Ketika COPD Menyebabkan Kecemasan atau Depresi

Jika Anda memiliki penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) atau mengenal seseorang yang memilikinya, Anda mungkin tidak akan terkejut mengetahui bahwa depresi dan kecemasan adalah efek samping yang umum dari penyakit paru yang melemahkan ini. Sebuah studi tahun 2010 yang diterbitkan dalam jurnal Thorax menemukan bahwa orang dengan COPD lebih mungkin mengembangkan gangguan kecemasan daripada populasi umum.

Studi lain telah mencapai kesimpulan serupa. Dalam sebuah studi tahun 2011 terhadap lebih dari 2.000 orang dewasa, 26% orang dengan PPOK menderita depresi dibandingkan dengan 12% perokok tanpa PPOK dan 7% bukan perokok tanpa PPOK.

Terlebih lagi, depresi dan kecemasan yang berhubungan dengan PPOK dapat menciptakan lingkaran setan. Jika Anda menderita COPD dan kesulitan bernapas, Anda bisa mulai panik, membuat kondisinya semakin buruk. Faktanya, orang dengan COPD 10 kali lebih mungkin mengalami serangan panik dan gangguan panik dibandingkan orang tanpa kondisi tersebut.

Dengan memahami penyebab depresi terkait PPOK, Anda dapat mulai mencari alat untuk mencegah atau mengobati kondisi tersebut.

1

Obat Anti-Kecemasan

Gambar Peter Cade / Getty

Jika Anda seperti banyak orang dengan COPD, Anda mungkin merasa lebih nyaman mengobati depresi atau kecemasan dengan terapi perilaku kognitif (CBT) daripada menggunakan obat. CBT adalah bentuk terapi psikologis terstruktur yang mengajarkan Anda untuk mengubah cara berpikir atau perasaan Anda tentang situasi yang tidak dapat Anda lakukan.

Sebuah studi tahun 2016 di European Respiratory Journal melaporkan bahwa orang dewasa dengan COPD mengalami peningkatan gejala depresi 50% lebih besar setelah tiga bulan CBT daripada orang dewasa yang diberi selebaran swadaya.

CBT dapat menjadi cara yang sangat efektif untuk menangani segala macam masalah yang berkaitan dengan depresi atau kecemasan yang disebabkan oleh PPOK, umumnya bekerja cukup cepat, dan tidak membuat Anda berisiko mengalami efek samping fisik dari pengobatan. Penyedia layanan kesehatan Anda kemungkinan dapat merujuk Anda ke psikolog atau profesional kesehatan mental lainnya yang dapat memberi Anda CBT.

6 Sumber Verywell Health hanya menggunakan sumber berkualitas tinggi, termasuk studi peer-review, untuk mendukung fakta dalam artikel kami. Baca proses editorial kami untuk mempelajari lebih lanjut tentang cara kami memeriksa fakta dan menjaga agar konten kami tetap akurat, andal, dan tepercaya.

  1. Eisner MD, Blanc PD, Yelin EH, dkk. Pengaruh kecemasan pada hasil kesehatan pada PPOK. 2010;65(3):229-34. doi:10.1136/thx.2009.126201
  2. Usmani ZA, Carson KV, Cheng JN, Esterman AJ, Smith BJ. Intervensi farmakologis untuk pengobatan gangguan kecemasan pada penyakit paru obstruktif kronik. Cochrane Database Syst Rev. 2011;(11):CD008483. doi:10.1002/14651858.CD008483.pub2
  3. Pascal OI, Trofor AC, Lotrean LM, Filipeanu D, Trofor L. Gangguan depresi, kecemasan dan panik pada pasien penyakit paru obstruktif kronis: korelasi dengan penggunaan tembakau, tingkat keparahan penyakit dan kualitas hidup. Tob Induc Dis . 2017; 15:23. doi:10.1186/s12971-017-0128-9
  4. Donovan LM, Malte CA, Spece LJ, dkk. Risiko benzodiazepin pada penyakit paru obstruktif kronik dengan gangguan stres pascatrauma komorbiditas. Ann Am Thorac Soc. 2019;16(1):82-90. doi:10.1513/AnnalsATS.201802-145OC
  5. Tselebis A, Pach A, Ilias I, dkk. Strategi untuk meningkatkan kecemasan dan depresi pada pasien PPOK: perspektif kesehatan mental. Neuropsychiatr Dis Treat. 2016;2:297-328. doi:10.2147/NDT.S79354
  6. Heslop K, Stenton C, Newton J, dkk. Uji coba terkontrol secara acak dari terapi perilaku kognitif (CBT) yang disampaikan oleh perawat pernapasan untuk mengurangi kecemasan pada penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Eur Respir J. 2016;48:OA289. doi:10.1183/13993003.kongres-2016.OA289

Bacaan Tambahan

  •  

 

Oleh Deborah Leader, RN
Deborah Leader RN, PHN, adalah perawat terdaftar dan penulis medis yang berfokus pada COPD.

Lihat Proses Editorial Kami Temui Dewan Pakar Medis Kami Bagikan Umpan Balik Apakah halaman ini membantu? Terima kasih atas umpan balik Anda! Apa tanggapan Anda? Lainnya Bermanfaat Laporkan Kesalahan

Updated: 19/11/2025 — 23:20