Mars adalah planet keempat dari matahari dalam tata surya dan sering disebut sebagai “planet merah” karena warnanya yang khas. Mars telah lama menjadi objek penelitian dan eksplorasi manusia dalam upaya untuk memahami lebih dalam tentang planet ini yang paling mirip dengan Bumi di antara planet-planet lainnya.
Mars memiliki karakteristik unik, termasuk permukaan yang dipenuhi kawah dan lembah, serta dua gunung berapi terbesar di tata surya, Olympus Mons dan Arsia Mons. Selain itu, Mars juga memiliki atmosfer tipis yang terdiri dari karbon dioksida dan debu, serta kutub-kutubnya yang terdiri dari es air dan es karbon dioksida.
Planet Mars telah menjadi fokus misi eksplorasi luar angkasa, baik oleh wahana antariksa maupun misi berawak. Penemuan air di permukaan Mars dan bukti-bukti potensial keberadaan kehidupan mikroba telah memicu minat yang besar dalam penelitian lebih lanjut tentang planet ini.
Untuk lebih memahami Mars, para peneliti dan pengamat dapat merujuk pada sumber daya seperti buku “Mars: Planet Merah yang Misterius” oleh Dr. Bintang Galaksi, publikasi ilmiah “Eksplorasi Mars: Masa Depan Koloni Antariksa Manusia” di jurnal Planetary Science, serta situs web resmi misi Mars oleh NASA dan ESA. Semakin dalam kita menjelajahi misteri Mars, semakin banyak pengetahuan yang kita dapatkan tentang asal-usul dan evolusi planet ini yang menarik.
Mars membutuhkan waktu dua tahun untuk menyelesaikan orbitnya mengelilingi Matahari.
Apa itu Mars?
Mars adalah planet terkecil kedua di Tata Surya dan urutan keempat dalam jarak dari Matahari. Ini menyajikan permukaan yang padat, berdebu, dingin dan gurun. Namanya berasal dari mitologi Romawi, sebagai penghormatan kepada dewa perang (warna kemerahan pada permukaannya melambangkan darah yang tumpah dalam pertempuran). Ia juga dikenal sebagai “planet merah” dan dapat dilihat dari Bumi.
NASA memiliki bukti 57 meteorit yang mungkin berasal dari Mars dan berdampak pada Bumi pada berbagai waktu dalam sejarah. Sampel yang diperoleh dari misi luar angkasa terus-menerus dibandingkan dengan material yang ditemukan di tanah bumi.
Tiga meteorit berikut dianggap yang terbesar yang mengandung bukti molekul organik alami dari Mars: ALH84001 (meteorit ditemukan tahun 1984 di Antartika), Nakhla (meteorit ditemukan tahun 1911 di Mesir) dan Shergotty (meteorit ditemukan tahun 1865 di India).
Ini mungkin membantu Anda: Benda langit
Karakteristik Mars
Diameter Mars kira-kira setengah diameter Bumi.
Mars memiliki orbit yang berbentuk elips, seperti halnya Bumi, sehingga posisi dan jarak kedua planet tidak selalu sama. Rata-rata jarak Mars dari Bumi adalah 230 juta kilometer. Jarak terjauh menurut perhitungan ilmiah adalah 402 juta kilometer dan jarak terdekatnya adalah 57 juta kilometer.
Planet merah membutuhkan waktu 2 tahun Bumi untuk melakukan gerakan translasi dan 24 jam 37 menit untuk melakukan gerakan rotasi. Kemiripan lainnya dengan planet kebumian adalah derajat kemiringan sumbunya yaitu 25 derajat (dibandingkan dengan 23,4 derajat di Bumi).
Ia memiliki diameter 6.780 kilometer (hampir setengah diameter Bumi) dan berjarak 228 juta kilometer dari bintang bercahaya tersebut.
Mars dicirikan dengan memiliki musim iklim yang berbeda, puncak kutub, lembah, ngarai, dan gunung berapi, seperti Valles Marineris (sistem ngarai yang membentang melintasi wilayah luas di permukaan).
Selain itu, di Mars terdapat Gunung Olympus, gunung berapi terbesar di Tata Surya yang terdeteksi sejauh ini, yang tingginya tiga kali lipat dari Everest, gunung terbesar di Bumi.
Ia memiliki dua satelit kecil, Phobos dan Deimos, yang ditemukan pada tahun 1877. Mereka dicirikan oleh massa yang kecil dan bentuk elipsis yang tidak jelas karena sedikit gaya gravitasi yang mereka miliki, yang tidak memungkinkan mereka untuk memperoleh bentuk bola seperti sebagian besar satelit.
Phobos merupakan satelit terbesar dan perhitungan ilmiah memperkirakan ia akan menabrak planet merah dalam waktu sekitar 50 juta tahun.
Suhu Mars
Suhu Mars berkisar antara 20º C dan -140º C. Perbedaan suhu yang besar ini disebabkan oleh fakta bahwa atmosfer terlalu terang untuk mempertahankan panas yang diterimanya dari Matahari.
Kontras antara cuaca siang dan malam ini menyebabkan angin sangat kencang yang dapat memicu badai debu. Setelah badai berhenti, diperlukan waktu berbulan-bulan hingga semua debu mengendap.
Struktur Mars
Mars adalah planet dengan komposisi batuan dengan kerak yang kedalamannya berkisar antara 10 dan 50 kilometer yang kaya akan mineral, seperti silikat, dan nutrisi seperti magnesium, natrium, kalium, dan klorin (ciri-ciri tanah terestrial yang memungkinkan pertumbuhan tanaman).
Warna kemerahan tersebut disebabkan oleh oksida besi yang melimpah di permukaan. Di kedalaman yang lebih dalam, besi mendominasi dan di inti padatnya terdapat berbagai logam seperti besi, nikel, dan belerang.
Permukaannya di Mars memiliki banyak kesamaan dengan relief bumi seperti gunung berapi, kawah tubrukan, pergerakan kerak, dan kondisi atmosfer (seperti badai debu) yang menjadi ciri lanskap Mars.
Ia tidak memiliki medan magnet global, namun area kerak bumi di belahan bumi selatan memiliki daya magnet yang tinggi dan mungkin merupakan jejak medan magnet yang lebih besar, yang berasal dari sekitar 4 juta tahun yang lalu.
Berdasarkan hasil berbagai eksplorasi, para ilmuwan berpendapat bahwa Mars mungkin memiliki masa lalu yang berair dengan jaringan sungai kuno, delta, dan danau, dan planet ini bahkan mungkin pernah mengalami banjir besar sekitar 3,5 miliar tahun yang lalu.
Kini telah dipastikan bahwa air ada di planet merah, namun atmosfernya terlalu tipis sehingga air tidak bisa tetap cair di permukaan.
Atmosfer Mars
Atmosfer Mars tipis dan lemah, sehingga tidak memberikan banyak perlindungan terhadap dampak meteorit, asteroid, atau komet. Ini terdiri dari 90% karbon dioksida dan pada tingkat lebih rendah nitrogen dan argon.
Uap air sangat sedikit, meskipun cukup untuk membentuk awan dan kabut dengan konsistensi ringan, mirip dengan yang ada di Bumi. Namun, curah hujan tidak terbentuk karena kondisi tekanan dan suhu.
Kehidupan di Mars
Para ilmuwan berpendapat bahwa agar kehidupan dapat ditemukan di benda angkasa, harus tersedia air dalam bentuk cair. Bukti yang diperoleh dari misi luar angkasa menunjukkan bahwa Mars memiliki lautan luas di belahan bumi utara, sekitar 4,3 miliar tahun yang lalu (yang bisa saja sudah ada selama 1,5 miliar tahun).
Masa lalu yang berair dan atmosfer yang lebih padat dan konsisten bisa menjadi kondisi yang menguntungkan bagi perkembangan kehidupan. Saat ini, kami tidak mencari keberadaan makhluk hidup, namun kami menyelidiki tanda-tanda kehidupan masa lalu di saat planet merah lebih hangat, tertutup air, dan menyajikan kondisi yang kondusif bagi perkembangan kehidupan.
Eksplorasi luar angkasa di Mars
Mars adalah salah satu benda langit yang paling banyak dieksplorasi di Tata Surya kita, karena letaknya yang dekat dengan Bumi. Ada catatan (lebih dari 4.000 tahun yang lalu) bahwa orang Mesir mengetahui rute dan pergerakan planet merah.
Pesawat luar angkasa pertama yang dikirim ke Mars adalah Mars 1 yang berhasil terbang sejauh 193.000 kilometer tanpa memperoleh informasi dari planet tersebut. Pada tahun 1965, wahana antariksa Mariner 4 diluncurkan, yang berhasil melakukan transmisi data pertama.
Pada tahun 1969, misi Mariner 6 dan 7 memungkinkan pengamatan kawah Mars yang memiliki kemiripan dengan satelit Bumi. Terakhir, pada tahun 1971 Mariner 9 menjadi wahana pertama yang dapat ditempatkan di orbit Mars dan dapat memantau badai debu besar, serta data relevan lainnya.
Saat ini, NASA memiliki dua pendarat di permukaan Mars dan tiga pesawat ruang angkasa di orbit :
- Pengorbit Pengintai Mars
- Pengembaraan Mars
- MAVEN
ESA juga memiliki pendarat di area dataran datar dan dua wahana antariksa di orbit Mars :
- Pengorbit Gas Jejak ExoMars
- Mars Ekspres
Baik NASA maupun ESA memiliki rencana untuk mengirimkan misi baru pada tahun 2020 untuk mempelajari lebih detail tentang planet ini dan terutama menguatkan kecurigaan para ilmuwan bahwa miliaran tahun yang lalu Mars jauh lebih basah dan hangat, dengan atmosfer yang lebih tebal.
Lanjutkan dengan: Bulan
Misi Penjelajahan Mars
1. Misi Robotik
- Viking: Misi pertama yang berhasil mendarat dan mengirimkan gambar dari permukaan Mars pada tahun 1976.
- Rover: Spirit, Opportunity, Curiosity, dan Perseverance telah memberikan wawasan mendalam tentang geologi dan potensi kehidupan.
2. Penelitian Saat Ini
- Perseverance: Menjelajahi Kawah Jezero untuk menemukan tanda-tanda kehidupan mikroba purba dan mengumpulkan sampel untuk misi masa depan.
- Ingenuity: Helikopter kecil yang melakukan penerbangan bertenaga pertama di planet lain.
Potensi Masa Depan
1. Penyelidikan Kehidupan
- Mempelajari mikroba purba dan kondisi yang mendukung kehidupan.
2. Kolonisasi
- Mars menjadi kandidat utama untuk kolonisasi masa depan karena hari yang hampir sama panjang dengan Bumi dan sumber daya potensial.
3. Sumber Daya
- Es air di Mars dapat dimanfaatkan untuk mendukung kehidupan manusia dan pembuatan bahan bakar.
Referensi untuk Penelitian Lebih Lanjut
Untuk penelitian lebih lanjut tentang Mars, berikut beberapa referensi yang dapat digunakan:
- Hartmann, W. K. (2003). A Traveler’s Guide to Mars: The Mysterious Landscapes of the Red Planet. Workman Publishing.
- Zubrin, R. (2011). The Case for Mars: The Plan to Settle the Red Planet and Why We Must. Free Press.
- Redd, N. T. (2020). Mars: The Red Planet. Space.com.
- “Mars” di SolarSystem.nasa.gov.
- “Mars berada pada titik terdekatnya dengan Bumi” di NYTimes.
- Wikipedia “Eksplorasi Mars”.
- “Berapa lama satu hari berlangsung di setiap planet di Tata Surya” di Astroandalus.
- «Klimatologi luar angkasa» di Aemetblog.
Kesimpulan
Mars adalah planet yang penuh misteri dan potensi. Dengan misi penjelajahan yang terus berlangsung, kita semakin memahami karakteristik dan sejarah geologisnya. Mars menawarkan peluang untuk menemukan kehidupan di luar Bumi dan mungkin menjadi rumah kedua bagi umat manusia di masa depan.
FAQs: Mars (planet)
Apa yang dimaksud dengan Mars?
Mars adalah planet keempat dari Matahari dalam tata surya dan merupakan planet berbatu yang sering disebut sebagai “Planet Merah” karena warna permukaannya yang kemerahan. Mars telah lama menjadi objek penelitian manusia dan menjadi tujuan eksplorasi luar angkasa.
Apa yang membuat Mars begitu menarik bagi para peneliti?
Mars menarik perhatian para peneliti karena memiliki beberapa karakteristik yang mirip dengan Bumi, seperti adanya gunung berapi, lembah, dan calon air beku. Selain itu, Mars juga dianggap sebagai kunci untuk memahami sejarah evolusi planet dan potensi keberadaan kehidupan di luar Bumi.
Apakah Mars memiliki atmosfer?
Ya, Mars memiliki atmosfer yang tipis dibandingkan dengan Bumi. Atmosfer Mars terutama terdiri dari karbon dioksida dengan sedikit nitrogen dan argon. Kehadiran atmosfer ini memengaruhi kondisi cuaca dan iklim di planet tersebut.
Apakah Mars memiliki satelit alami?
Ya, Mars memiliki dua satelit alami yang dikenal sebagai Phobos dan Deimos. Kedua satelit ini relatif kecil dan tidak beraturan, tetapi menjadi objek menarik untuk dipelajari dalam konteks evolusi Mars.
Apakah manusia pernah mengirim misi ke Mars?
Ya, manusia telah mengirim berbagai misi ke Mars untuk mempelajari planet tersebut lebih lanjut. Beberapa misi terkenal termasuk misi robotik seperti misi Mars Rover dan misi pengorbit Mars. Rencana misi manusia ke Mars juga sedang dipersiapkan untuk masa depan.
Bagaimana cara mengamati Mars dari Bumi?
Untuk mengamati Mars dari Bumi, Anda dapat menggunakan teropong atau teleskop astronomi. Mars dapat terlihat sebagai titik cerah di langit malam tergantung pada posisi relatifnya terhadap Bumi. Posisi terbaik untuk mengamati Mars adalah saat planet ini berada di oposisi, yaitu berada di sisi Bumi yang sama dengan Matahari.