Teori administrasi strukturalis – Konsep dan cirinya
Asal usul teori manajemen strukturalis dimulai pada pertengahan abad ke-20, ketika teori hubungan interpersonal mulai kehilangan popularitasnya.
Administrasi merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi kegiatan atau tugas tertentu agar dapat berjalan dengan efisien dan efektif. Administrasi dapat diterapkan dalam berbagai bidang, baik dalam skala kecil seperti administrasi rumah tangga, sekolah, atau perusahaan, maupun dalam skala besar seperti administrasi pemerintahan atau internasional.
Tujuan utama dari administrasi adalah untuk mengelola sumber daya yang tersedia dengan baik, sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam konteks organisasi, administrasi bertujuan untuk mencapai efisiensi, produktivitas, dan kinerja yang optimal dalam menjalankan kegiatan operasional. Hal ini melibatkan perencanaan yang matang, pengorganisasian yang baik, pelaksanaan yang terkoordinasi, pengawasan yang ketat, serta evaluasi yang berkala.
Aspek-aspek penting dalam administrasi meliputi perencanaan, yaitu menetapkan tujuan, sasaran, dan strategi yang akan dicapai; pengorganisasian, yaitu menentukan struktur organisasi, tugas, dan tanggung jawab masing-masing individu atau unit kerja; pelaksanaan, yaitu menjalankan kegiatan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan; pengawasan, yaitu memantau dan mengevaluasi kinerja untuk memastikan bahwa tujuan tercapai; serta evaluasi, yaitu mengevaluasi hasil dari kegiatan yang telah dilakukan untuk perbaikan di masa depan.
Dalam konteks pemerintahan, administrasi publik memiliki peran penting dalam pengelolaan kebijakan publik, pelayanan masyarakat, dan penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Administrasi publik juga berkaitan dengan transparansi, akuntabilitas, dan efektivitas dalam pengelolaan keuangan dan sumber daya publik.
Di era digital seperti saat ini, administrasi juga semakin terdorong untuk mengadopsi teknologi informasi dan komunikasi guna meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Sistem administrasi yang terintegrasi dan terkomputerisasi dapat mempermudah proses pengelolaan data, pengambilan keputusan, dan pelaporan hasil kinerja.
Dengan demikian, administrasi merupakan proses penting dalam pengelolaan kegiatan atau tugas tertentu agar dapat berjalan dengan efisien dan efektif. Administrasi melibatkan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Penerapan administrasi yang baik dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan produktivitas, kinerja, dan efisiensi dalam berbagai bidang kehidupan, baik di tingkat individu maupun di tingkat organisasi.
Asal usul teori manajemen strukturalis dimulai pada pertengahan abad ke-20, ketika teori hubungan interpersonal mulai kehilangan popularitasnya.