Apa itu Retinopati Diabetik?

Retinopati diabetik terjadi akibat kerusakan pembuluh darah di retina—lapisan jaringan peka cahaya di bagian belakang mata. Kondisi ini merupakan komplikasi dari diabetes tipe 1 dan tipe 2, dan dapat mengakibatkan masalah penglihatan mulai dari kabur hingga masalah melihat warna dan banyak lagi. Jika tidak diobati, kebutaan dapat terjadi.

Memiliki kadar glukosa (gula) dalam darah yang tidak terkontrol dengan baik merupakan faktor risiko utama untuk kondisi ini, yang merupakan penyebab paling umum gangguan penglihatan dan kebutaan di kalangan orang dewasa di Amerika Serikat.

Menurut National Eye Institute, lebih dari 7 juta orang Amerika menderita retinopati diabetik—jumlah yang diperkirakan akan meningkat hampir dua kali lipat pada tahun 2050. Namun, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) melaporkan bahwa 90% kebutaan yang disebabkan oleh diabetes dapat dicegah.

Retinopati diabetik terjadi akibat kerusakan pembuluh darah di retina. GB

Tahapan Retinopati Diabetik

Retinopati diabetik mempengaruhi kedua mata, biasanya berkembang melalui empat fase berbeda. Masing-masing dibedakan berdasarkan derajat dan jenis kerusakan retina.

Tahap Retinopati Diabetik

Kerusakan pada Mata

Retinopati diabetik nonproliferatif ringan (NPDR)

Area kecil pembengkakan (mikroaneurisma) dapat mengeluarkan cairan ke retina.

Retinopati diabetik nonproliferatif sedang

Perubahan pembuluh darah mencegah darah dikirim ke retina, memicu pembengkakan yang disebut edema makula diabetik (DME).

Retinopati diabetik nonproliferatif berat

Peningkatan penyumbatan aliran darah membuat retina kehilangan darah yang dibutuhkan untuk menumbuhkan pembuluh baru. Protein yang disebut faktor pertumbuhan muncul di area di mana hal ini terjadi.

Retinopati diabetik proliferatif (PDR)

Penyumbatan total aliran darah menyebabkan pertumbuhan pembuluh darah abnormal dan rapuh di dalam retina dan vitreous, zat bening seperti jeli di tengah mata. Jaringan parut dapat terbentuk, yang dapat menyebabkan retina menjauh dari jaringan di bawahnya. Ini, disebut ablasi retina, dapat menyebabkan kebutaan permanen.

Apa itu Retina Lepas?

Gejala Retinopati Diabetik

Pada tahap awal, retinopati diabetik dapat menghasilkan sedikit gejala, jika ada. Seiring perkembangannya, masalah dengan penglihatan seseorang akan muncul dan memburuk jika kondisinya tidak ditangani. Mereka dapat mencakup:

  • Floaters (bintik, bintik, titik, atau bentuk lain yang tampak mengambang di bidang penglihatan)
  • Penglihatan kabur
  • Fokus yang masuk dan keluar
  • Gangguan penglihatan warna
  • Penyumbatan penglihatan (biasanya karena pendarahan besar di dalam mata)
  • Kesulitan melihat di malam hari
  • Kehilangan penglihatan

Menyebabkan

Retinopati diabetik terjadi ketika kadar glukosa darah tidak terkontrol secara adekuat.

Kadar gula darah yang tinggi (hiperglikemia) melemahkan pembuluh darah, menyebabkan cairan bocor ke retina dan vitreous, dan mendorong pembuluh darah baru yang lemah untuk tumbuh.

Retina bergantung pada pasokan pembuluh darah yang kaya. Tanpanya, mereka tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya untuk menyerap cahaya dan mengirimkan sinyal melalui saraf optik ke otak untuk diinterpretasikan.

Semakin lama seseorang menderita diabetes yang tidak terkontrol, semakin besar kemungkinan mereka untuk mengembangkan retinopati diabetik.

Wanita dengan diabetes yang hamil atau yang mengalami diabetes gestasional berisiko lebih tinggi, seperti halnya orang Latinx, Amerika Asli, dan Afrika-Amerika. Merokok juga meningkatkan risiko retinopati diabetik.

Komplikasi diabetes tertentu juga terkait dengan perkembangan retinopati diabetik—khususnya, tekanan darah tinggi (hipertensi) dan kolesterol tinggi.

Diagnosa

Oleh Troy Bedinghaus, OD
Troy L. Bedinghau s, OD, dokter optometri bersertifikat, pemilik Lakewood Family Eye Care di Florida. Dia adalah anggota aktif dari American Optometric Association.

Lihat Proses Editorial Kami Temui Dewan Pakar Medis Kami Bagikan Umpan Balik Apakah halaman ini membantu? Terima kasih atas umpan balik Anda! Apa tanggapan Anda? Lainnya Bermanfaat Laporkan Kesalahan

Updated: 13/12/2025 — 21:20