Teknik Penelitian – Konsep, Jenis dan Contohnya
Pernah dengar istilah teknik penelitian? Kalau kamu sedang atau pernah terlibat dalam proyek riset, istilah ini pasti tidak asing lagi. Teknik penelitian adalah cara atau metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dan menjawab pertanyaan penelitian. Setiap jenis penelitian membutuhkan teknik yang berbeda-beda, tergantung pada tujuan dan jenis datanya.
Nah, di artikel ini, kita akan membahas beberapa teknik penelitian yang paling umum digunakan, beserta contoh-contohnya agar lebih mudah dipahami. Yuk, kita mulai!
Apa itu teknik penelitian?
Teknik penelitian adalah seperangkat alat, prosedur, dan instrumen yang digunakan untuk memperoleh informasi dan pengetahuan. Mereka digunakan sesuai dengan protokol yang ditetapkan dalam metodologi penelitian tertentu.
Teknik penelitian adalah sumber daya yang tersedia bagi seorang peneliti, yang memungkinkan mereka memperoleh data dan informasi. Teknik-teknik tersebut tidak dengan sendirinya menjamin bahwa penafsiran atau kesimpulan yang diperoleh adalah benar. Untuk yang terakhir, teknik tersebut perlu diterapkan dalam kerangka suatu metode.
Penggunaan teknik penelitian merupakan hal mendasar dalam setiap proses penelitian ilmiah, karena:
- Ini memungkinkan Anda untuk mengatur berbagai tahapan penyelidikan, mulai dari pengumpulan data hingga analisis dan interpretasinya.
- Ini memfasilitasi kontrol atas kuantitas dan kualitas informasi yang diperoleh selama penyelidikan.
- Ini merupakan panduan tentang validitas hipotesis penelitian.
Di semua bidang pengetahuan, mulai dari biologi dan fisika hingga psikologi dan sejarah, teknik penelitian digunakan. Beberapa teknik, seperti wawancara, umum dilakukan di banyak disiplin ilmu. Namun, yang lainnya khusus untuk area tertentu. Hal ini misalnya terjadi pada teknik kultur sel yang digunakan dalam penelitian biokimia.
Lihat juga: Penelitian kualitatif dan kuantitatif
1. Teknik Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah teknik yang digunakan untuk menggali pemahaman mendalam tentang suatu fenomena. Biasanya, teknik ini fokus pada pendapat, pengalaman, atau perasaan seseorang. Jadi, datanya lebih deskriptif daripada angka-angka.
Contoh:
Misalnya, kamu ingin mengetahui pengalaman siswa saat belajar dari rumah selama pandemi. Kamu bisa melakukan wawancara dengan beberapa siswa untuk mendengar langsung bagaimana perasaan mereka, tantangan yang mereka hadapi, serta solusi yang mereka temukan.
Kelebihan:
- Bisa menggali informasi yang lebih mendalam.
- Cocok untuk topik-topik yang subjektif, seperti pengalaman atau persepsi.
Kekurangan:
- Data yang dihasilkan lebih sulit diukur.
- Hasilnya mungkin tidak bisa digeneralisasi ke populasi lebih besar.
Teknik yang Digunakan:
- Wawancara mendalam: Mengajak peserta bicara secara personal untuk mendapatkan informasi rinci.
- Focus group discussion (FGD): Diskusi kelompok kecil untuk membahas suatu topik.
- Observasi partisipatif: Peneliti terlibat langsung dalam kegiatan yang sedang diteliti untuk mendapatkan pemahaman lebih dalam.
2. Teknik Penelitian Kuantitatif
Kalau penelitian kualitatif fokus pada pemahaman mendalam, penelitian kuantitatif lebih fokus pada angka atau statistik. Teknik ini digunakan untuk mengukur sesuatu secara objektif dan biasanya melibatkan banyak responden.
Contoh:
Misalkan kamu ingin tahu berapa banyak waktu yang dihabiskan siswa per hari untuk belajar online selama pandemi. Kamu bisa membuat kuesioner dengan pertanyaan tertutup, seperti “Berapa jam per hari kamu belajar online?” dan kemudian menghitung rata-rata dari hasil yang didapat.
Kelebihan:
- Hasilnya lebih mudah diukur.
- Cocok untuk penelitian skala besar dan bisa digeneralisasi.
Kekurangan:
- Tidak bisa menggali informasi mendalam tentang alasan di balik angka-angka tersebut.
- Hanya memberikan gambaran superfisial.
Teknik yang Digunakan:
- Survei: Mengumpulkan data dari sejumlah besar orang melalui kuesioner.
- Eksperimen: Menguji hubungan sebab-akibat di laboratorium atau lingkungan yang terkontrol.
- Studi korelasi: Mencari tahu apakah ada hubungan antara dua variabel, misalnya antara jam belajar dan nilai ujian.
3. Teknik Penelitian Campuran (Mixed Methods)
Seperti namanya, teknik ini menggabungkan penelitian kualitatif dan kuantitatif. Jadi, peneliti bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas dan komprehensif dari suatu masalah.
Contoh:
Kamu ingin tahu bagaimana efektivitas metode pembelajaran online. Pertama, kamu bisa melakukan survei untuk mengukur tingkat kepuasan siswa terhadap metode pembelajaran tersebut (kuantitatif). Kemudian, kamu bisa melakukan wawancara mendalam dengan beberapa siswa untuk menggali lebih dalam tentang alasan di balik jawaban mereka (kualitatif).
Kelebihan:
- Memberikan gambaran lengkap karena menggabungkan kekuatan dua metode.
- Bisa menjawab pertanyaan penelitian yang lebih kompleks.
Kekurangan:
- Membutuhkan waktu dan sumber daya lebih banyak.
- Proses analisis data bisa menjadi lebih rumit.
Teknik yang Digunakan:
- Penelitian eksplanatori: Dimulai dengan penelitian kuantitatif, kemudian dilanjutkan dengan kualitatif untuk memperjelas hasil.
- Penelitian eksploratori: Dimulai dengan penelitian kualitatif, lalu dilanjutkan dengan kuantitatif untuk memverifikasi hasil.
4. Studi Kasus
Studi kasus adalah teknik penelitian yang mendalam terhadap satu orang, kelompok, atau peristiwa. Teknik ini cocok bila kamu ingin memahami fenomena tertentu secara detail.
Contoh:
Kamu ingin meneliti bagaimana sebuah perusahaan startup dapat bertahan selama pandemi. Kamu bisa melakukan studi kasus terhadap satu perusahaan, dengan menggali informasi tentang bagaimana mereka beradaptasi, strategi yang digunakan, dan tantangan yang dihadapi.
Kelebihan:
- Bisa memberikan pemahaman mendalam tentang subjek yang diteliti.
- Cocok untuk fenomena yang unik atau jarang terjadi.
Kekurangan:
- Hasilnya mungkin tidak bisa digeneralisasi ke kasus lain.
- Memerlukan waktu yang lama untuk menggali informasi.
Teknik yang Digunakan:
- Wawancara dengan pemilik atau karyawan perusahaan.
- Dokumentasi dari catatan perusahaan atau laporan tahunan.
- Observasi langsung terhadap aktivitas perusahaan.
5. Penelitian Tindakan (Action Research)
Penelitian tindakan adalah teknik penelitian yang berfokus pada memecahkan masalah tertentu di lapangan dengan melibatkan partisipasi aktif dari subjek penelitian. Biasanya, teknik ini digunakan oleh guru, dokter, atau profesional lain untuk memperbaiki praktik mereka.
Contoh:
Seorang guru merasa metode pengajarannya kurang efektif. Ia melakukan penelitian tindakan dengan mencoba metode baru di kelas, mengamati hasilnya, dan kemudian menyesuaikan metode tersebut berdasarkan hasil yang dia temukan.
Kelebihan:
- Langsung berhubungan dengan praktik nyata.
- Membantu subjek penelitian untuk memperbaiki situasi mereka.
Kekurangan:
- Biasanya hanya berlaku untuk konteks tertentu dan tidak bisa digeneralisasi.
- Memerlukan komitmen tinggi dari peneliti dan partisipan.
Teknik yang Digunakan:
- Observasi terhadap perubahan yang terjadi setelah intervensi.
- Refleksi bersama partisipan untuk mengevaluasi hasil dari perubahan yang dilakukan.
Perbedaan teknik dan metode penelitian
Teknik dan metode merupakan aspek yang ada dalam semua penelitian. Sedangkan teknik adalah alat yang digunakan dalam suatu penyelidikan, sedangkan metode mengacu pada langkah-langkah atau tahapan yang harus diikuti di dalamnya.
Jadi misalnya metode dalam suatu penelitian meliputi tahapan antara lain perumusan masalah, perumusan hipotesis, dan pembuktian hipotesis. Dalam setiap tahapan ini, satu atau lebih teknik diterapkan; Misalnya, dalam mengajukan masalah, teknik seperti observasi dan pencatatan dapat digunakan.
Teknik penelitian adalah sarana yang melaluinya metode itu dilaksanakan. Dalam pengertian ini, mereka hanya memiliki nilai sejauh mereka memungkinkan kita untuk mengikuti jalur yang digariskan oleh metode tersebut. Pada gilirannya, metode penelitian memiliki nilai sejauh memungkinkan penjelasan dan deskripsi fenomena yang diselidiki.
Lebih lanjut di: Metode penelitian
Jenis teknik penelitian
Ada banyak teknik penelitian. Penggunaan teknik tertentu tergantung pada area spesifik yang dimaksud dan topik yang diselidiki. Untuk mengklasifikasikan teknik penelitian digunakan berbagai kriteria.
Bergantung pada apakah informasi yang mereka berikan dapat diukur atau tidak, mereka membedakan antara:
- Teknik penelitian kuantitatif. Termasuk teknik pengumpulan dan analisis data yang dapat dinyatakan dalam bentuk numerik. Kuesioner ini biasanya menyertakan format standar, seperti kuesioner tertutup, untuk meminimalkan potensi bias.
- Teknik penelitian kualitatif. Umumnya bertujuan untuk memperoleh informasi terkait pendapat, sikap dan perilaku individu. Mereka biasanya digunakan dalam penelitian sosial (pendidikan, kebijakan publik) dan pasar. Contoh teknik ini adalah wawancara dan kuesioner terbuka.
Dengan memperhatikan sumber informasi yang diperoleh, dikenal tiga jenis teknik penelitian:
- Teknik dokumenter. Mereka adalah mereka yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber (buku, tesis, majalah dan surat kabar, dll) dan menggunakan instrumen yang ditentukan menurut sumber tersebut. Mereka sering digunakan dalam penelitian sejarah, yang menggunakan teks-teks dari periode yang sedang dipelajari. Mereka juga digunakan dalam penelitian di bidang lain, untuk menetapkan kerangka teori penelitian.
- Teknik lapangan. Mereka adalah orang-orang yang mempromosikan pengamatan langsung terhadap objek studi dalam konteksnya, untuk mengekstraksi informasi sebanyak-banyaknya di tempat itu , yaitu di tempat itu sendiri. Mereka diterapkan dalam banyak penyelidikan yang bertujuan mempelajari perilaku, baik orang maupun kelompok.
- Teknik eksperimental. Mereka adalah yang digunakan sebagai bagian dari eksperimen, yaitu studi tentang suatu fenomena – sering kali dalam kondisi terkendali – untuk menguji hipotesis. Teknik-teknik ini merupakan ciri-ciri ilmu alam dan fisika, meskipun juga digunakan dalam jenis penelitian lain.
Contoh teknik penelitian
Beberapa contoh sederhana teknik penelitian adalah:
- Wawancara. Ini adalah teknik dokumenter kualitatif. Ini terdiri dari mengajukan pertanyaan kepada satu atau lebih individu sehubungan dengan topik yang sedang diselidiki, untuk memperoleh informasi (misalnya, tentang apa yang mereka pikirkan, rasakan atau alami, atau apa yang mereka ingat). Informasi ini kemudian dapat diolah secara statistik atau melalui metode lain. Menurut tujuan penelitian, wawancara dapat dilakukan dengan dua cara:
- Terstruktur, dengan pertanyaan tetap.
- Tidak terstruktur, dengan skema yang lebih bebas.
Sebagai teknik penelitian, wawancara sangat berguna dalam bidang ilmu-ilmu sosial.
- Pengamatan. Mendasar pada setiap prinsip ilmiah, observasi adalah teknik kualitatif yang terdiri dari persepsi penuh perhatian terhadap suatu fenomena dan deskripsinya. Untuk melaksanakannya biasanya digunakan berbagai cara: instrumen (termometer, skala, mikroskop), buku harian kerja, buku catatan, dll. Observasi diterapkan dalam berbagai tahapan proses penelitian, mulai dari perumusan masalah hingga pembuktian hipotesis dan penarikan kesimpulan. Ketika penyelidikan berlangsung, cara observasi yang lebih tepat digunakan.
- Kuesioner. Mirip dengan beberapa aspek wawancara, ini adalah serangkaian pertanyaan yang disiapkan untuk memperoleh informasi mengenai fenomena atau variabel yang diselidiki. Itu bisa dilakukan secara langsung atau virtual. Untuk mencapai tujuan penelitian, kuesioner harus dirancang dengan hati-hati, misalnya menghindari pertanyaan yang mungkin ambigu atau menimbulkan respons tertentu. Tergantung pada bentuk penyajiannya, kuesioner dapat berupa:
- Terbuka, dengan pertanyaan jawaban gratis.
- Tertutup, dengan pertanyaan yang hanya dapat dijawab ya atau tidak, atau berisi rangkaian jawaban yang telah ditentukan.
- Keripik. Dalam format tradisionalnya, ini adalah kartu yang digunakan untuk mencatat informasi. Saat ini, file digital digunakan. Berdasarkan isinya, kartu dapat diklasifikasikan menjadi:
- Lembar referensi, yang berisi data identifikasi suatu publikasi yang telah dikonsultasikan (buku, majalah, artikel, dll).
- Lembar ringkasan dan kutipan, yang berisi sintesa atau kutipan dari sumber yang dikonsultasikan.
- Lembar analisis, berisi komentar dan refleksi peneliti terhadap sumber yang dikonsultasikan, atau mengacu pada observasi yang dilakukan.
- Percobaan. Ini terdiri dari melakukan tes atau observasi terhadap variabel-variabel suatu fenomena, untuk menganalisis dampaknya.
- Dalam banyak kesempatan, fenomena yang sedang dipelajari diciptakan kembali secara artifisial di laboratorium, yang memungkinkan variabel yang dianalisis untuk dimanipulasi (misalnya, suhu suatu benda atau gaya yang diberikan padanya).
- Pada kesempatan lain, dimana fenomena tersebut tidak mungkin direproduksi di laboratorium atau menarik untuk dipelajari di lingkungannya, percobaan dilakukan dengan mengamati variabel-variabel dan, dalam kasus tertentu, membandingkannya dengan kelompok kontrol. Contoh eksperimen jenis ini adalah studi tentang fenomena meteorologi dan studi lapangan yang dilakukan dalam ilmu-ilmu sosial.
Lanjutkan dengan: Penelitian non-eksperimental
Kesimpulan
Setiap teknik penelitian memiliki kekuatan dan kelemahannya masing-masing. Memilih teknik yang tepat sangat bergantung pada tujuan penelitian, jenis data, dan konteks yang kamu teliti. Entah itu kualitatif, kuantitatif, atau campuran, yang terpenting adalah memastikan bahwa teknik yang kamu pilih benar-benar bisa menjawab pertanyaan penelitian yang kamu ajukan.
FAQ tentang Teknik Penelitian
1. Apa perbedaan utama antara penelitian kualitatif dan kuantitatif?
Penelitian kualitatif fokus pada pemahaman mendalam tentang fenomena, sementara penelitian kuantitatif lebih fokus pada pengukuran dan statistik.
2. Kapan sebaiknya menggunakan teknik penelitian campuran?
Teknik penelitian campuran cocok digunakan ketika kamu ingin mendapatkan gambaran lengkap dari suatu masalah, baik dari segi statistik maupun pemahaman mendalam.
3. Bagaimana cara memilih teknik penelitian yang tepat?
Pertimbangkan pertanyaan penelitian, jenis data yang dibutuhkan, dan sumber daya yang kamu miliki. Jika kamu butuh data angka, pilih kuantitatif. Jika ingin menggali lebih dalam, pilih kualitatif.
Semoga artikel ini membantu kamu memahami berbagai teknik penelitian dengan lebih mudah! Jangan ragu untuk mencoba teknik yang berbeda sesuai dengan kebutuhan risetmu.
Referensi
- “Penelitian”, di Wikipedia.
- “Metode dan teknik penelitian”, di Gestiopolis.
- “Teknik Penelitian”, di Portal Hubungan Masyarakat.
- “Alat dan teknik penelitian”, dalam The Access and Delivery Partnership.