Relevant Data:
- Karbohidrat: Sumber utama energi yang ditemukan dalam roti, nasi, pasta, dan sereal.
- Protein: Membantu membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, ditemukan dalam daging, ikan, telur, dan kacang-kacangan.
- Lemak: Sumber energi cadangan dan penting untuk fungsi otak, ditemukan dalam minyak, mentega, dan kacang-kacangan.
- Serat: Membantu pencernaan dan kesehatan usus, ditemukan dalam buah, sayuran, dan biji-bijian.
- Vitamin dan Mineral: Penting untuk metabolisme tubuh dan sistem kekebalan, ditemukan dalam berbagai jenis makanan.
Explanation:
Makanan merupakan kebutuhan dasar manusia yang tidak hanya memberikan energi, tetapi juga nutrisi esensial yang dibutuhkan oleh tubuh. Karbohidrat merupakan sumber utama energi yang memberikan tenaga untuk aktivitas sehari-hari. Protein berperan dalam membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, termasuk otot dan sel-sel tubuh lainnya. Lemak, meskipun sering dianggap negatif, juga penting sebagai sumber energi cadangan dan nutrisi penting untuk fungsi otak.
Selain itu, serat dari makanan nabati sangat penting untuk kesehatan pencernaan dan usus. Vitamin dan mineral juga merupakan nutrisi penting yang diperlukan dalam jumlah yang tepat untuk menjaga metabolisme tubuh dan sistem kekebalan.
Pemilihan makanan yang sehat dan seimbang sangat penting untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyakit. Memperbanyak konsumsi buah, sayuran, biji-bijian, dan protein nabati, serta mengurangi konsumsi gula tambahan, lemak jenuh, dan makanan olahan, dapat membantu mencapai pola makan sehat.
Dengan pemahaman yang baik tentang jenis makanan yang diperlukan oleh tubuh dan pentingnya pola makan seimbang, seseorang dapat menjaga kesehatan tubuhnya, meningkatkan energi, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Resources:
- Buku: “Panduan Nutrisi Seimbang” oleh Prof. Dr. Hardinsyah Rutten.
- Website: www.pangansehat.id – Sumber informasi tentang makanan sehat dan gizi yang tepat untuk kesehatan.
- Program: Program gizi dan diet sehat di pusat kesehatan terdekat untuk konsultasi lebih lanjut mengenai pola makan yang sesuai.
Apa itu makanan?
Istilah pangan mengacu pada serangkaian tindakan yang memungkinkan pemberian nutrisi pada makhluk hidup dengan tingkat kompleksitas tertentu, pada umumnya hewan, termasuk manusia.
Pemberian makan tidak hanya mencakup konsumsi makanan yang mengandung nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan normal, tetapi juga pemilihan dan pemasakan, jika dikonsumsi dalam keadaan matang.
Dengan cara ini, makanan dan nutrisi adalah dua konsep yang terkait erat tetapi tidak terjadi secara kebetulan, karena yang kedua terjadi pada tingkat sel dan bergantung pada proses fisiologis yang tidak disengaja, seperti pencernaan dan penyerapan usus, sedangkan yang pertama adalah proses sukarela yang dikelola oleh tubuh itu sendiri..
Penting untuk digarisbawahi bahwa jenis pola makan yang dipertahankan seseorang bergantung pada berbagai faktor, seperti ketersediaan pangan, budaya, agama, situasi sosial ekonomi, aspek psikologis, periklanan, dan juga pada kebutuhan individu yang mungkin bersifat sementara (misalnya keinginan untuk kehilangan). berat badan atau pada saat tertentu dalam hidup) atau permanen karena alasan kesehatan (misalnya: celiac, diabetes, dll.).
Makanan yang telah diubah menjadi nutrisi memungkinkan kita memenuhi kebutuhan energi global (yang bervariasi sepanjang hidup), mengatur proses metabolisme, menjaga struktur tubuh dan membentuk struktur baru, serta mencegah penyakit. Nutrisi utama termasuk dalam kelompok kimia berikut: protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Air juga merupakan nutrisi penting yang sering kita lupa konsumsinya dalam jumlah yang tepat.
Lihat juga: Vegan
Gangguan Makan
Saat ini, pentingnya pendidikan pangan ditekankan, yaitu kesadaran bahwa makanan yang kita pilih dan cara kita menyiapkan serta mengkonsumsinya sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan psikofisik kita.
Dalam hal ini, beberapa masalah khusus telah diidentifikasi, yang sekarang dikenal sebagai gangguan makan (DE). Diantaranya, bulimia dan anoreksia menonjol karena dampak budaya dan sosialnya:
- Bulimia. Yang pertama, ada kebutuhan mendesak untuk mengonsumsi makanan dalam jumlah besar dalam waktu singkat, dan kemudian melanjutkan ke tindakan yang bertujuan menghilangkannya (seperti muntah yang dilakukan sendiri).
- Anoreksia. Pada anoreksia terdapat distorsi tubuh yang menyebabkan orang tersebut menganggap dirinya lebih gemuk dari yang sebenarnya, yang menimbulkan keinginan yang tidak terkendali dan tidak rasional untuk menurunkan berat badan, sehingga mengakibatkan kerusakan fisik karena asupan kalori harian yang tidak mencukupi di bawah kebutuhan vital.
Ini mungkin membantu Anda: Malnutrisi
Diet
Pola makan adalah konsep biologis tradisional yang mencoba mengklasifikasikan hewan berdasarkan makanan yang mereka konsumsi dan lokasinya dalam rantai makanan, yang pada gilirannya bergantung pada berbagai faktor, termasuk tingkat perkembangan alat mulutnya, susunan sistem pencernaannya (apakah monogastrik atau poligastrik) dan permasalahan yang berkaitan dengan tingkah laku dan kebiasaan hidupnya (kehidupan rumah tangga, merantau, kehidupan bermasyarakat, dan lain-lain).
pemakan karnivora, herbivora, omnivora, pemakan bangkai, dan saprofagi telah dibedakan sebagai jenis utama. Lokasi manusia dalam pengertian ini terus menjadi topik perdebatan.
Pengobatan Barat secara historis menekankan pentingnya mengonsumsi makanan yang berasal dari hewan (daging) untuk memperoleh pasokan protein yang cukup, dan, yang terpenting, asam amino tertentu (yang disebut asam amino esensial).
Namun saat ini kita tahu bahwa tubuh kita mampu memperoleh semua nutrisi yang dibutuhkannya jika tubuh kita diberi beragam makanan yang berasal dari tumbuhan, termasuk kacang-kacangan, sereal, biji-bijian, kacang-kacangan, serta buah-buahan dan sayuran segar.