Pendekatan Pedagogis – Apa itu dan pendekatan apa saja yang ada?

Dalam dunia pendidikan, istilah pendekatan pedagogis sering muncul. Tapi, apa sih sebenarnya pendekatan pedagogis itu? Secara sederhana, pendekatan pedagogis adalah cara atau metode yang digunakan guru untuk mengajar. Tidak ada satu pendekatan yang benar atau salah, karena setiap pendekatan bisa disesuaikan dengan kebutuhan murid dan situasi pembelajaran.

Artikel ini akan membahas beberapa pendekatan pedagogis yang umum digunakan dan bagaimana pendekatan-pendekatan tersebut bisa diterapkan di dunia nyata, terutama dengan contoh praktis dalam kehidupan sehari-hari.

Ada berbagai cara untuk memahami pendidikan.

Apa yang dimaksud dengan pendekatan pedagogi?

Ketika kita berbicara tentang pendekatan pedagogis, kita biasanya mengacu pada konseptualisasi berbeda yang ada di sekitar fakta pendidikan, yaitu paradigma pengajaran yang mungkin berbeda, masing-masing dengan gagasannya sendiri tentang apa itu mendidik, bagaimana hal itu bisa terjadi. mekanisme mana yang ideal untuk mencapai tujuan tersebut.

Oleh karena itu, tidak ada satu pendekatan pedagogi yang mungkin, namun ada banyak pendekatan yang sangat berbeda sepanjang sejarah pendidikan. Masing-masing memberikan peran tertentu kepada pendidik, atau mengupayakan lingkungan pengajaran tertentu. Di antara mereka, tiga hal berikut dapat dibedakan:

  • Fokus eksekutif. Hal ini memberi pendidik peran sebagai “pengarah” proses pengajaran, melalui perencanaan yang terstruktur dengan baik, yang dipraktikkan melalui evaluasi sekolah, dan melalui berbagai sumber daya yang dirangkai dan diatur untuk menghargai pembelajaran dan mencegah perilaku berbahaya. Ini adalah pendekatan tradisional, tipikal aliran psikologi behaviorisme.
  • Pendekatan terapeutik. Dalam hal ini peran pendidik dianggap sebagai fasilitator, yaitu pendamping proses pembelajaran, yang misi utamanya menyalurkan pembelajaran secara bermakna, tanpa bertanggung jawab dalam pengajaran. Dalam artian, Anda harus berempati kepada siswa dan mengenal mereka sedemikian rupa sehingga Anda dapat mengatasi kesulitan masing-masing dan memberikan solusi agar setiap siswa terdidik dengan caranya masing-masing.
  • Pendekatan yang membebaskan. Menurut pendekatan ini, tugas pendidikan adalah memerdekakan, yaitu membentuk warga negara yang lebih kritis dan lebih siap menghadapi ilmu pengetahuan; dan untuk ini pendekatan konstruktivis sangat penting, di mana pendidikan adalah sesuatu yang terjadi dan dibangun di dalam kelas, bukan sesuatu yang dipaksakan atau diajarkan kepada siswa. Jadi guru harus mencapai lingkungan yang kondusif bagi pengetahuan dan merumuskan serta menguji hipotesis yang berbeda.

Lanjutkan dengan: Pedagogi

1. Pendekatan Langsung (Direct Instruction)

Pendekatan ini cukup umum di sekolah-sekolah. Guru berperan sebagai pusat pembelajaran, memberikan penjelasan langsung kepada murid. Ini cocok untuk pelajaran yang memerlukan informasi akurat dan instruksi jelas, seperti pelajaran matematika atau sains.

Contoh:

Seorang guru matematika yang sedang mengajarkan konsep pecahan mungkin akan menggunakan pendekatan langsung dengan menjelaskan langkah-langkah menghitung pecahan satu per satu di papan tulis, lalu meminta murid-murid untuk mengikuti dan mengerjakan soal.

Kelebihan:

  • Sederhana dan mudah diterapkan.
  • Cocok untuk materi yang membutuhkan penjelasan detail.

Kekurangan:

  • Kurang interaktif.
  • Murid bisa jadi pasif dan hanya mendengar tanpa terlibat aktif.

2. Pendekatan Berbasis Masalah (Problem-Based Learning)

Di pendekatan ini, murid diberikan masalah nyata yang harus mereka pecahkan. Guru berperan sebagai fasilitator, membantu murid menemukan solusi. Pendekatan ini mendorong berpikir kritis dan kerja sama tim.

Contoh:

Dalam pelajaran biologi, guru bisa memberikan kasus nyata tentang masalah lingkungan, seperti polusi air. Murid-murid kemudian diminta untuk mencari tahu penyebabnya dan menawarkan solusi. Ini membuat mereka berpikir lebih dalam dan menghubungkan teori dengan kenyataan.

Kelebihan:

  • Mendorong kreativitas dan inovasi.
  • Membuat pembelajaran terasa lebih relevan dengan dunia nyata.

Kekurangan:

  • Memerlukan waktu lebih lama.
  • Murid yang kurang aktif mungkin kesulitan mengikuti.

3. Pendekatan Kolaboratif (Collaborative Learning)

Pendekatan ini menekankan kerja kelompok. Murid diajak untuk bekerja sama dalam menyelesaikan tugas atau proyek. Hasilnya, mereka belajar untuk berkomunikasi, berbagi ide, dan menghargai pendapat orang lain.

Contoh:

Seorang guru bahasa Indonesia bisa meminta murid-murid untuk bekerja dalam kelompok dan membuat cerita pendek. Setiap anggota kelompok berkontribusi menyusun cerita, dan mereka saling memberi masukan untuk menyempurnakan hasil akhirnya.

Kelebihan:

  • Mendorong kerja sama dan komunikasi.
  • Murid dapat belajar dari satu sama lain.

Kekurangan:

  • Tidak semua murid aktif berkontribusi.
  • Kadang sulit mengatur waktu dan tanggung jawab.

4. Pendekatan Berbasis Teknologi

Di era digital ini, teknologi sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, termasuk dalam dunia pendidikan. Pendekatan berbasis teknologi memungkinkan pembelajaran dilakukan melalui media digital, seperti video, aplikasi, atau platform online.

Contoh:

Guru sejarah bisa menggunakan video dokumenter untuk menjelaskan peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah. Atau, guru bahasa Inggris bisa memanfaatkan aplikasi pembelajaran bahasa untuk melatih keterampilan mendengarkan dan berbicara murid.

Kelebihan:

  • Membuat pembelajaran lebih interaktif dan menarik.
  • Dapat diakses kapan saja dan di mana saja.

Kekurangan:

  • Tidak semua murid memiliki akses yang sama terhadap teknologi.
  • Terlalu banyak teknologi bisa membuat murid terganggu atau kurang fokus.

5. Pendekatan Diferensiasi (Differentiated Instruction)

Setiap murid memiliki gaya belajar yang berbeda. Pendekatan diferensiasi memungkinkan guru untuk menyesuaikan metode pembelajaran dengan kebutuhan setiap murid. Beberapa murid mungkin lebih suka belajar dengan visual, sementara yang lain lebih suka dengan cara mendengarkan.

Contoh:

Dalam pelajaran seni, guru bisa memberikan kebebasan kepada murid untuk memilih media yang mereka sukai, seperti menggambar, melukis, atau membuat patung. Pendekatan ini memungkinkan murid untuk mengekspresikan diri sesuai dengan minat dan bakat mereka.

Kelebihan:

  • Memenuhi kebutuhan individu.
  • Membuat murid merasa lebih dipahami dan dihargai.

Kekurangan:

  • Memerlukan perencanaan yang lebih rumit.
  • Guru harus mampu mengelola banyak gaya belajar sekaligus.

Kesimpulan

Tidak ada satu pendekatan pedagogis yang paling tepat untuk semua situasi. Setiap guru harus bisa mengenali kebutuhan murid-muridnya dan menyesuaikan metode yang digunakan. Dengan menggunakan berbagai pendekatan ini, proses belajar-mengajar bisa menjadi lebih dinamismenyenangkan, dan efektif.

FAQ tentang Pendekatan Pedagogis

1. Apa bedanya pendekatan pedagogis dengan metode pengajaran?
Pendekatan pedagogis adalah filosofi atau strategi umum dalam mengajar, sementara metode pengajaran lebih spesifik, seperti teknik atau langkah-langkah yang digunakan dalam satu sesi pembelajaran.

2. Bagaimana cara memilih pendekatan yang tepat?
Pertimbangkan tujuan pembelajaran, karakteristik murid, dan materi yang diajarkan. Pendekatan yang tepat akan membuat pembelajaran lebih efektif dan menarik.

3. Apakah pendekatan pedagogis bisa digabungkan?
Tentu! Banyak guru menggunakan kombinasi beberapa pendekatan untuk menjaga pembelajaran tetap bervariasi dan menarik.

Dengan memahami dan menerapkan pendekatan yang tepat, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih positif dan mendukung kesuksesan murid-muridnya.

Referensi

  • “Pendekatan mengajar” oleh Gary Fenstermacher dan Jonas Soltis di Terras.edu.ar.
  • “Pendidikan: pendekatan pedagogi dan didaktik kontemporer” (video) di TELDE.
  • “3 pendekatan pedagogis yang dapat Anda coba” di Concordia University (Meksiko).
Updated: 01/10/2024 — 05:16