Kamu mungkin pernah mendengar kata metodologi dalam kehidupan sehari-hari, terutama jika sedang melakukan penelitian atau proyek ilmiah. Tapi, sebenarnya apa sih metodologi itu? Dalam artikel ini, kita akan membahas secara santai tentang apa itu metodologi, mengapa penting dalam penelitian, dan beberapa contoh penerapannya.
Metodologi penelitian merupakan hal mendasar dalam mempelajari ilmu pengetahuan.
Apa itu metodologi?
Metodologi adalah disiplin ilmu yang mempelajari sekumpulan teknik atau metode yang digunakan dalam penelitian ilmiah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ini adalah bagian mendasar untuk studi sains.
Semua metode penelitian harus mengikuti suatu metodologi, yang menggunakan teori normatif, deskriptif dan komparatif tentang metode tersebut, ditambah dengan prosedur peneliti.
Lihat juga: Metode induktif
Mengapa Metodologi Penting?
Metodologi penting karena membantu mengatur penelitian agar prosesnya berjalan dengan rapi dan hasilnya bisa dipercaya. Tanpa metodologi yang jelas, penelitian bisa jadi berantakan dan tidak konsisten. Metodologi juga membantu peneliti lain memahami bagaimana penelitian dilakukan dan apakah hasilnya bisa diterapkan atau digeneralisasi ke situasi lain.
Manfaat Metodologi dalam Penelitian:
- Meningkatkan kredibilitas penelitian.
- Menjamin konsistensi dalam pengumpulan dan analisis data.
- Memudahkan peneliti lain untuk mereplikasi penelitian tersebut.
Contoh:
Kalau kamu memilih metodologi penelitian kualitatif, maka pendekatan kamu mungkin akan lebih mendalam dan berfokus pada pemahaman pengalaman atau persepsi individu. Sedangkan, jika kamu memilih metodologi penelitian kuantitatif, fokusmu akan lebih pada pengukuran yang bisa dinyatakan dalam angka, seperti statistik.
Jenis-Jenis Metodologi Penelitian
Ada berbagai jenis metodologi yang bisa digunakan dalam penelitian, tergantung pada jenis pertanyaan penelitian dan tujuan yang ingin dicapai. Berikut adalah beberapa metodologi yang paling umum digunakan:
3.1. Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif berfokus pada pemahaman mendalam tentang suatu fenomena. Data yang dikumpulkan biasanya berupa kata-kata atau narasi, bukan angka. Penelitian ini cocok untuk topik-topik yang membutuhkan eksplorasi lebih dalam tentang perasaan, pengalaman, atau persepsi.
Contoh:
Kamu ingin meneliti bagaimana remaja di kota besar menghadapi tekanan sosial dari media sosial. Dalam penelitian ini, kamu bisa melakukan wawancara mendalam dengan beberapa remaja dan menggali bagaimana mereka merasakan tekanan tersebut. Daripada mengukur berapa banyak waktu yang mereka habiskan di media sosial (yang lebih kuantitatif), kamu lebih fokus pada cerita dan perasaan mereka.
Teknik yang Digunakan:
- Wawancara mendalam.
- Focus Group Discussion (FGD).
- Observasi partisipatif.
3.2. Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif lebih berfokus pada angka dan statistik. Data yang dikumpulkan biasanya dalam bentuk angka, lalu dianalisis menggunakan metode statistik. Penelitian ini cocok jika kamu ingin mengukur atau menguji sesuatu secara lebih objektif.
Contoh:
Kamu ingin mengetahui berapa persen remaja di kotamu yang mengalami tekanan karena media sosial. Kamu bisa membuat kuesioner dan mengirimkannya ke sejumlah remaja, lalu menghitung hasilnya untuk mendapatkan data statistik, seperti berapa persen dari responden yang merasa cemas karena media sosial.
Teknik yang Digunakan:
- Survei dengan kuesioner terstruktur.
- Eksperimen di laboratorium atau di lapangan.
- Analisis statistik.
3.3. Penelitian Campuran (Mixed Methods)
Sesuai namanya, penelitian campuran menggabungkan penelitian kualitatif dan kuantitatif. Jadi, kamu bisa mendapatkan gambaran yang lebih lengkap dari suatu masalah. Biasanya, peneliti akan memulai dengan satu metode (misalnya, kuantitatif untuk mengukur sesuatu), lalu melanjutkan dengan metode lainnya (misalnya, kualitatif untuk menggali alasan di balik hasil tersebut).
Contoh:
Kamu ingin tahu berapa banyak remaja yang merasa cemas karena media sosial (kuantitatif), tapi kamu juga ingin tahu mengapa mereka merasa seperti itu (kualitatif). Jadi, kamu bisa memulai dengan survei untuk mendapatkan data statistik, lalu melakukan wawancara untuk menggali lebih dalam tentang alasan di balik kecemasan tersebut.
Teknik yang Digunakan:
- Kombinasi antara survei dan wawancara.
- Eksperimen diikuti dengan diskusi kelompok.
3.4. Penelitian Tindakan (Action Research)
Penelitian tindakan biasanya dilakukan oleh seseorang yang terlibat langsung dalam masalah yang sedang diteliti, misalnya seorang guru yang meneliti cara meningkatkan kualitas belajar di kelasnya. Metodologi ini berfokus pada memecahkan masalah langsung di lapangan, dengan melibatkan partisipasi dari pihak yang terlibat.
Contoh:
Seorang guru ingin memperbaiki metode pengajaran di kelasnya. Guru tersebut mengadakan penelitian tindakan dengan menerapkan metode pengajaran baru dan mengamati bagaimana siswa merespons selama beberapa minggu. Berdasarkan pengamatan tersebut, guru melakukan perubahan dan menilai apakah metode baru tersebut lebih efektif.
Teknik yang Digunakan:
- Observasi langsung terhadap perubahan yang terjadi.
- Refleksi bersama partisipan (misalnya, guru dan siswa).
- Eksperimen praktis di lapangan.
Metodologi investigasi
Metodologi penelitian adalah disiplin ilmu yang bertanggung jawab untuk mendefinisikan, mengklasifikasikan, dan mensistematisasikan serangkaian teknik dan sistem yang digunakan dalam penyelidikan ilmiah tertentu.
Ada konsensus mengenai validitas teknik penelitian seperti observasi, eksperimen dan statistik berdasarkan survei atau kuesioner.
Penting untuk menentukan metodologi yang akan digunakan dalam setiap investigasi sesuai dengan bidang tindakannya. Metodologi penelitian berupaya mengoptimalkan strategi untuk menganalisis efektivitas metode tindakan.
Metodologi penelitian dalam ilmu-ilmu kemanusiaan seperti sejarah tentu melibatkan sumber-sumber dan keandalannya. Di sisi lain, ilmu-ilmu formal lah yang memberikan kontribusi paling besar terhadap pengembangan metode melalui metodologi. Berkat merekalah dikenal metode ilmiah yang didasarkan pada reproduktifitas pengetahuan dan falsifiabilitasnya (kemungkinan terbantahkan).
Ada berbagai metode yang memahami dan mempelajari metodologi, seperti empiris-analitis, hipotetis-deduktif, logis-deduktif atau induktif.
Jenis penelitian
Penelitian adalah proses di mana metode diterapkan untuk menjelaskan fenomena. Tergantung pada objek penelitiannya, penyelidikan diklasifikasikan menjadi:
- Investigasi eksplorasi. Menganalisis dan menyelidiki aspek realitas yang masih belum diketahui.
- Penelitian deskriptif. Ini secara mendalam dan lengkap menggambarkan sebagian dari realitas atau fenomena.
- Penelitian penjelasan. Menjelaskan penyebab dan akibat dari suatu fenomena.
- Penelitian Korelasi. Ini berusaha untuk membangun hubungan yang ada antara dua fenomena.
Metodologi proyek
Metodologi suatu proyek mencakup semua langkah dan prosedur yang harus dilakukan untuk menyelesaikan suatu proyek tertentu. Metodologi ini dapat diterapkan pada semua jenis proyek di berbagai bidang dan merupakan elemen kunci dalam mencapai tujuan.
Langkah-langkah yang harus diikuti bervariasi tergantung pada proyeknya, tetapi biasanya berupa pengorganisasian, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian. Langkah-langkah ini mencakup aktivitas spesifik seperti koordinasi kelompok kerja, administrasi sumber daya, atau penentuan tujuan.
Metodologi dan metode
Penting untuk mengetahui perbedaan antara metodologi dan metode, dua istilah yang sangat terkait, tetapi dengan arti yang berbeda. Sedangkan metode adalah rencana yang ingin dicapai ilmuwan obyektif, metodologi adalah ilmu yang mempelajari metode-metode tersebut, tidak berhenti pada validitas pragmatis, tetapi –tepatnya– pada validitas metodologis.
Misalnya: Dalam kasus metode ilmiah, berkat metodologilah dimungkinkan untuk merancang sistem logis yang digunakan untuk menghasilkan pengetahuan ilmiah.
Perbedaan Metode dan Metodologi:
- Metode adalah cara spesifik yang digunakan dalam pengumpulan data, seperti wawancara, survei, atau eksperimen.
- Metodologi lebih luas; ia mencakup pendekatan umum yang digunakan dalam penelitian, termasuk filosofi di balik pemilihan metode tersebut.
Contoh:
Jika kamu sedang meneliti tentang pengaruh media sosial terhadap kesehatan mental anak remaja, kamu harus memilih metodologi yang tepat. Metodologi ini akan mencakup bagaimana kamu mengumpulkan data (apakah melalui survei, wawancara, atau observasi), bagaimana kamu menganalisis data, hingga bagaimana kamu menyusun kesimpulannya.
Selengkapnya di: Metode
Contoh Aplikasi Metodologi dalam Penelitian
Untuk membantu kamu lebih memahami bagaimana metodologi diterapkan, berikut adalah contoh penelitian dengan penerapan metodologi yang berbeda:
Contoh 1: Penelitian Kualitatif
Judul: “Pengalaman Pelajar SMA Selama Pandemi: Studi Kualitatif”
Metodologi: Penelitian kualitatif dengan wawancara mendalam terhadap 10 pelajar SMA.
Hasil: Dari wawancara, ditemukan bahwa sebagian besar siswa merasa kesulitan beradaptasi dengan pembelajaran daring, terutama karena kurangnya interaksi sosial dengan teman-teman mereka.
Contoh 2: Penelitian Kuantitatif
Judul: “Studi Korelasi Antara Durasi Belajar Online dan Nilai Ujian di SMA X”
Metodologi: Penelitian kuantitatif dengan survei terhadap 100 siswa SMA X.
Hasil: Ditemukan bahwa ada korelasi positif antara durasi belajar online dengan nilai ujian, meskipun tidak terlalu signifikan.
Contoh 3: Penelitian Campuran
Judul: “Efektivitas Pembelajaran Daring: Studi Campuran di SMA Kota Y”
Metodologi: Penelitian campuran dengan survei awal untuk mengukur kepuasan siswa, dilanjutkan dengan wawancara mendalam terhadap beberapa siswa untuk menggali lebih dalam tentang alasan di balik hasil survei.
Hasil: Survei menunjukkan 60% siswa merasa puas dengan pembelajaran daring, namun wawancara mengungkapkan bahwa siswa yang puas lebih suka belajar mandiri, sementara yang tidak puas merasa kesulitan karena kurangnya arahan dari guru.
Kesimpulan
Metodologi adalah elemen penting dalam penelitian yang membantu peneliti menentukan cara terbaik untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan data. Dengan memilih metodologi yang tepat, penelitian bisa menjadi lebih efektif dan relevan. Entah itu kualitatif, kuantitatif, atau campuran, metodologi yang dipilih harus sesuai dengan pertanyaan penelitian dan tujuan yang ingin dicapai.
FAQ tentang Metodologi
1. Apa perbedaan antara metode dan metodologi?
Metode adalah cara spesifik untuk mengumpulkan data, sementara metodologi mencakup keseluruhan pendekatan dalam penelitian, termasuk metode, analisis, dan filosofi di baliknya.
2. Bagaimana cara memilih metodologi yang tepat?
Pertimbangkan pertanyaan penelitian dan jenis data yang ingin kamu kumpulkan. Jika kamu ingin menggali pemahaman mendalam, pilih kualitatif. Jika ingin mengukur sesuatu, pilih kuantitatif. Jika butuh keduanya, mixed methods mungkin cocok.
3. Apakah metodologi bisa digabungkan?
Ya, dalam penelitian campuran (mixed methods), peneliti menggabungkan pendekatan kualitatif dan kuantitatif untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap.
Referensi
- “Metodologi” dalam Kamus Cambridge.
- “Metodologi proyek: semua yang harus Anda perhitungkan” di EAE Business School.
- “Metodologi” di Wikipedia.
- “Identitas dan diferensiasi antara metode dan metodologi” dalam Scielo.
- “Metodologi penelitian: mengapa?” di CLACSO.