Presisi adalah kemampuan untuk melakukan tindakan atau menghasilkan hasil dengan tingkat ketepatan dan kecermatan yang tinggi. Dalam berbagai aspek kehidupan, presisi memiliki peran penting dalam mempengaruhi kualitas, keandalan, dan efektivitas dari apa yang kita lakukan.

Presisi adalah kemampuan untuk melakukan tindakan atau menghasilkan hasil yang konsisten, akurat, dan terperinci. Dalam konteks umum, presisi mengacu pada ketepatan dan kecermatan dalam melakukan suatu tugas atau mencapai suatu tujuan. Presisi sangat penting dalam berbagai bidang, seperti ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan olahraga, karena dapat mempengaruhi kualitas, keandalan, dan efektivitas dari apa yang kita lakukan.
Apa yang tepat selalu memperoleh hasil yang benar.
Apa itu presisi?
Secara umum, ketika kita berbicara tentang ketepatan sesuatu atau seseorang, yang kita maksud adalah kemampuan jangka pendeknya untuk mencapai target, yaitu memperoleh hasil yang diharapkan atau hasil yang sangat mendekati yang diharapkan. Meskipun dalam percakapan sehari-hari kata ini bisa disamakan dengan akurasi, namun tidak disarankan untuk mengacaukan kedua istilah ini.
Kata presisi berasal dari bahasa Latin praecisionis , berasal dari kata kerja praecidere , yang dapat diterjemahkan sebagai “memotong dengan baik”, “memotong pada dua ujung” atau “memisahkan seluruhnya dengan memotong apa yang tersisa”. Kata kerja ini terdiri dari suara prae- (“maju” atau “di muka”) dan caedere (“memotong” atau terkadang “membunuh”).
Awalnya kata ini digunakan untuk merujuk pada apa yang telah dipotong atau dipisahkan dari tubuh (kasim, misalnya, disebut praecius , “dipotong”); sedangkan maknanya saat ini berasal dari penerapan kiasannya dalam retorika, yaitu dalam kaitannya dengan pidato.
Di sana, praecisus mengacu pada apa yang “dipotong dengan baik”, yaitu, terdefinisi dengan baik, terfokus dengan baik, dan karena itu melekat pada subjek yang dipermasalahkan dengan cara yang terbaik. Artinya, apa yang relevan, yang sesuai dengan apa yang diperlukan.
Jadi, saat ini kita menyebut presisi sebagai kemampuan untuk mencapai target atau mendekati target dalam berbagai upaya. Misalnya, seorang pemain dart mempunyai tiga peluang untuk melemparkannya tepat sasaran, dan setelah ia melakukannya, ia dapat menilai seberapa dekat titik tengah lemparannya dan mengetahui seberapa akuratnya.
Jenis nilai ini dapat menjadi sangat penting dalam bidang disiplin ilmu, teknik, atau statistik.
Lihat juga: Pemikiran ilmiah
Definisi Presisi
Presisi sering kali disamakan dengan akurasi, namun keduanya memiliki makna yang berbeda. Akurasi merujuk pada seberapa dekat hasil pengukuran dengan nilai yang sebenarnya, sedangkan presisi merujuk pada seberapa konsisten hasil pengukuran tersebut ketika diulang beberapa kali. Sebuah alat ukur atau proses dapat sangat presisi tetapi tidak akurat jika hasil pengukurannya konsisten tetapi tidak sesuai dengan nilai sebenarnya.
Presisi dalam alat ukur
Alat ukur adalah alat dan perangkat yang memungkinkan kita menyatakan besaran alam tertentu dalam nilai numerik. Pengukuran ini bisa lebih atau kurang tepat, yaitu mengandung margin kesalahan tertentu yang disebabkan oleh faktor kontekstual dan tidak dapat diprediksi. Dengan demikian, suatu himpunan pengukuran dapat berbeda-beda satu sama lain, meskipun besaran yang diukur sama.
Bayangkan, sebagai contoh, kita mengukur suhu tubuh kita dengan termometer, dan kita melakukannya beberapa kali untuk memastikan tidak ada kesalahan yang tidak disengaja. Jika kita memperhatikan bahwa semua pengukuran cenderung pada nilai suhu sebenarnya (atau nilai perkiraan), kita akan mengetahui bahwa ini adalah termometer yang tepat, artinya ia mencatat nilainya dengan cukup tepat.
Artinya instrumen yang selalu cenderung mengukur dengan benar adalah instrumen yang presisi. Di sisi lain, jika suhu sangat bervariasi antara satu pengukuran dan pengukuran berikutnya, kita harus memahami bahwa termometer telah kehilangan ketepatan yang diperlukan, karena beberapa pengukuran akan lebih mendekati kenyataan dan pengukuran lainnya akan sangat jauh dari itu. Dan bagaimana Anda tahu yang mana?
Contoh presisi
Sebagai contoh, kita dapat memvisualisasikan beberapa kasus di mana presisi merupakan faktor penentu:
- Setiap pemukul dalam liga bisbol profesional mempunyai rata-rata pukulan, atau rata-rata kinerjanya dalam pukulan. Rata-rata ini adalah perkiraan numerik dari akurasi pukulan Anda, yaitu berapa kali Anda melakukan pukulan dari semua yang sesuai dengan Anda dalam suatu permainan.
- Seorang tentara berlatih perang dan menembakkan 100 butir peluru dari senapannya ke sasaran. Kemudian Anda pergi dan memeriksa jumlah pukulan pada boneka tersebut, dan Anda bisa mendapatkan perkiraan keakuratannya, yaitu, berapa banyak tembakan yang mengenai sasaran atau mendekatinya, dan berapa banyak tembakan yang meleset.
- Selama pengepungan abad pertengahan, operator ketapel berupaya melemparkan batu ke tembok musuh. Namun ketapelnya tidak terkalibrasi dengan baik, dan setiap batu yang mereka lempar mengikuti lintasan yang berbeda: ada yang menghantam tembok, ada yang menghantam sungai terdekat, ada yang menghantam medan perang tempat mereka menghancurkan pasukan sekutu. Logikanya, ini adalah ketapel yang sangat tidak tepat, karena tembakannya cenderung tidak mengenai sasarannya.
Presisi dan akurasi
Dalam sains, teknik, dan statistika, penting untuk membedakan pengertian presisi dan akurasi, meskipun dalam percakapan sehari-hari keduanya sering digunakan sebagai kata yang sinonim. Perbedaan ini sangat penting ketika memahami atau menafsirkan hasil yang diperoleh selama pengukuran, dan bergantung pada hal berikut:
- Presisi, seperti yang telah kita lihat, ditentukan oleh kemampuan suatu instrumen atau teknik pengukuran untuk mencatat nilai-nilai yang serupa dalam sejumlah pengukuran yang berurutan, mengingat nilai-nilai tersebut dapat bervariasi satu sama lain tergantung pada margin kesalahan. Semakin dekat pengukurannya, semakin besar presisi perangkat tersebut.
- Akurasi, sebaliknya, berkaitan dengan kedekatan pengukuran dengan nilai yang diharapkan atau nilai sebenarnya. Artinya, seberapa dekat suatu pengukuran dengan kenyataan. Semakin mendekati data yang diharapkan atau aktual, maka instrumen tersebut akan semakin akurat.
Perbedaan ini dapat dengan mudah dipahami dengan sebuah contoh: misalkan seorang pegolf mencoba melakukan hole-in-one untuk memecahkan rekor. Bahkan jika Anda seorang pegolf yang baik, ada beberapa variabel yang mempengaruhi pukulan Anda: angin, kelembapan, kesempurnaan bola golf atau kekuatan yang diberikan pada pukulan; Jadi, Anda harus mencoba berkali-kali hingga akhirnya mencapainya.
Jika kita menilai seberapa dekat bola mendarat ke lubang, kita akan mengetahui ukuran keakuratannya, karena kita tahu bahwa nilai acuannya adalah lubang itu sendiri. Di sisi lain, jika kita melihat berapa kali tembakannya mendekati lubang, dibandingkan dengan jumlah total percobaan yang dilakukan, kita dapat mengetahui keakuratannya, yaitu berapa margin kesalahan tembakannya secara umum.
Selengkapnya di: Akurasi
Presisi dalam Berbagai Bidang
1. Ilmu Pengetahuan dan Penelitian
Dalam ilmu pengetahuan dan penelitian, presisi sangat penting untuk memastikan bahwa eksperimen dan pengukuran dapat direplikasi dengan hasil yang konsisten. Ketidakpresisian dalam pengukuran dapat menyebabkan data yang tidak dapat diandalkan dan kesimpulan yang salah.
2. Teknologi dan Industri
Di bidang teknologi dan industri, presisi adalah kunci untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi. Dalam manufaktur, misalnya, komponen-komponen harus diproduksi dengan presisi tinggi agar sesuai satu sama lain dan berfungsi dengan baik. Kesalahan dalam presisi dapat menyebabkan produk cacat atau kegagalan fungsi.
3. Kedokteran
Dalam kedokteran, presisi sangat penting dalam diagnosis dan pengobatan. Alat-alat medis seperti mesin MRI, CT scan, dan alat bedah harus memiliki tingkat presisi yang tinggi untuk memberikan diagnosis yang akurat dan perawatan yang efektif. Presisi dalam dosis obat juga sangat penting untuk memastikan efektivitas pengobatan dan menghindari efek samping yang berbahaya.
4. Astronomi
Di bidang astronomi, presisi dalam pengukuran dan observasi sangat diperlukan untuk mempelajari dan memahami fenomena kosmik. Teleskop dan instrumen lainnya harus dirancang dengan presisi tinggi untuk mengamati objek yang sangat jauh dan menangkap data yang akurat.
5. Keuangan
Dalam bidang keuangan, presisi dalam perhitungan dan analisis data sangat penting untuk pengambilan keputusan yang tepat. Kesalahan kecil dalam perhitungan dapat menyebabkan kerugian besar. Oleh karena itu, teknologi keuangan sering kali menggunakan algoritma dan model matematis dengan tingkat presisi tinggi.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Presisi
Presisi dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk:
1. Alat dan Instrumen
Kualitas dan ketepatan alat ukur sangat berpengaruh terhadap presisi. Alat yang sudah tua atau rusak mungkin tidak dapat memberikan hasil yang konsisten. Oleh karena itu, kalibrasi dan pemeliharaan rutin sangat penting untuk menjaga presisi alat.
2. Teknik Pengukuran
Metode atau teknik yang digunakan dalam pengukuran juga mempengaruhi presisi. Teknik yang tidak tepat atau tidak konsisten dapat menghasilkan data yang tidak presisi. Pelatihan dan standar prosedur operasi dapat membantu meningkatkan presisi dalam pengukuran.
3. Lingkungan
Lingkungan tempat pengukuran dilakukan dapat mempengaruhi presisi. Faktor-faktor seperti suhu, kelembaban, dan getaran dapat mempengaruhi hasil pengukuran. Oleh karena itu, pengukuran sering kali dilakukan dalam kondisi yang terkontrol untuk meminimalkan pengaruh lingkungan.
4. Operator
Manusia yang melakukan pengukuran juga dapat mempengaruhi presisi. Kesalahan manusia, seperti kesalahan pembacaan atau penanganan alat yang tidak tepat, dapat menyebabkan hasil yang tidak konsisten. Pelatihan dan pengalaman operator sangat penting untuk mencapai presisi yang tinggi.
Cara Meningkatkan Presisi
Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan presisi dalam pengukuran dan proses:
- Kalibrasi Rutin: Melakukan kalibrasi rutin pada alat ukur untuk memastikan bahwa alat tersebut tetap akurat dan presisi.
- Standarisasi Prosedur: Menggunakan prosedur operasi standar untuk memastikan konsistensi dalam teknik pengukuran.
- Pelatihan Operator: Memberikan pelatihan yang memadai kepada operator untuk mengurangi kesalahan manusia.
- Pengendalian Lingkungan: Mengontrol lingkungan tempat pengukuran dilakukan untuk meminimalkan pengaruh eksternal.
- Penggunaan Teknologi Canggih: Menggunakan teknologi dan alat yang lebih canggih dan presisi untuk meningkatkan kualitas hasil.
Kesimpulan
Presisi adalah aspek penting dalam berbagai bidang, mulai dari ilmu pengetahuan hingga industri, kedokteran, dan keuangan. Presisi yang tinggi memastikan konsistensi dan keandalan hasil, yang pada gilirannya mempengaruhi kualitas dan efisiensi. Dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi presisi dan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkannya, kita dapat mencapai hasil yang lebih baik dan lebih dapat diandalkan.