu modernisme?

Modernisme adalah gerakan intelektual, budaya, dan artistik yang muncul pada abad ke-19 dan berlanjut hingga abad ke-20. Gerakan ini menekankan pembaruan, inovasi, dan pemisahan dari tradisi serta penolakan terhadap norma-norma yang ada. Modernisme muncul dalam berbagai bidang seperti sastra, seni rupa, arsitektur, dan musik.

2. Apa yang membedakan modernisme dari gerakan sebelumnya?

Modernisme berbeda dari gerakan sebelumnya karena menampilkan pendekatan yang lebih eksperimental dan inovatif dalam menciptakan karya seni. Gerakan ini menantang konvensi dan norma yang ada, mencari cara baru dalam mengungkapkan ide dan emosi, serta menggabungkan berbagai gaya dan teknik yang tidak konvensional.

3. Apa peran teknologi dalam modernisme?

Teknologi memainkan peran penting dalam perkembangan modernisme. Kemajuan teknologi seperti mesin industri, fotografi, film, dan perkembangan komunikasi mempengaruhi pandangan dunia dan menginspirasi para seniman modernis. Teknologi ini memberikan alat baru bagi seniman untuk mengekspresikan diri dan menciptakan karya-karya yang lebih eksperimental.

4. Bagaimana modernisme mempengaruhi sastra?

Dalam sastra, modernisme melahirkan gaya penulisan yang eksperimental dan inovatif. Penulis modernis mengeksplorasi struktur naratif yang kompleks, menggunakan teknik seperti alur waktu yang terdistorsi, narasi non-linear, dan sudut pandang yang bergeser. Mereka juga mengeksplorasi tema-tema seperti alienasi, kebingungan identitas, dan perubahan sosial yang terjadi pada masa itu.

5. Apa karakteristik seni rupa modernisme?

Seni rupa modernisme menampilkan karakteristik-karakteristik seperti:

  • Penolakan terhadap representasi yang realistis dan penggantian dengan abstraksi.
  • Eksperimen dengan bentuk, warna, dan tekstur.
  • Penggunaan teknik kolase dan montase.
  • Penekanan pada ekspresi emosi dan pengalaman individual.
  • Penolakan terhadap konvensi seni tradisional dan norma estetika yang ada.

6. Bagaimana modernisme mempengaruhi arsitektur?

Dalam arsitektur, modernisme menghasilkan gaya arsitektur modern yang mengutamakan fungsi, kesederhanaan, dan penggunaan material dan teknologi baru. Arsitek modernis mengeksplorasi bentuk-bentuk geometris yang sederhana, penggunaan kaca dan logam, serta integrasi ruang dalam dan luar bangunan.

7. Apa dampak modernisme dalam musik?

Dalam musik, modernisme menghasilkan eksplorasi baru dalam komposisi dan penampilan musik. Komponis modernis mencoba pendekatan baru dalam harmoni, melodi, dan ritme. Mereka juga menciptakan karya-karya yang lebih eksperimental dan kompleks, menggabungkan berbagai gaya musik, dan memperkenalkan instrumen dan teknik baru.

8. Bagaimana modernisme mempengaruhi masyarakat?

Modernisme memiliki dampak yang signifikan dalam perubahan sosial dan budaya. Gerakan ini menantang norma-norma yang ada dalam masyarakat, termasuk norma-norma sosial, politik, dan agama. Modernisme mendorong individu untuk berpikir secara independen, meragukan otoritas, dan mengeksplorasi ide-ide baru.

9. Apakah modernisme masih relevan hari ini?

Meskipun gerakan modernisme secara umum berada pada puncaknya pada abad ke-19 dan ke-20, pengaruhnya masih dapat ditemukan dalam seni, sastra, arsitektur, dan musik saat ini. Konsep-konsep modernisme tentang inovasi, eksperimen, dan pembaruan terus dipertahankan dan diterapkan dalamberbagai karya seni kontemporer. Perubahan sosial dan teknologi yang terus berkembang juga terus menginspirasi seniman untuk menciptakan karya-karya yang memperlihatkan semangat modernisme.

10. Apa hubungan antara modernisme dan postmodernisme?

Postmodernisme adalah gerakan yang muncul setelah era modernisme. Postmodernisme sering kali dianggap sebagai reaksi terhadap modernisme, dengan menekankan penghormatan terhadap pluralitas, keberagaman, dan penolakan terhadap narasi tunggal atau kebenaran absolut. Meskipun ada perbedaan antara modernisme dan postmodernisme, namun ada juga pengaruh modernisme yang dapat ditemukan dalam karya-karya postmodernisme.

Sumber:

  • https://www.britannica.com/art/modernism
  • https://www.britannica.com/art/modernism-art
  • https://www.tate.org.uk/art/art-terms/m/modernism