Kaitan Antara Mulas dan Kolesterol

Kolesterol merupakan zat yang mirip lemak di dalam tubuh. Kolesterol tinggi biasanya tidak menimbulkan gejala yang nyata, meskipun dapat menyebabkan risiko kesehatan utama seperti serangan jantung dan stroke. Sebagian besar kolesterol dalam tubuh kita diproduksi di hati, meski sebagian berasal dari makanan yang kita makan. Tubuh membutuhkan kolesterol, karena penting untuk membran sel tubuh dan produksi hormon tertentu, dan membantu bertindak sebagai penyekat saraf Anda. Kolesterol juga membantu pembuatan empedu (yang disimpan di kantong empedu dan membantu mencerna lemak).

GIPhotoStock / Getty Images

Ketika Ada Kadar Kolesterol Tinggi Dalam Tubuh

Ada berbagai cara untuk mengukur kolesterol dalam tubuh. Anda mungkin akrab dengan kolesterol total, kolesterol LDL—juga dikenal sebagai kolesterol jahat, dan HDL—alias kolesterol baik, dan bagaimana kadar ini memengaruhi kesehatan jantung. Anda mungkin juga tahu bahwa terlalu banyak zat berlemak ini juga dapat menyebabkan penumpukan lemak di arteri, yang dapat menyebabkan aterosklerosis, penyakit yang memperlambat atau menghentikan aliran darah.

Tetapi memiliki terlalu banyak kolesterol dalam tubuh dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya, khususnya dapat menyebabkan pembentukan batu empedu. Ada dua jenis batu empedu — batu kolesterol dan batu pigmen. Batu kolesterol sebagian besar terbuat dari kolesterol yang mengeras, dan biasanya berwarna hijau kekuningan, sedangkan batu pigmen terbuat dari bilirubin, dan batu biasanya berukuran kecil dan berwarna gelap. Batu kolesterol adalah jenis batu empedu yang paling umum berkembang, terjadi pada sekitar 80% pasien dengan batu empedu.

Batu empedu bisa sekecil butiran pasir atau sebesar bola golf. Batu yang lebih kecil lebih umum, meskipun batu yang lebih besar berkembang.

Mungkinkah Mulas Menjadi Tanda Kolesterol Tinggi?

Batu empedu atau penyakit kandung empedu mengintai secara diam-diam pada sekitar 80% orang yang terkena dampaknya. 20% lainnya mungkin mengalami rasa sakit yang hebat, atau yang umumnya dikenal sebagai “serangan kandung empedu”, yang mungkin sering terjadi setelah makan makanan berlemak.

Terkadang gejala batu empedu bisa disalahartikan sebagai sakit maag karena orang lebih mengenal sakit maag. Tetapi kondisinya berbeda satu sama lain.

Gejala batu empedu meliputi:

  • Nyeri di perut bagian atas yang memburuk dengan cepat dan dapat berlangsung dari beberapa menit hingga beberapa jam
  • Nyeri di punggung di antara tulang belikat
  • Nyeri di bawah bahu kanan
  • Mual dan/atau muntah
  • Perut kembung
  • Intoleransi makanan berlemak
  • Gas
  • Gangguan pencernaan

Jika Anda memiliki salah satu dari gejala di atas bersamaan dengan salah satu dari gejala berikut, Anda harus segera menemui penyedia layanan kesehatan Anda:

  • Panas dingin
  • Demam ringan
  • Penyakit kuning (warna kekuningan pada kulit atau bagian putih mata)
  • Kotoran berwarna tanah liat
  • Nyeri yang berlangsung selama lebih dari enam jam

Pada titik ini, penyedia layanan kesehatan Anda mungkin memesan tes fungsi hati dan USG perut. Penyedia layanan kesehatan Anda juga dapat memilih untuk menjalankan tes ini jika Anda menderita gejala perut atau gastrointestinal kronis.

5 Sumber Verywell Health hanya menggunakan sumber berkualitas tinggi, termasuk studi peer-review, untuk mendukung fakta dalam artikel kami. Baca proses editorial kami untuk mempelajari lebih lanjut tentang cara kami memeriksa fakta dan menjaga agar konten kami tetap akurat, andal, dan tepercaya.

  1. Penerbitan Kesehatan Harvard. Cara membuatnya: produksi kolesterol dalam tubuh Anda.
  2. Batu empedu.
  3. Kedokteran John Hopkins. Penyakit batu empedu.
  4. Ibrahim M, Sarvepalli S, Morris-stiff G, dkk. Batu empedu: Perhatikan dan tunggu, atau campur tangan?. Cleve Clin J Med . 2018;85(4):323-331. doi:10.3949.ccjm.85a.17035
  5. Institut Nasional Diabetes dan Penyakit Pencernaan dan Ginjal. Gejala dan penyebab batu empedu.

Oleh Sharon Gillson
Sharon Gillson adalah seorang penulis yang hidup dengan dan meliput GERD dan masalah pencernaan lainnya.

Lihat Proses Editorial Kami Temui Dewan Pakar Medis Kami Bagikan Umpan Balik Apakah halaman ini membantu? Terima kasih atas umpan balik Anda! Apa tanggapan Anda? Lainnya Bermanfaat Laporkan Kesalahan

Updated: 25/10/2025 — 10:20