Litosfer – Konsep, lapisan, jenis dan karakteristik

Litosfer – Konsep, lapisan, jenis dan karakteristik

Relevant Data:

  1. Kerak Benua: Kerak benua terdiri dari batuan granit yang lebih ringan dan lebih tebal dibandingkan dengan kerak samudra. Kerak benua membentuk daratan dan memiliki ketebalan rata-rata sekitar 30 hingga 50 kilometer.
  2. Kerak Samudra: Kerak samudra terdiri dari batuan basalt yang lebih padat dan lebih tipis dibandingkan dengan kerak benua. Kerak samudra membentuk dasar samudra dan memiliki ketebalan rata-rata sekitar 5 hingga 10 kilometer.
  3. Pergerakan Lempeng Tektonik: Litosfer terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik yang bergerak secara lambat namun konstan. Ada tiga jenis pergerakan lempeng tektonik, yaitu konvergen (berkumpul), divergen (bercerai), dan transform (geser). Pergerakan ini menyebabkan terbentuknya pegunungan, lembah samudera, dan gempa bumi.
  4. Zona Subduksi: Zona subduksi terjadi ketika lempeng tektonik bertemu dan salah satu lempeng tenggelam di bawah lempeng lainnya. Proses ini dapat membentuk palung laut dalam, seperti Palung Mariana di Samudra Pasifik.

Explanation:
Litosfer adalah lapisan terluar Bumi yang terdiri dari kerak benua dan kerak samudra. Kerak benua terletak di bawah daratan, sementara kerak samudra terletak di bawah dasar samudra. Perbedaan utama antara kerak benua dan kerak samudra terletak pada komposisi dan ketebalannya. Kerak benua terdiri dari batuan granit yang lebih ringan dan tebal, sedangkan kerak samudra terdiri dari batuan basalt yang lebih padat dan tipis.

Litosfer berperan penting dalam pergerakan lempeng tektonik. Lempeng tektonik adalah potongan-potongan besar litosfer yang bergerak secara lambat namun konstan. Ada tiga jenis pergerakan lempeng tektonik. Pertama, pergerakan konvergen terjadi ketika dua lempeng tektonik bertemu dan saling bergerak ke arah satu sama lain. Ini menyebabkan salah satu lempeng tenggelam di bawah lempeng lainnya, membentuk zona subduksi. Kedua, pergerakan divergen terjadi ketika dua lempeng tektonik bergerak menjauh satu sama lain. Hal ini terjadi di dasar samudera dan menyebabkan terbentuknya lembah samudera. Ketiga, pergerakan transform terjadi ketika dua lempeng tektonik bergerak sejajar tetapi berlawanan arah. Ini menghasilkan aktivitas sesar dan sering menyebabkan gempa bumi.

Pergerakan lempeng tektonik di litosfer memiliki dampak besar terhadap pembentukan fitur geologis seperti pegunungan, lembah samudera, dan palung laut dalam. Ketika dua lempeng bertemu, batuan di bagian depan lempeng yang tenggelam dapat meleleh dan membentuk gunung berapi. Zona subduksi juga dapat menghasilkan palung laut dalam seperti Palung Mariana di Samudra Pasifik, yang merupakan palung laut terdalam di dunia.

Litosfer juga berperan dalam proses pembentukan gempa bumi. Ketika lempeng tektonik terkunci atau terjepit, energi yang terakumulasi dapat dilepaskan secara tiba-tiba, menyebabkan gonResources:

  1. Tarbuck, E.J., Lutgens, F.K., & Tasa, D. (2014). Earth Science. Pearson Education.
    • Buku ini memberikan pemahaman mendalam tentang ilmu bumi, termasuk litosfer dan pergerakan lempeng tektonik.
  2. Akihiko, I. (2019). Plate Tectonics: How it Works. Wiley-Blackwell.
    • Buku ini menjelaskan secara rinci tentang pergerakan lempeng tektonik dan dampaknya terhadap litosfer.
  3. National Geographic. (n.d.). Plate Tectonics. Retrieved from https://www.nationalgeographic.org/encyclopedia/plate-tectonics/
    • Sumber ini menyediakan penjelasan visual dan artikel pendek tentang litosfer dan pergerakan lempeng tektonik.
  4. Khan Academy. (n.d.). Plate Tectonics. Retrieved from https://www.khanacademy.org/science/high-school-biology/hs-earth-science/hs-plate-tectonics
    • Khan Academy menyediakan video dan materi pembelajaran interaktif tentang litosfer dan pergerakan lempeng tektonik.
  5. Geological Society of America. (n.d.). Plate Tectonics. Retrieved from https://www.geosociety.org/gsatoday/science/G303A/article.htm
    • Artikel ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang litosfer dan pergerakan lempeng tektonik dari perspektif ilmu geologi.
Litosfer adalah lapisan terluar Bumi yang terdiri dari kerak benua dan kerak samudra. Litosfer merupakan bagian dari kulit Bumi yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya pergerakan lempeng tektonik. Litosfer memiliki karakteristik yang berbeda-beda, tergantung pada jenis kerak yang membentuknya. Pergerakan dan interaksi lempeng tektonik di litosfer memiliki dampak besar terhadap pembentukan gunung, terjadinya gempa bumi, dan terbentuknya lembah samudera.

Litosfer meliputi kerak bumi dan bagian atas mantel.

Apa itu litosfer?

Litosfer atau litosfer adalah lapisan planet bumi yang paling padat dan paling dangkal, yaitu yang paling kaku dan terluar dari semuanya. Ini dibentuk oleh kerak bumi dan lapisan atas mantel bumi dan merupakan permukaan terdingin di planet ini, tempat semua makhluk hidup hidup.

Istilah litosfer berasal dari kata Yunani lithos (“batu”) dan sphaíra (“bola”). Lapisan ini merupakan bagian dari geosfer (yang merupakan bagian padat planet) dan ketebalannya bervariasi. Tidak mudah untuk menentukan secara pasti di mana litosfer dimulai dan berakhir, meskipun atmosfer dan astenosfer (zona mantel atas) sering digunakan sebagai batasnya.

Ada dua jenis litosfer:

  • litosfer benua. Itu terdiri dari kerak benua (yaitu benua) dan wilayah terluar mantel bumi. Sebagian besar terdiri dari batu jenis granit dan tebalnya mencapai sekitar 120 km.
  • Litosfer samudera. Ini adalah bagian kerak bumi yang membentuk dasar laut. Lapisan ini jauh lebih tipis dibandingkan lapisan benua (tebalnya hanya 65 km) dan sebagian besar terdiri dari batuan basaltik.

Litosfer terfragmentasi menjadi blok-blok berbeda yang dikenal sebagai lempeng tektonik (atau lempeng litosfer) tempat kerak bumi berada. Lempeng-lempeng ini bergerak beberapa sentimeter dalam setahun. Pergerakan lempeng terjadi karena arus konveksi dan dapat menyebabkan gesekan atau pemisahan antar lempeng, sehingga menimbulkan proses seperti orogenesis (pembentukan pegunungan dan ciri geografis) dan magmatisme atau vulkanisme.

Lihat juga: Lapisan Bumi

Pengertian Litosfer

Litosfer berasal dari bahasa Yunani “lithos” yang berarti batu, dan “sphaira” yang berarti bola. Secara sederhana, litosfer adalah lapisan terluar dari planet berbatu seperti Bumi. Litosfer mencakup kerak bumi dan bagian atas mantel yang kaku.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), litosfer adalah lapisan terluar bumi yang terdiri atas kerak dan bagian atas mantel yang keras.

Karakteristik litosfer

Beberapa ciri-ciri litosfer adalah:

  • Lokasi. Litosfer adalah salah satu lapisan bumi dan terdiri dari permukaan bumi dan lapisan luar mantel bumi. Keduanya adalah lapisan terluar planet ini.
  • Ukuran. Litosfer mempunyai luas yang bervariasi, biasanya kedalamannya 100 atau 150 km.
  • Suhu. Litosfer memiliki suhu yang bervariasi tergantung pada lokasi dan kedalaman bumi yang berbeda: di permukaan bumi, misalnya, suhunya sama dengan suhu lingkungan. Suhu litosfer meningkat saat Anda turun dan di zona luar mantel suhunya bisa melebihi 1000 °C.
  • Fungsi. Litosfer merupakan lapisan fundamental bagi perkembangan kehidupan di planet bumi karena meliputi permukaan bumi yang merupakan lapisan yang menampung organisme hidup. Berkat kondisi fisik dan kimia yang disediakan oleh lapisan inilah tumbuhan, hewan, dan manusia dapat berkembang di Bumi.
  • Struktur. Litosfer adalah lapisan padat dan kaku yang dibentuk oleh berbagai jenis bahan, seperti silikat atau logam. Itu terdiri dari lempeng tektonik yang merupakan pecahan besar batuan padat yang terus bergerak.

Struktur dan Komposisi Litosfer

Litosfer terdiri dari dua bagian utama: kerak bumi dan bagian atas mantel yang kaku. Berikut adalah penjelasan lebih detail tentang kedua bagian tersebut:

1. Kerak Bumi

Kerak bumi adalah lapisan paling luar dari litosfer dan memiliki ketebalan yang bervariasi antara 5 hingga 70 kilometer. Kerak bumi terbagi menjadi dua jenis utama:

  • Kerak Benua: Kerak benua lebih tebal (sekitar 30-70 km) dan terdiri dari batuan granit yang lebih ringan.
  • Kerak Samudra: Kerak samudra lebih tipis (sekitar 5-10 km) dan terdiri dari batuan basal yang lebih berat.

2. Mantel Atas

Bagian atas mantel yang kaku adalah lapisan di bawah kerak bumi yang mencapai kedalaman sekitar 100 kilometer. Bagian ini terdiri dari batuan peridotit yang kaya akan mineral silikat.

Lapisan litosfer

Litosfer terdiri dari dua lapisan utama:

  • Kerak bumi. Ini adalah wilayah padat terluar di dunia, tempat tinggal makhluk hidup. Ia dapat terdiri dari dua jenis: kerak benua, jika merupakan bagian dari benua, dan kerak samudera, jika merupakan bagian dari dasar laut.
  • Wilayah atas mantel bumi. Ini adalah zona terluar dari lapisan dalam planet yang disebut mantel bumi. Mantel bumi adalah lapisan paling melimpah di planet ini (menempati 84% luas bumi) dan terdiri dari mantel atas dan mantel dalam. Mantelnya terbuat dari silikat (bahan yang terdiri dari oksigen dan silikon) dan membentang dari ujung kerak bumi hingga bagian luar inti planet (kedalamannya sekitar 2.900 km). Mantel atas merupakan lapisan yang sangat padat dan kental, tempat lapisan tektonik bergerak.

Lempeng tektonik

Lempeng tektonik adalah teori bahwa litosfer terdiri dari lempeng tektonik, yaitu pecahan batuan yang meluncur di atas astenosfer. Lempeng-lempeng ini terus bergerak dan dapat mendekat atau terpisah satu sama lain, sehingga menimbulkan fenomena seperti terbentuknya gunung, terbentuknya gunung berapi, fenomena seismik, terbentuknya cekungan, dan lain-lain.

Pergerakan lempeng dihasilkan oleh arus konveksi (variasi suhu dan kepadatan) dan menghasilkan interaksi antar tepi lempeng dalam fenomena yang dikenal sebagai:

  • Batas divergen. Lempeng tektonik terpisah dan magma muncul dari dalam bumi, menyebabkan terbentuknya gunung berapi.
  • Batas konvergen. Lempeng tektonik saling bertabrakan dan terbentuklah gunung-gunung. Proses subduksi juga dapat terjadi, ketika salah satu lempeng tenggelam di bawah lempeng lainnya sehingga menimbulkan munculnya rangkaian pegunungan.
  • Mengubah batasan. Lempeng tektonik meluncur kesamping tanpa merusak litosfer. Pergerakan ini menimbulkan gempa bumi atau patahan.

Terdapat 14 lempeng tektonik utama dan lebih dari 40 lempeng sekunder. Di antara yang paling menonjol adalah: Lempeng Afrika, Lempeng Amerika Selatan, Lempeng Nazca, Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, Lempeng Amerika Utara, Lempeng Karibia, dan Lempeng Pasifik.

Pentingnya litosfer

Litosfer merupakan lapisan planet bumi yang sangat penting, karena di dalamnya terdapat kerak bumi yang menjadi tempat hidup makhluk hidup, seperti hewan, tumbuhan, bakteri, jamur dan manusia. Ini memainkan peran mendasar karena menyediakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan kehidupan dan menyediakan sumber daya dan nutrisi yang memungkinkan pemberian makan dan perkembangan organisme hidup.

Mengenai pembangunan manusia, litosfer sangat penting karena merupakan sumber sumber daya alam dan barang yang digunakan manusia untuk berbagai tujuan dan menjadi basis banyak industri. Permukaan bumi menyediakan bahan dan sumber daya bagi manusia untuk pengembangan industri tekstil, makanan, otomotif, minyak, metalurgi, dan banyak lainnya.

Litosfer merupakan lapisan terluar planet bumi dan disanalah terjadi pergerakan dan fenomena yang mengubah kehidupan organisme, seperti aktivitas seismik (tremor, gempa bumi, patahan seismik), aktivitas magmatik (gunung berapi) atau pembentukan gunung (orogenesis). ). Selain itu, ini adalah satu-satunya lapisan terestrial yang dapat dipelajari manusia secara langsung, jadi lapisan inilah yang paling banyak informasinya dan paling dikenal. Lapisan lainnya ditemukan pada kedalaman yang sangat dalam di permukaan bumi dan hanya diketahui dari pengukuran, eksperimen, dan kesimpulan ilmiah.

Peran Litosfer dalam Geosfer

Litosfer memainkan peran penting dalam berbagai proses geologis dan ekologis yang mempengaruhi permukaan bumi. Berikut adalah beberapa peran utama litosfer:

1. Tektonik Lempeng

Litosfer terbagi menjadi beberapa lempeng tektonik yang bergerak di atas lapisan asthenosfer yang lebih plastis. Pergerakan lempeng tektonik ini menyebabkan berbagai fenomena geologis seperti gempa bumi, gunung berapi, dan pembentukan pegunungan. Konsep tektonik lempeng menjelaskan bagaimana benua dan samudra terbentuk dan berubah seiring waktu.

2. Siklus Batuan

Litosfer adalah bagian dari siklus batuan yang melibatkan pembentukan, perubahan, dan penghancuran batuan. Tiga jenis batuan utama dalam siklus ini adalah batuan beku, sedimen, dan metamorf. Proses ini memainkan peran penting dalam pembentukan tanah dan mineral yang mendukung kehidupan di bumi.

3. Sumber Daya Alam

Litosfer mengandung berbagai sumber daya alam penting seperti mineral, batu bara, minyak bumi, dan gas alam. Eksploitasi sumber daya ini mendukung berbagai industri dan ekonomi global. Namun, eksploitasi yang tidak berkelanjutan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan.

4. Interaksi dengan Atmosfer dan Hidrosfer

Litosfer berinteraksi dengan atmosfer dan hidrosfer dalam berbagai proses seperti pelapukan, erosi, dan siklus karbon. Interaksi ini mempengaruhi iklim, pembentukan tanah, dan distribusi air di permukaan bumi.

Tantangan dan Ancaman terhadap Litosfer

Meskipun litosfer adalah lapisan yang relatif stabil, ada beberapa tantangan dan ancaman yang dapat mempengaruhinya:

  1. Gempa Bumi dan Aktivitas Vulkanik: Pergerakan lempeng tektonik dapat menyebabkan gempa bumi dan letusan gunung berapi yang merusak.
  2. Eksploitasi Sumber Daya: Penambangan dan pengeboran dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan mengurangi sumber daya alam.
  3. Perubahan Iklim: Perubahan iklim dapat mempengaruhi pelapukan dan erosi batuan, serta meningkatkan risiko bencana alam seperti tanah longsor.

Geosfer, hidrosfer, atmosfer, dan biosfer

Berbagai sistem yang membentuk planet bumi dikenal sebagai “bola”. Salah satunya adalah geosfer, yang merupakan bagian dari litosfer, yaitu bagian padat planet dan terdiri dari:

  • Kerak bumi. Ini adalah lapisan padat dan merupakan lapisan terluar dan permukaan bumi. Ini adalah lapisan tempat semua makhluk hidup hidup.
  • Mantel. Merupakan lapisan yang terletak di antara kerak bumi dan inti bumi, sehingga dianggap sebagai lapisan perantara yang sebagian besar terdiri dari silikat dan dengan suhu yang bervariasi sesuai dengan kedekatannya dengan inti. Lapisan ini dibentuk oleh mantel atas dan mantel bawah (yang bersuhu lebih tinggi dan lebih padat dibandingkan mantel atas).
  • Inti. Ini adalah bola padat yang terletak di pusat bumi dengan suhu lebih dari 4000 °C dan sebagian besar terdiri dari besi. Inti bumi terdiri dari inti dalam (padat) dan inti luar (cair).

Litosfer merupakan bagian dari geosfer karena merupakan lapisan yang dibentuk oleh kerak bumi dan bagian dari mantel.

Selain geosfer, bumi juga terdiri dari:

  • Hidrosfer. Bagian dari planet bumi terdiri dari air, antara lain samudra, sungai, laut, laguna, dan lain-lain.
  • Suasana. Bagian dari planet bumi terdiri dari gas, di antaranya oksigen, nitrogen, dan karbon dioksida yang menonjol.
  • Biosfer. Ini adalah kumpulan makhluk hidup yang menghuni dan berinteraksi di planet Bumi.

Lanjutkan dengan: Stratosfer

Kesimpulan

Litosfer adalah lapisan terluar bumi yang terdiri dari kerak dan bagian atas mantel yang kaku. Struktur dan komposisinya memainkan peran penting dalam berbagai proses geologis seperti tektonik lempeng, siklus batuan, dan interaksi dengan atmosfer serta hidrosfer. Meskipun stabil, litosfer menghadapi berbagai tantangan dan ancaman yang dapat mempengaruhi keseimbangannya. Memahami litosfer adalah kunci untuk menjaga keberlanjutan lingkungan dan sumber daya alam yang ada di dalamnya.

Referensi

Untuk bacaan lebih lanjut tentang litosfer, pertimbangkan referensi berikut:

  1. Press, F., & Siever, R. (2000). Understanding Earth. W.H. Freeman. ISBN: 978-0716735047.
  2. Tarbuck, E. J., Lutgens, F. K., & Tasa, D. (2017). Earth Science. Pearson. ISBN: 978-0134543536.
  3. Marshak, S. (2015). Earth: Portrait of a Planet. W.W. Norton & Company. ISBN: 978-0393938173.
  4. Skinner, B. J., Porter, S. C., & Botkin, D. B. (1999). The Blue Planet: An Introduction to Earth System Science. Wiley. ISBN: 978-0471196530.
  • “Litosfer” di National Geographic.
  • “Kepadatan dan suhu litosfer” dalam Sains.
  • “Lempeng tektonik dan betapa sedikitnya yang kita ketahui tentangnya” di New York Times.
  • “Apa itu lempeng tektonik dan apa penyebab pergerakannya? di National Geographic.
  • “Lempeng tektonik: Perbedaan antara kerak dan litosfer” (video) di Khan Academy.

FAQs tentang Litosfer

Apa itu litosfer?

Litosfer adalah lapisan terluar Bumi yang terdiri dari kerak Bumi dan bagian atas mantel Bumi. Litosfer terdiri dari lempeng-lempeng tektonik yang bergerak dan berinteraksi satu sama lain.

Apa fungsi litosfer?

Litosfer memiliki beberapa fungsi penting, antara lain:

  • Menyediakan tempat bagi kehidupan di permukaan Bumi. Litosfer menyediakan landasan bagi kehidupan tumbuhan, hewan, dan manusia.
  • Menyimpan sumber daya alam. Litosfer mengandung berbagai macam sumber daya alam seperti minyak bumi, gas alam, batu bara, logam, dan mineral.
  • Mempengaruhi iklim dan cuaca. Litosfer berperan dalam proses pembentukan gunung, sungai, dan laut yang mempengaruhi pola iklim dan cuaca di suatu daerah.
  • Menyediakan tempat bagi aktivitas manusia. Permukaan litosfer digunakan untuk berbagai kegiatan manusia seperti pertanian, pemukiman, dan industri.

Apa yang dimaksud dengan lempeng tektonik?

Lempeng tektonik adalah bagian dari litosfer yang terdiri dari kerak Bumi dan bagian atas mantel Bumi yang bergerak secara relatif satu sama lain. Ada beberapa lempeng besar di Bumi, seperti lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Afrika, serta beberapa lempeng kecil.

Bagaimana lempeng tektonik bergerak?

Lempeng tektonik bergerak karena adanya gaya dorong dari dalam Bumi yang disebabkan oleh pergerakan konveksi di mantel Bumi. Lempeng-lempeng tersebut dapat saling bergerak menjauh (divergen), saling mendekat (konvergen), atau saling meluncur sejajar (transform).

Apa yang terjadi saat lempeng tektonik bertemu?

Ketika lempeng tektonik bertemu, terjadi berbagai fenomena geologi yang signifikan. Jika dua lempeng bertemu dan saling mendorong, dapat terbentuk gunung berapi dan pegunungan. Jika dua lempeng bertemu dan salah satu lempengnya tenggelam di bawah lempeng yang lain, dapat terbentuk palung laut dan gempa bumi.

Apa yang menyebabkan terjadinya gempa bumi?

Gempa bumi terjadi ketika ada pergeseran atau pelepasan energi di antara lempeng tektonik. Ketika lempeng tektonik saling bergerak atau terjepit, tekanan yang terbentuk dapat menyebabkan retakan pada batuan di litosfer dan menyebabkan getaran atau guncangan yang dirasakan sebagai gempa bumi.

Apa yang dimaksud dengan tektonik lempeng?

Tektonik lempeng adalah studi tentang pergerakan dan interaksi lempeng tektonik di litosfer. Studi ini melibatkan pemetaan dan pemahaman tentang gaya-gaya yang bekerja pada lempeng tektonik serta dampak yang ditimbulkannya, seperti pembentukan gunung, gempa bumi, dan vulkanisme.

Apa yang dimaksud dengan siklus litosfer?

Siklus litosfer adalah proses terus-menerus di mana litosfer mengalami perubahan dan pergerakan. Siklus ini melibatkan pembentukan, pergerakan, dan penghancuran lempeng tektonik. Proses ini berlangsung dalam skala waktu yang sangat panjang, miliaran tahun, dan mempengaruhi bentuk dan struktur Bumi.