Risiko kimia terkait dengan paparan zat kimia berbahaya yang dapat menyebabkan kerusakan kesehatan pada manusia dan lingkungan. Zat kimia berbahaya mencakup bahan kimia industri, pestisida, limbah beracun, logam berat, dan berbagai bahan kimia beracun lainnya. Paparan terhadap zat kimia berbahaya dapat terjadi melalui udara yang tercemar, air yang terkontaminasi, makanan yang terpapar pestisida, atau kontak langsung dengan kulit.

Risiko kimia merujuk pada potensi bahaya yang terkait dengan paparan zat kimia berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Zat kimia berpotensi menyebabkan kerusakan kesehatan seperti iritasi kulit, gangguan pernapasan, keracunan, dan bahkan kanker. Penting untuk mengidentifikasi, mengelola, dan meminimalkan risiko kimia melalui penggunaan yang aman, pemantauan, dan perlindungan yang tepat.
Zat atau kondisi tertentu dapat membahayakan kesehatan karena berbagai alasan.
Apa risiko kimianya?
Dalam kimia, risiko bahan kimia atau bahaya bahan kimia dipahami sebagai kondisi potensi kerusakan kesehatan yang disebabkan oleh paparan bahan kimia yang berbagai sifatnya tidak terkendali. Dengan kata lain, ini tentang bahaya yang ditimbulkan oleh senyawa kimia dan zat kimia, yang dapat menyebabkan penyakit, efek kronis, atau kematian.
Tingkat keparahan risiko ini bergantung pada faktor-faktor seperti sifat bahan kimia, konsentrasinya, atau waktu dan rute paparannya.
Pada hakekatnya setiap bahan kimia reaktif mempunyai potensi terjadinya perubahan pada alam (pencemaran kimia) atau pada organisme makhluk hidup. Hanya saja ada beberapa bahan kimia yang lebih berbahaya dalam jangka pendek dan ada pula yang, sebaliknya, tidak terlalu berbahaya.
Terdapat potensi risiko bahan kimia dalam pekerjaan yang melibatkan penanganan zat beracun, jika tidak ditangani dengan tepat, atau jika personel tidak memiliki perlindungan dasar minimum.
Namun, terdapat juga risiko kimiawi di alam, mengingat pembuangan zat kimia ke lingkungan terjadi dalam jumlah yang sangat mengkhawatirkan setiap harinya. Dan alam tidak selalu bisa menanganinya secara efektif dan mandiri.
Ini dapat membantu Anda: Asam sulfat
Jenis risiko bahan kimia
Laboratorium memiliki perlindungan terhadap berbagai bentuk risiko bahan kimia.
Risiko bahan kimia bisa beragam, tergantung pada dampaknya terhadap makhluk hidup, khususnya manusia. Jadi, kita berbicara tentang:
-
- Mudah terbakar. Zat yang mudah bereaksi dengan lingkungan atau dengan dirinya sendiri tanpa memerlukan energi apapun, melepaskan panas dalam jumlah yang sangat besar, yaitu energi kalori. Mereka juga dapat mengeluarkan gas beracun dan mudah terbakar. Umumnya hal ini disertai dengan terciptanya api, yaitu api yang mampu menyebar ke material atau makhluk hidup lain. Misalnya: etanol.
- Bahan peledak. Bahan yang bereaksi cepat dan hebat terhadap pembakaran, menghasilkan panas, cahaya, dan energi kinetik (gerak) dalam jumlah besar, baik dengan cara yang terkendali dan dapat digunakan, atau dengan cara yang tidak terkendali dan menimbulkan bencana. Misalnya: nitrogliserin.
- Oksidan. Zat yang mampu menimbulkan oksidasi hebat pada zat yang mudah terbakar atau mudah terbakar, yaitu dapat menimbulkan api atau menunda kepunahannya. Misalnya: oksigen.
- Korosif. Senyawa yang memiliki kemampuan besar untuk bereaksi melalui oksidasi-reduksi dengan bahan organik, menghasilkan reaksi eksotermik dan sangat merusak, mampu menyebabkan luka bakar dan kerusakan tanpa memerlukan nyala api. Bahan korosif dapat mengoksidasi logam atau menghancurkan jaringan organik jika bersentuhan. Misalnya: asam klorida.
- Iritasi. Versi yang lebih ringan dari bahan korosif, mampu menghasilkan lesi reversibel pada kulit atau selaput lendir manusia, namun tidak menghancurkannya sepenuhnya. Misalnya: natrium karbonat.
- Beracun. Senyawa yang memiliki sifat molekuler yang membuatnya sangat reaktif dengan organisme, sehingga menimbulkan efek yang tidak terduga. Misalnya: karbon monoksida.
- Radioaktif. Zat yang tidak stabil secara atom, yang molekulnya terus-menerus mengeluarkan partikel (neutron, proton, dll.) saat mereka membusuk menjadi unsur stabil lainnya. Emisi partikel-partikel ini dapat mengubah kode genetik dan memperburuk jaringan. Misalnya: Cobalt-60.